“ELIANA”
Karya : Tere Liye
Sinopsis
Novel :
Eliana adalah
anak sulung Mamak yang berasal dari pulau Sumatera yang pemberani, bersama tiga
rekannya, membentuk geng dengan sebutan “Empat Buntal”.Mereka berempat
kompak,bahu-membahu melewati hari-hari seru, kejadian suka-duka, pantang
menyerah.Bahkan melawan kerakusan di kampung kecil dengan sabuk sungai,
dikelilingi hutan, dan dibentengi bukit-bukit hijau.Ia juga kakak yang bertanggung
jawab besar terhadap adik-adiknya.Ia juga pintar dan dapat dibilang ia adalah
assisten (tangan kanan) gurunya,Pak Bin.Ia pun pernah membentak dan menyatakan
ketidak setujuannya terhadap tambang pasir di sungai kampungnya secara lantang
dihadapan pemilik tambang, bupati, dan keamanan di suatu forum musyawarah
antara wakil kampung (termasuk ayahnya) dengan pemerintah dan pemilik tambang
pasir tersebut.Meskipun di gerbong kereta saat perjalanan pulang ia dimarahi
oleh Bapaknya karena sikapnya di forum musyawarah tersebut.Meskipun begitu,
banyak para wakil kampung yang mendukung tindakannya,tapi Bapaknya tetap
menganggap hal itu tidak sesuai dengan prinsip hidupnya dan terlalu
berlebihan.Ia pun sempat iri terhadap teman sekelasnya yang sering ia ejek,
Marhotap.Karena Eliana menganggap Marhotap telah mengambil tugasnya sebagai
tangan kanan Pak Bin dan menganggap Marhotap tak pantas untuk pekerjaan
tersebut.Tetapi hal tersebut berbuah pada persahabatan antara Eliana,Hima(teman
sebangkunya dan sepermainannya),Damdas(teman sepermainannya), dan juga Marhotap
dan menjadi satu geng yang bernama “Empat Buntal” yang melawan orang-orang yang
rakus dengan sumber daya alam yang dimiliki kampung mereka.Sampai pada akhirnya
Marhotap meninggal dan tidak ada yang tahu dimana mayatnya dikubur.Kekosongan
Marhotap diisi oleh Anton(teman sebangku Marhotap).Suatu saat terjadi banjir
bandang sementara Eliana beserta kawan-kawannya disekap dalam container.Mayat
dari Marhotap ikut terangkat beserta banjir bandang.Akhirnya Johan,pemilik
tambang pasir ditangkap karena terbukti membunuh Marhotap dan menyekap Eliana
dan kawan-kawannya.Sampai dua puluh tahun kemudian,Johan kembali ke kampung
Eliana dengan uang yang tak terhingga dan menguasai konsensi tambang batu bara
ribuan hektar.Eliana yang telah menjadi pengacara terkenal kembali ke
kampungnya dengan belasan organisasi perlawanan, aktivis lingkungan, forum
advokasi internasional, mereka bahu membahu menggelar kampanye terbuka tentang
pelestarian alam.Adik-adik Eliana telah kuliah di luar negeri saat dia
memperoleh lisensi praktik pengacara dalam usia yang sangat muda.
I.
UNSUR-UNSUR INTRINSIK NOVEL
§
TEMA : Keberanian seorang anak perempuan
melawan orang-orang yang merusak dan
rakus akan sumber daya alam yang dimiliki kampungnya.
§
SETTING(LATAR) :
LATAR
TEMPAT : Di lubuk larangan, di sungai,
di ruang makan, dll.
LATAR
WAKTU : Pagi hari, malam hari, selepas
mengaji, dll.
LATAR
SUASANA: Tegang, menakutkan, mengerikan,gelisah, bimbang,dll.
§
ALUR : Campuran
§
PENOKOHAN DAN PERWATAKAN :
ELIANA
:
Protagonis, pemberani,patuh
HIMA :
Tritagonis,penakut
DAMDAS :
Tritagonis,penurut
PUKAT :Figuran,bandel,jail,sok
pintar
BURLIAN :
Figuran, bandel,jail,sok tahu
AMELIA : Figuran,sok tahu,pelapor
ANTON :
Tritagonis,baik hati
MARHOTAP : Tritagonis,pantang
menyerah
MAMAK :
Figuran,disiplin,tegas,tak mau kompromi
BAPAK :
Figuran,periang,bijak
JOHAN :
Antagonis,serakah,pintar membolak balikkan fakta
§
AMANAT ATAU PESAN
Ø
Jangan pernah membenci ibu kalian
karena kalau kau tahu sedikit saja apa yang telah seorang ibu lakukan untukmu,
maka itu sejatinya bahkan belum sepersepuluh dari pengorbanan, rasa cinta,
serta rasa sayangnya kepada kalian
Ø
Jangan pernah melawan seseorang
dengan kekerasan atau kebrutalan karena itu artinya kalian sama dengan orang
yang kalian lawan.
Ø
Jika kalian anak sulung,kalianlah
yang bertanggungjawab terhdap adik-adik kalian dan membantu orang tua
0 komentar:
Posting Komentar