Translate

puisi tentang pemilu

Written By iqbal_editing on Sabtu, 04 Februari 2017 | 07.44

Hari ini adalah hari demokrasi
Dimana setiap rakyat berpartisiasi
Bapak,ibu,kakek,nenek dan muda mudi
Memilih sesuai hati nurani

Hiruk pikuk negeriku
Setiap orang juga tahu
Hari ini sedang pemilu
Ayo coblos untuk masa depan indonesiaku

Jangan golput atau apa saja persamaannya
Coblos saja  dengan seksama
Lipat kartunya dengan tertata
Masukkan kartu pilihan Anda
Ke dalam misteri kotak suara

Jangan dengarkan janji-janji 
Gunakan gelombang suara hati
Jangan biarkan hak terbeli
Dengan uang receh yang basi
Yang kami inginkan hanya bukti
Untuk kemajuan negeri ini

ni tahun politik.
Beras mahal, BBM naik, kerjaan susah. Pengangguran membludak.
Upah naik semata kaki. Tak cukup untuk makan anak isteri.
Dan korupsi tersebar dimana-mana.
Ini tahun politik.
Banjir datang menyapu impian. Sinabung, Kelud, menggelegar, rumah dan sawah hilang.
Pemerkosaan mencabik tubuh perempuan, mengoyak rasa aman kapan saja.
Tak boleh sakit berat karena tanggungan rumah sakit hanya kelas 3 dengan biaya 25 ribu per bulan, itu pun susah payah disanggupi. Sementara regulasi diperjualbelikan dimana-mana.
Ini tahun politik.
Menanti presiden yang dari partai itu-itu juga.
Caleg-caleg sibuk kampanye atas nama kemanusiaan.
Tahun pencitraan. Tahub berebut kursi empuk wakil-wakil kepentingan penguasa. Rakyat dibiarkan bodoh dan miskin, sekarat dimana-mana.
Ini tahun politik.
Terjerembab oleh pilihan-pilihan buta.
Adakah… adakah yang berkebalikan dari itu semua.
Adakah yang mampu membangkitkan rasa lelah penindasan atas jiwa raga yang murka.
Adakah yang mampu satukan kembali puing-puing asa kemerdekan.
Merdeka selamanya atau tertindas selamanya.
Ini tahun politik.
Pemilu tak kunanti.
PILU

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik