Translate

cerpen semangat kekuatan terindah dari tuhan

Written By iqbal_editing on Minggu, 29 Januari 2017 | 06.53

Semangatku kekuatan Terindah dari Tuhan         
  Pada pertengahan 2007 lalu,aku telah merasakan sakit di perut bagian kananku tepatnya dibagian apendik.Pada awalnya aku hanya merasakan sakit jika kaki kanan ku di tekuk dan jika perutku ditekan juga terasa sakit.Awalnya aku hanya menganggap ini hanya sakit perut biasa,aku tidak pernah menceritakan apa yang ku rasakan kepada orang tuaku.Seiring berjalannya waktu semakin hari semakin sakit ,kemudian aku menceritakannya kepada ibuku.
            “Ibu perut silvy kenapa ya akhir-akhir ini sering sakit ?”Tanya silvy
            “Sejak kapan kamu sudah merasakan rasa sakit?”ibu balik bertanya
            “sejak satu minggu yang lalu  !” jawab Silvy
            “Kenapa kamu baru bilang sekarang sama ibu,sekarang apa yang kamu rasain?”Tanya ibu
            “Ma’af  ya bu Silvy kira pertamanya itu hanya sakit perut biasa dan sekarang silvy merasa perutnya sakit sama lemas dan gak nafsu makan .
Kemudian ibu memanggil pak mantra untuk memeriksaku,dan bertanya apa saja keluhanku.
            “Keluhan yang dialami sekarang apa aja ? Tanya pak mantri.
            “Yang saya rasain sakit perut dibagian kanan tidak nafsu makan,jika makan nasi mual.”jawab Silvy.
            “Coba kaki sebelah kanannya ditekuk sakit gak?Tanya pak mantri
            “Ya pak langsung sakit diperut.”Jawab Silvy
Kemudian ibu saya menanyakan keadaan saya kepada pak mantra.
            “Rasa sakitnya menurut saya akibat adanya angin dilambung dan karna naiknyan asam lambung,jika nanti terasa sakit lagi coba aja periksa ke dokter.”Hasil pemeriksaan pak mantri.
Kemudiaan pak mantri memberi beberapa obat-obatan untuk ku minum agar dapat menghilangkan rasa sakit yang ku alami.
            Setelah aku meminum obat-obatan dari pak mantri,aku sudah tidak lemas,tidak mual dan aku sudah tidak merasakan sakit di perutku, namun setelah obatnya habis,penyakitku menyerang ku lagi.Semakin lama aku merasa semakin parah tidak seperti biasanya.Orang tuaku langsung membawaku ke-rumah sakit terdekat. Aku tidak bisa merasakan apapun selain rasa lemas Karena kekurangan cairan.
Sampai di rumah sakit aku diperiksa dan diberi perawatan pertama berupa suntikan dan infus lalu langsung diopname. Kemudian orang tuaku menceritakan semua keluhan yang ku rasakan kepada dokter.Dari ruang UGD aku dipindahkan ke-ruang inap.
            Setelah lebih kurang satu minggu aku di-rumah sakit,akhirnya diperbolehkan pulang aku sudah merasa lebih sehat dari sebelumnya. Karna sudah diperbolehkan pulang, Dokter memberikan beberapa pantangan yang tidak boleh aku lakukan, itu semua agar kesehatanku tetap terjaga.Pantangan dari Dokter antara lain : tidak dibolehkan makan-makanan pedas dan asam,serta jangan banyak melakukan aktivitas .
            Setelah beberapa hari dirumah,aku ingin sekali memakan- makanan pedas,karna aku suka makanan pedas dan selama sakit aku tidak pernah lagi makan-makanan pedas.Kemudian aku minta izin kepada ibuku ingin makanan pedas,dan aku berharap diperbolehkan.
            “Ibu Silvy ingin sekali makan-makanan pedas,boleh ya bu sekali ini aja,sedikit bu ! ’’pinta Silvy.
            “Ya sudah,untuk sekali ini kamu boleh makan-makanan pedas jangan terlalu banyak ya!’’ jawab ibu
            “Jadi boleh bu! Tapikan………. Dokter melarang Silvy untuk tidak makan-makanan pedas !!Kebimbangan silvy
            “Sebenarnya makanan pedas diperbolehkan,namun jangan berlebihan,Dokter melarang agar kamu tidak selalu memakannya.’’jawaban ibu
Beberapa hari kemudian sakit yang kurasain datang lagi. Sakit ini lebih sakit dari sebelumnya dan menurunkan daya tahan tubuhku.Aku tidak bisa tidur karena rasa sakit ini terus terasa.Aku masih di rawat di rumah untuk beberapa hari .Namun karena semakin lama keadaannya tidak juga membaik orang tua ku membawaku ke Rumah Sakit yang sama seperti sebelumnya,yaitu Rumah Sakit Bangkatan Binjai.Sampai dirumah sakit aku diberi perawatan pertama yang sama seperti sebelumnya di ruang UGD.Berhubung Rumah Sakit sudah penuh dan tidak ada ruangan lagi,aku dipindahkan ke Rumah Sakit Tembakau Deli Medan.Di Rumah Sakit ini aku merasakan perawatan yang lebih maksimal .Semua Dokter memeriksaku dengan baik,hasil diagnose dokterpun berbeda-beda,dan ada Dokter yang menyatakan bahwa aku mengalami penyumbatan usus buntu,dan menurut dokter aku harus di foto ronsen untuk mengetahui hasilnya dengan jelas.Setelah dironsen hasilnya,tidak ada penyakit serius yang membahayakan .Cukup lama aku  dirawat di Rumah Sakit itu,dan satu persatu sanak keluargapun mulai berdatangan.Jika aku bosan di Rimah Sakit aku mengisi waktu dengan berkeliling di Rumah Sakit dan pekarangan Rumah Sakit dengan didorong kursi roda oleh ibuku hal tersebut hamper setiap sore kulakukan.Setelah lebih dari dua minggu aku di rawat di Rumah Sakit aku merasa daya tahan tubuhku sudah balik seperti semula ,kemudian aku bertanya kepada Dokter yang waktu itu sedang memeriksaku,kapan aku diperbolehkan pulang.
“Pak Dokter kappa Silvy di perbolehkan pulang kerumah ?’’tanya SIilvy
“Nanti jika benar-benar sembuh lambungnya!’’.jawab Dokter
Dokter mengatakan aku belumlah sembuh total,untuk itu aku harus bertahan di Rumah Sakit beberapa hari lagi.Keesokan harinya aku sudah diperbolehkan pulang dan dijemput oleh nenek dan kakekku.Di Rimah Sakit Tembakau Deli ini aku banyak dibekali obat-obatan untuk diminum dirumah,dan pantangan-pantangan dari Dokter. Setelah obat-obatan yang dari Rumah Sakit habis perutku kembali sakit.Aku langsung di bawa ke Rumah Sakit Bangkatan Binjai,tempat pertama yang merawatku sebelum di Rumah Sakit Tembakau Deli Medan.Kali ini sakit yang ku rasain lebih sakit dari yang sebelum-sebelumnya,aku kekurangan cairan dan tubuhku tidak dapat menerima makanan apapun.Sehingga obat-obatannya harus disuntukkan melalui saluran infus ku.Setiap cairan yang disuntikkan dan masuk kedalam tubuhku itu seperti ada benda yang di masukkan kedalam tubuh,yang rasanya itu sangat sakit.Pada saat itu aku tidak dapat berbuat apa-apa aku berusaha tenang.Setelah dua hari dirawat kemudiaan Dokter Spesialis anak yang berpengalaman dan sangat terkenal di Rumah Sakit itu datang memeriksaku sangat lama dan teliti.Kemudian ayahku menanyakan keadaan ku kepada Dokter.
“Dokter sebenarnya apa yang terjadi dengan anak saya,kenapa dia selalu mengeluh sakit perut di bagian lambung.’’tanya ayah
“Anak bapak menderita usus buntu yang sudah menyebar di daerah apendik.Untuk lebih jelasnya besok tunggu saja Dokter Spesialis bedah yang akan memeriksa anak bapak dan tunggu informasi selanjutnya.’’jawab Dokter
“Mendengar diagnosa Dokter orang tua saya langsung lemas dan sedih.Beberapa minggu lalu saya sempat di periksa oleh Dokter lain di Rumah Sakit yang sama dan Rumah Sakit lain.Kemudian ayah saya bertanya kepada Dokter yang memeriksaku.
“Dokter penyakit usus buntu anak saya sudah sejak kapan bermula.”Tanya ayah.
“Kira-kira sekitar sebulan atau dua bulan yang lalu.’’jawab dokter.
“Dokter apa penyebab usus buntu yang diderita anak saya?tanya ayah.
“Usus buntu yang terjadi pada anak bapak karena sebelumnya adanya benturan kuat yang mengakibatkan luka di bagian apendik dan  karena ada penyumbatan di apendik oleh biji cabai atau biji jambu batu.’’jawab Dokter.
Kemudian ibu saya bertanya kepadaku apakah selama ini akun pernah jatuh dan terkena benturan yang sangat kuat dibagian perutku.
            “Silvy selama ini pernah jatuh dan terkena benturan yang kuat dibagian perut?”Tanya ibu.
            “Ya bu Silvy baru ingat Silvy pernah jatuh dan terkena meja cukup kuat bu bagian perutnya itu terjadi disaat jam olahraga sewaktu Silvy mau ngambil minum dikelas.”jawab Silvy
            Keesokan harinya kami bersiap-siap mennggu kedatangan Dokter spesialis bedah yang akan memeriksaku .Sampai sore kami tunggu namun Dokter itu belum juga datang.Akhirnya Dokter itu datang pada malam hari,langsung memeriksa keadaan ku. Setelah cukup lama diperiksa akhirnya Dokter memberikan keputusan yang sangat singkat dan menegangkan saat ayah saya bertanya bagaimana keadaan ku.
            “Dokter  bagaimana keadaan anak saya sekarang ?’’tanya ayah
            “Kondisi anak bapak saat ini sudah sangat parah,dan saat mala mini juga anak bapak harus dioprasi,karena bakterinya sudah menyebar dan membahayakan nyawa anak bapak sendiri.”keputusan Dokter.
            “Jadi anak saya benar-benar usus buntunya sudah menyebar Dokter,kenapa harus malam ini,bagaimana jika di beri obat-obatan saja?”Tanya ibu.
            “Jika hanya diberi obat terus menerus itu tidak akan memperbaiki keadaan,hanya mampu mengurangi dan menghilangkan rasa sakit untuk sementara,dan jika tidak dioprasi sekarang saya tidak menjamin kelangsungan hidup anak bapak dan ibu kedepan,jadi bapak dan ibu harus mengambil keputusan malam ini juga dan menandatangani surat persetujuan pengoprasian anak bapak dan ibu.”jawab dokter
            “Bagaimana dengan pemakaian biusnya agar oprasi dapat berjalan dengan lancar mengingat anak  saya yang masih kecil?”Tanya ayah.
            “Obat bius yang akan kami pakai nantinya dalah bius total atau bius mati,sehingga sang anak tidak akan merasakan apapun karna tidak sadarkan diri sama sekali, selama operasi berlangsung dan tidak akan menggunakan bius lokal.”Penjelasan Dokter
            “Kedua orang tua masih keberatan karena teringat ada sanak keluarga saya yang menderita usus buntu dan setelah dioprasi beberapa bulan kemudian ternyata bekas oprasinya bocor dan harus dioprasi lagi.Kedua orang tua ku takut hal tersebut terjadi pada ku . Satu jam kemudian  seluruh keluarga saya datang dan berkumpul. Keluarga ku masih keberatan karena takut terjadi apa-apa denganku.Aku sendiri dari awal tidak ada rasa takut di benak ku untuk menjalani oprasi, aku ikhlas apapun yang terjadi nantinya telah direncanakan tuhan yang terbaik untukku.Kemudiaan aku berkata kepada ibuku untuk selalu tabah menerima cobaan dan ikhlas menerima apapun yang terjadi dan aku mengemukakan pendapat ku kepada ibuku.
            “Ibu Silvy bersedia jika akan dioprasi malam ini juga,Silvy udah gak kuat menahan rasa sakit yang terus mengganggu,bu jangan pikirkan keburukan yang dapat terjadi,pikirkanlah yang terbaik saat ini untuk penyembuhan Silvy.Ibu,Ayah Silvy yakin ini merupakan cara yang terbaik untuk proses penyembuhan Silvy  tak ada yang perlu disedihkan disini.’’nasehat Silvy
            Akhirnya Ibu dan Ayah menandatangani surat persetujuan pengoprasianku.Kemudian langkah selanjutnya aku diperbolehkan makan dan minum sebelum proses pembedahan berlangsung sampai selesai dalam beberapa jam kemudiaan.
Tiba saatnya dioprasi semua ketegangan muncul,setiap do’a dipanjatkan hanya untuk keselamatanku dan kesembuhanku kelak.Sampai diruang bedah aku tidak merasakan ketegangan,yang kurasakan hanyalah ketenangan dan kenyamanan berada diruangan operasi.Yang membuat aku semakin rileks di ruangan bedah itu juga terdapat radio yang menyala,kemudian semua Dokter dan perawat datang lalu aku di beri suntikan dan dipasang saluran pernapasan berupa oksigen yang membuatku tiba-tiba saja langsung tertidur.Ini merupakan operasi besar yang dilakukan,jadi waktu yang digunakanpun lebih lama dari operasi biasa yaitu lebih kurang 7(tujuh)jam.Aku sadar dan terbangun setelah 3(tiga) jam kemudian.Setelah sadar aku sangat ngerasa dahaga,namun belum diperbolehkan minum dan makan . Setelah beberapa jam kemudian baru di perbolehkan dalam jumlah yang sedikit.Setelah operasi aku tidak merasakan sakit sama sekali. Aku merasakan sakit jika hendak mengganti perban di perut bekas oprasi ku.Setelah operasi aku lebih banyak memakan obat-obatan dan suntikan yang di suntikkan di selang infus yang seharinya aku di beri 6 suntikan .Meskipun sakit aku tidak ingin banyak mengeluh kepada orang tuaku,aku terus semangat meski tetap merasakan sakit pada saat melakukan pengobatan.Berkat do’a dan semangat yang ingin sembuhku tinggi akhirnya setelah hampir dua bulan diRumah Sakit aku di perbolehkan pulang,namun tetap harus satu minggu tiga kali untuk memeriksa keadaanku. Sampai di rumah sudah banyak saudara –saudar dekatku yang datang menjengukku. Sampai dirumah aku termenung dan mengingat semangat ku selama ini. Tentunya yang paling ku ingat adalah Rumah Sakit dan Dokter sepesialis anak yaitu Dokter Puad dan Dokter spesialis Bedah Dokter Gunawan,aku tidak pernah lupa akan kedua dokter ini karena jasa –jasa mereka. Aku bersyukur akhirnya aku dapat melewati semua cobaan dari allah swt dengan semangat dan optimisme yang tinggi.Aku baru sadar termyata selam ini semangatku merupakan kekuatan terbesar dan terindah yang diberikan tuhan .

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik