Cara dan Langkah-Langkah Menulis Cerita Detektif/Misteri
1. Kembangkan karakter tokohmu; dia bisa jadi kuat, sabar, atau dia bisa juga menjadi pembunuh atau tersangka dalam ceritamu.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini mungkin tidak penting, tetapi ini bisa membantumu untuk lebih mengenali karaktermu. Pembaca tidak harus tahu berapa senti tinggi, apa makanan kesukaan, dan berapa jumlah saudara yang dimiliki tokohmu, tetapi kamu harus tahu. Kamu harus benar-benar mengenali tokoh buatanmu untuk membuat si tokoh itu 'lebih hidup'.
-Pikirkan dasar-dasarnya. Detektif dalam ceritamu ini pria atau wanita? Siapa namanya? Berapa umurnya? Bagaimana penampilannya (warna rambut, warna mata, dan warna kulit)? Dari mana asalnya? Di mana dia hidup ketika ceritamu dimulai? Bagaimana dia menjadi bagian dari ceritamu? Apakah dia adalah penyebab dari masalah-masalah di ceritamu?
-Kembangkan keluarga untuk tokoh ceritamu. Orang tua? Saudara? Anak? Kerabat? Buatlah senormal atau semenarik mungkin, seperti yang kamu mau!
-Bagaimana kehidupan yang detektifmu jalani? Apakah dia sudah terkenal, atau dia baru saja mulai untuk jadi detektif? Apakah mereka (ternyata) pintar (secara tidak disangka)? Apa jenis misteri yang mereka selesaikan? (pembunuhan, pencurian, kombinasi, atau jenis yang lain?)
-Apa hal-hal yang detektifmu sukai? Apa kalimat favoritnya? Apa warna kesukaannya? Di mana tempat nongkrongnya? Minuman favorit? Buku? Film? Musik? Cemilan? Apa yang dia takuti? Seberapa praktis dirinya? Apakah dia memakai parfum? Kalau iya, parfum yang bagaimana? Menyengat, lembut, atau tak menyenangkan?
-Kembangkan hubungan sosialnya. Apakah dia memiliki banyak teman? Sahabat? Apa dia suka anak-anak? Apa dia suka membaca?
2. Pikirkan sebuah plot dan sebuah misteri. (ingin tahu cara membuat plot yang baik dan bagus? Klik di sini!)
-Gunakan 5W 1H: who, what, when, where, why, how? untuk memulai plot ceritamu. Misalnya: siapa yang melakukan kejahatan dan siapa korbannya? Apa jenis kejahatan itu? Kapan itu terjadi (pagi, sore, siang, atau tengah malam)? Di mana kejahatan terjadi? Bagaimana sang penjahat melakukannya?
3. Buat tokoh antagonis. Kembali lihat pertanyaan-pertanyaan yang kamu jawab untuk membuat tokoh protagonis (sang detektif), dan jawab pertanyaan itu lagi untuk membuat musuh si protagonis ini. Pikirkanlah hubungan musuh dengan detektifmu (apakah musuh bebuyutan sejak lama, atau ternyata si musuh adalah keluarga detektifmu sendiri, dsb.).
4. Pikirkan dalam-dalam tentang misteri, tersangka, antagonis, dan lainnya.
-Buat daftar tersangka (orang-orang yang akan dicurigai detektifmu). Buat kepribadian mereka sesuai dengan beberapa pertanyaan di langkah 1.)
-Lakukan hal yang sama untuk membuat daftar saksi dan tokoh lain.
-Pastikan dirimu sudah tahu bagaimana misteri ini nantinya akan terselesaikan!
5. Pikirkan bagaimana detektifmu bekerja. Pikirkanlah bagaimana sang detektif pada akhirnya menyelesaikan kasusnya, yang jelas jangan sampai mudah tertebak.
6. Mulailah menulis. Mulailah dengan bab awal yang memperkenalkan tokoh-tokoh dan latar cerita. Lalu baru masuk ke bagian di mana kejahatan terjadi.
7. Buat ketegangan. Semakin banyak ketegangan yang kamu buat, maka ceritamu akan jadi semakin menarik. Jangan buat misterimu terlalu mudah untuk diselesaikan!
8. Baca buku-buku misteri untuk mendapat ide.
9. Di ending, ungkaplah apa motif kejahatan itu. Ya, motifnya; apa alasan si penjahat melakukan tindak kriminal itu. Pastikan endingnya jelas, karena tidak ada yang lebih buruk dibanding meninggalkan cerita misteri membuat pembaca kebingungan!
10. Cek ceritamu setidaknya dua kali dan pastikan tidak ada kesalahan. Tulis ulang hal-hal yang diperlukan dan buat ceritamu lebih menarik dengan mengganti kata-kata yang seharusnya diganti. Potong bagian-bagian yang tidak perlu.
Tips:
-Teruslah menulis, lalu cek dan cek lagi. Baca ulang ceritamu, buat semuanya (sebab-akibat) masuk akal.
-Perhatikan setiap orang dan setiap hal. Kamu tidak tahu dari mana ide selanjutnya akan datang, jadi tajamkanlah pikiranmu!
-Buatlah judul cerita semenarik mungkin.
-Jangan menggunakan kata ya
0 komentar:
Posting Komentar