Translate

cerpen lomba balap sepeda

Written By iqbal_editing on Kamis, 03 November 2016 | 17.58

Judul Cerpen Lomba Balap Sepeda
Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Jepang
Lolos moderasi pada: 19 November 2015
Pagi itu di kelas A.
“ah aku ngantuk sekali” kata Rie sambil menutup wajahnya dengan buku tulis.
“jduk!” semua orang menoleh ke depan kelas.
“Mariko!” semua murid membantunya untuk berdiri.
“howaaaemm!!!” Mariko menguap sejenak.
“latihan kemarin sukses membuatku mengantuk seperti begini” katanya sambil duduk.
“ah jangan gitu” kata Miho yang duduk di sampingnya.
“oh ya apakah semua orang udah tahu tentang itu?”
“apa mi?”
“maksudku tentang kasus waktu itu”
“entahlah padahal ku rasa mereka saling diem-dieman gitu ku rasa nggak terlalu ya, em masalah gitu.” Rie bangkit dari kursi.
“kau mau kemana?” tanya Mariko.
“mau nemuin seseorang.”
“hwaaaa!!! Tidak!” teriak Mayu ketika pukulannya meleset jauh.
“jduk!”
“gawat nih” bisik Jurina.
“Mayu!” teriak Asuka.
“sebaiknya kamu berlari gih” bisik Jurina lagi.
“ya ku rasa kau benar di belakangmu”
“eh?!”
“mana Mayu?” tanya Asuka ketika dia sudaah sampai di lapangan.
“em, ke mana ya? Nggak tahu tuh”
“jangan bohong!” kata Asuka sambil menarik Mayu yang ada di belakang Jurina.
“aw, aw, aw sakit sudah Asuka” dia melepaskan cubitannya.
“oh ya kenapa kalian ada di sini? Bukannya kelas K dan B itu jadwal olahraganya lain ya?”
“ya karena kami memilih untuk olahraga nona Kuramochi Asuka”
“oh gitu ya aku baru tahu” Mayu memukul bola kembali.
“ini bukan karena kejadian waktu itu kan?” tanya Asuka.
“aku tahu bagian itu” sahut Mayu sambil kembali memukul bola.
“ku rasa tidak” jawab Jurina tenang.
“padahal waktu itu tinggal sedikit aja buat ya menjadi pemenang”
“ya aku tahu itu.”
“sendiri lagi?” tanya guru penjaga perpus Atsuko hanya mengangguk pelan lalu membaca bukunya kembali, lebih tepatnya memandangnya saja.
“ayo!” Haruka berlari sekuat tenaga setelah memukul bola tersebut dan memberikan tambahan skor untuk tim SMA48 sehingga skor kedua tim sama. Kini Atsuko yang diberikan hak untuk memukul.
“ayo Achan!”
“ayo! Kamu pasti bisa!”
“tunjukkan hasil latihanmu!”
“ayo! Bukakan gerbang kemenangan Achan!” Achan pun memukul bola namun dengan cepat raut wajah timnya berubah drastis.
“ada apa Rie? Tumben” tanya Sae.
“ini soal perlombaan itu” jawab Rie.
“hufft ini sedikit menjengkelkan kau tahu?”
“ya aku tahu itu sejak saat itu Yuko dan Atsuko”
“dingin?”
“begitulah.”
Jam ekskul pun berbunyi.
“ini semua gara-gara kamu!” seru Yuko tepat di depan Atsuko, Atsuko tetap diam sambil melangkahkan kakinya. Semua anggota club mengikuti mereka berdua. Yuko mengejar Atsuko yang kelihatannya merasa bersalah itu.
“Achan!” teriak Yuko Atsuko berbalik.
“maaf..” lalu dia kembali berjalan. Yuko hendak mengejar Atsuko kembali.
“sudah-sudah jangan dikejar dia lagi! Kasihan dia kamu marahin dia terus!” cegah Sayaka.
“emangnya kamu siapa?!” keributan pun kembali terjadi.
“ini terjadi karena perlombaan minggu lalu itu” kata Mayu kedua temannya hanya manggut manggut.
Sensei Kanaka melihat Atsuko yang duduk lesu dan menengok ke arah keributan yang terjadi.
“sudah-sudah. Diam!!!” sensei Kanaka pun membuat perlombaan.
“baiklah apakah kalian siap?”
“siap!”
“apakah kalian akan mensetujui kalau siapa yang menjadi pemenang dari lomba sepeda ini akan menjadi penentu atau hakim dari kasus ini?”
“ya!”
“kamu siap kan A chan?” tanya Minami.
“ya may be” jawab Atsuko pelan. Peluit pun dibunyikan.
Rutenya dari gerbang sekolah lalu akhirnya di lapangan basket sekitar 1 km dari sekolah. Semuanya berlomba-lomba mengayuh sepeda yang mereka miliki. Dari sekian orang murid ada 3 orang yang paling terdepan yaitu yang pertama Yuko kedua Atsuko dan yang ketiga Minami. Ketika di tengah jalan Atsuko mendengar suara benda jatuh lalu menoleh ke belakang dan ternyata yang terjatuh adalah Minami, dengan otomatis Atsuko berhenti lalu turun dari sepedanya, tentu saja dia membiarkan sepedanya tanpa dongkrak terbaring di tanah.
Minami hanya tersenyum melihat tingkah temannya Yuko juga berhenti dan melihat apa yang dilakukan oleh Atsuko, serta tertegun melihat apa yang terjadi. Lalu mereka melanjutkan acara bersepeda mereka. Atsuko lalu berhenti di depan garis pemenang lalu hal yang sama diikuti oleh semua yang ada di belakang. Dan mereka saling senyum sampai, Jurina menyusup di antara mereka dari kejauhan lalu melewati garis pemenang dan berteriak.
“ah dasar!”
“curang!”
“aahh,” Atsuko hanya tersenyum kini tak ada lagi hal yang perlu diributkan lagi dengan Yuko

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik