Cerpen - Meninggalkan Sholat
Pada saat waktunya sholat Shubuh sang
istri membangunkan suaminya.
Mamah :
“Pah, bangun sudah adzan subuh, kita sholat dulu yuuk!!”
Papah : “Masih ngantuk mahh!”
Mamah :
“Sholat dulu pah sebentar, nanti di lanjutin lagi tidurnya”
Papah : “Papah masih ngantuk mah, hari ini kan papah
libur jadi ga usah bangunin papah pagi-pagi!! Saya mau istirahat.! Kalau mau
sholat, sholat ajah sendiri ga usah ganggu papah” (dengan nada kesal)
Mamah :
(terdiam sambil mengelus dada) “Astagfirullah!”
Mamah pun keluar kamar dan
membangunkan anaknya untuk sholat.
Mamah : “Nak,
bangun.. sholat subuh dulu yah! Mamah sholat duluan, nanti kalian nyusul yah!”
Alin : “Iya mah, duluan aja, nanti kita nyusul!”
###
### ### ###
Alin : “Mah, papah kemana?”
Dewi : “Iya mah...? kok ga sholat?”
Mamah : “Papah
masih tidur, mungkin papah kecapean, biar nanti papah nyusul!”
Dewi : “
Tapi kan lebih enak sholat berjamaah mah?”
Mamah : “Ya
sayang, tapi kita juga harus mengerti keadaan papah yah, kasihan papah perlu
istirahat! Udah kamu sholat dulu!”
Dewi : “Iya
mah”
Saat sholat, Alin pun berdoa.
Alin :
“Ya Allah berikan umur panjang untuk keluarga hamba, berikan petunjuk agar papah
mau berubah dan beribadah kepadamu ya Allah.... Bukakan lah pintu hati papah
agar ia tidak memilih kesibukan bekerja daripada beribadah kepadamu.... Ya
allah kabulkanlah doaku”
Hari demi hari berlangsung seperti
itu dan bertahun-tahun telah berlalu, tetapi papahnya selalu tidak mau bila di
ajak sholat, papahnya telah gelap mata dan telah lupa kepada penciptanya.
### ### ### ###
Saat papah pulang dari kantor.
Mamah : “Papah
tumben pulang cepet?”
Papah :
“Iya nih mah, kerjaan sudah beres semua!”
Mamah :
“Ohh, Pah udah adzan nih, sholat maghrib berjamaah dulu yuuk?”
Papah :
“Maaf mah, papah cape nanti Aja!”
Mamah :
“Tapi anak-anak tuh pengen banget di keluarga kita sholat berjamaah!!”
Papah : “Sholat saja di masjid!”
Alin : “Pah sholat yuk bareng-bareng sama
kita?”
Dewi : “Iyah pah, kita pengen banget deh
sholat berjamaah sama papah”
Mamah : “Tuh
kan pah, anaknya udah ngajak tuh, ayoo doonk”
Papah : “Males ahh, ngapain sih sholat ga ada
untungnya, buang waktu aja. Mendingan ngurusin kerjaan papah.”
Mamah :
“Astagfirullah,, papah ga boleh ngomong gitu!!”
Papah : “Udah lah mah, ga usah ceramah deh
berisiik!!! Papah mau istirahat dulu, jangan ganggu Papah!!”
Dewi : “Papah kenapa sih? Kasar banget sama
mamah? Papah ga pantes bersikap kaya gitu ke mamah.”
Alin : “Iya pah,, mamah ngomong gitu juga
buat kebaikan papah!”
Papah : “Kalian diam! Kecil-kecil udah berani
ngelawan orang tua!”
Dewi : “Kita bukan ngelawan pah, kita cuma mau
papah sadar.”
Papah : “Diam! Sekarang kalian keluar dari kamar
papah! Mah ajak mereka keluar”
Dewi : “Ayah jahat”
Mamah : “Sudah-sudah
nak, ayo kita keluar”
### ### ### ###
Pada malam harinya sebelum tidur mamah
ke kamar anak-anaknya.
Dewi : “Mah papah kenapa sih ga pernah
berubah?”
Alin : “Iya mah, selalu begitu kalau kita
ajak sholat?”
Mamah : “Mamah
juga ga tau nak. Semenjak karir papahmu naik, dia lupa untuk sholat, dia lupa
untuk ibadah, dia hanya sibuk kerja saja.”
Dewi : “Mah bagaimana yah supaya papah bisa
berubah???”
Mamah :
“Mamah juga ga tau sayang, sekarang kita berdoa saja pada Allah. Semoga Allah
membukakan pintu hati papah yang telah buta, dan agar papah bisa kembali ke
jalan yang benar dan bisa menjadi imam di keluarga kita.”
Alin,Dewi:
“Amiin.”
Mamah : “Dah
sekarang kalian tidur, besok kan sekolah!”
### ### ### ###
Seminggu kemudian......
Alin dan Dewi sangat terkejut melihat
rumahnya banyak polisi, serta rumahnya di sita dan di segel oleh Bank, serta
barang-barang mewahnya juga di bawa dan di sita oleh Bank. Mereka pun segera
berlari menuju rumah mereka dan melihat mamahnya duduk lesu sambil menangis.
Dewi : “Mah rumah kita kenapa?”
Alin : “Mah ko barang-barang kita di ambil
sih??”
Mamah : “Semua
harta kita di sita Bank nak!” (sambil menangis)
Dewi : “Haaah??? Kok bisa mah? Kenapa mah?”
Alin : “Mah kok diem aja sih? Jawab donk
mah?”
Mamah : “Papah
di tuduh korupsi nak! Papah telah di tuduh merugikan dan menggelapkan uang
perusahaan, jadi semua barang-barang kita di sita untuk mengganti semua
kerugian itu”
Alin : “Terus papah sekarang dimana mah?”
Mamah : “Di bawa polisi nak. Papah di tahan untuk
diperiksa”
Dewi : “Terus sekarang kita tinggal dimana
mah?”
Mamah : “Mamah
juga belum tau sayang, mau tinggal dimana. Kita tidak punya apa-apa sekarang”
### ### ### ###
Dua hari kemudian mereka pun
meniggalkan rumah mewahnya menuju tempat tinggal barunya.
Mamah : “Nah
kita sudah sampai, ini tempat tinggal kita sekarang nak”
Dewi : “Hah ini mah? Tempat kumuh kaya gini?”
Alin : “Mamah ga salah?”
Mamah : “Ga,
kita ga punya pilihan lain, uang mamah cuma bisa menyewa rumah ini saja”
Dewi : “Tapi aku ga mau tinggal di sini mah,
apa kata temen-temen aku, kalau mereka tahu aku sekarang tinggal di sini?”
Mamah :
“Udah, ga usah banyak ngeluh, kita harus terima kenyataan, kita harus bersyukur
dapat rumah kaya gini, daripada kita tinggal di jalanan. Mending sekarang
kalian bantu mamah beres-beres”
### ### ### ###
Sudah hampir 1 bulan mereka tinggal
di tempat yang kumuh itu, mereka sudah mulai terbiasa, dan mereka tetap sabar
dalam menghadapi cobaan tersebut. Mereka tetap giat dalam melaksanakan ibadah
bahkan lebih giat dari sebelumnya. Di tempat tinggalnya yang baru sang mamah mendapat
tetangga yang juga seorang guru ngaji. Dan mamah serta anak-anaknya sering
mengaji di tempat itu. Terutama sang mamah, sang mamah sering sekali curhat
pada guru itu.
Mamah :
“Umi, saya ingin bertanya kepada umi, apakah boleh?”
Umi : “Silahkan bu, Tanyakan saja tidak
usah sungkan, mungkin saya bisa bantu”
Mamah :
“Dulu suami saya lalai terhadap perintah Allah, dia tidak pernah sholat setiap
di ajak sholat, dia selalu banyak alasan, dan lebih mementingkan pekerjaannya
dan sekarang ia di penjara. Apakah ini azab dari Allah kepada keluarga kami?”
Umi : “Mungkin bisa di bilang begitu,
seorang yang lalai dalam menjalankan perintah Allah akan mendapatkan balasan,
dan mungkin ini balasan untuk suami ibu. Dan merupakan cobaan untuk ibu dan
anak-anak. Jadi sekarang ibu lebih baik sabar dan selalu beribadah kepada
Allah, dan berdoa semoga cobaan ini cepat berlalu.”
Mamah :
“Tapi umi, sampai berapa lama saya mengalami hal yang pahit seperti ini?”
Umi : “Ibu bersabar saja, ada rahasia di
balik rahasia, Allah tidak mungkin memberi cobaan di luar batas kemampuan
umatnya!”
Mamah : “Iya
umi. Saya akan coba untuk lebih sabar. Saya mungkin mampu mengatasi hal ini,
tetapi bagaimana dengan anak-anak saya,?”
Umi : “Mereka pun harus bersabar, anggaplah
ini suatu pelajaran dan sebagai langkah untuk mendewasakan mereka. Mereka
mungkin belum terbiasa dengan keadaan ini, mereka terlalu biasa dengan hidup
mewah, tetapi lama-lama mereka juga akan terbiasa.”
Mamah : “Iya
umi, saya mengerti, tapi saya tidak tega melihat mereka sedih terus seperti
ini”
Umi : “Sudahlah bu, tidak usah di pikirkan,
di jalanin saja. Oh ya ibu, kalau saya boleh tahu, mengapa suami ibu masuk
penjara?”
Mamah :
“Suami saya di tuduh korupsi dan menggelapkan uang perusahaan umi, tetapi belum
ada bukti yang jelas mengenai kasus suami saya.”
Umi : “Oh begitu.. Oh ya, ibu sudah makan?”
Mamah : “Belum
bu, saya tidak punya uang lagi untuk beli makanan!”
Umi : “Oh ini saya ada makanan lebih,
silahkan untuk ibu saja.”
Mamah : “Terimakasih
umi, oh ya umi sudah jam 12, saya pamit pulang dulu. Anak-anak mungkin sudah di
rumah. Terimakasih umi! Assalamualaikum wr.wb”
Umi : “Walaikumsalam wr.wb”
### ### ### ###
Sementara itu di penjara, papah sudah
hampir sebulan berada di dalam penjara. Di penjara papah berada 1 sel dengan
seorang yang masuk penjara karena mencuri yang bernama Tri.
Tri : “Mengapa anda hanya diam saja? Dan
mengapa anda melamun?”
Papah : “Tidak apa-apa, saya hanya teringat
dengan istri dan anak-anak saya, sudah 1 bulan saya di penjara tetapi anak-anak
saya tidak pernah datang menjenguk saya, hanya istri saya saja yang sering ke
sini.”
Tri : “Kalau boleh saya tahu, mengapa
anda masuk penjara? Dan siapa nama anda?”
Papah : “Kenalkan nama saya Bagus. Saya difitnah,
saya di tuduh korupsi dan menggelapkan uang perusahaan. Kalau anda sendiri
mengapa bisa masuk ke sini padahal kalau saya lihat anda orang yang taat pada
agama? Dan kalau tidak salah nama anda Tri?”
Tri : “Hahahaha, saya seperti ini
semenjak saya di penjara, saya dahulu adalah seorang pencuri, tetapi sejak saya
masuk penjara, saya sadar akan kesalahan-kesalahan saya dan dosa-dosa saya di
waktu dulu. Dan saya sangat menyesal pernah melakukan dosa-dosa tersebut.
Sehingga saya bertobat. Yah anda benar sekali nama saya Tri”
Papah : “Apakah anda dulu juga pernah
meninggalkan sholat?”
Tri : “Iya dulu saya sering lalai dan
sering tidak menjalankan perintah Allah, tetapi sekarang, saya benar-benar
menyesal telah melakukan hal itu.”
Papah : “Saya ingin sekali bertaubat, tetapi,
apakah Allah akan menerima tobat saya? Saya sangat malu kepada Allah”
Tri : “Bertobatlah sebelum terlamabat,
saya yakin jika anda benar-benar ingin tobat, Allah pasti akan menerimanya.”
Papah : “Bisakah anda mengajari saya sholat??”
Tri : “Apakah anda serius dengan
keinginan anda? Jika anda benar-benar serius, dengan senang hati saya akan
mengajarkan anda”
Papah : “Iya, saya sangat serius, saya ingin
bertaubat, saya ingin kembali ke jalan yang benar, dan yang paling saya
inginkan adalah, saya ingin menjadi imam untuk keluarga saya”
Ayah pun belajar sholat dengan Tri.
### ### ### ###
Mamah : “Nak
jenguk papah yuk?”
Dewi : “Ayo mah aku kangen banget sama papah”
Alin : “Aku ga mau ikut”
Dewi : “Ayo donk ka, kasihan papah di sana,
kaka jangan egois donk”
Mamah : “Iya
lin, ayooo,,,”
Alin : “Iyaudah deh” (dingin)
Saat mamah dan anak-anak menjenguk
papah di penjara, Alin dan Dewi sangat terkejut saat melihat papahnya sedang
sholat, mereka pun sangat bahagia dan terharu melihat papahnya sudah kembali
mulai mau beribadah kepada Allah.
Selesai sholat papah langsung menemui
mereka.
Papah : “Papah kangen sekali dengan kalian,
bagaimana kabar kalian?”
Dewi,Alin :
“Aku juga kangen sama papah. Kita baik-baik aja,, papah gimana?”
Papah : “Papah juga baik-baik aja qo”
Papah : “Mah, ade papah minta maaf yah sama
kalian semua, karena kesalahan papah, kalian semua ikut menanggung akibatnya,
kalian harus hidup sengsara. Papah janji akan mengembalikan keadaan kita
seperti dulu lagii!”
Alin : “Udah pah, ga usah ngomong gitu, kita
kan keluarga, jadi, susah, senang bareng.”
Dewi : “Iyah pah kita juga udah biasa qo hidup
sederhana!”
Mamah : “Iya
pah, papah pikirin kondisi papah aja di sini, masalah kasus papah, mamah lagi
berusaha ngurusinnya kok”
Papah : “Terimakasih yah, kalian emang keluarga
yang paling sempurna untuk papah. Papah janji mulai sekarang akan berusaha
untuk jadi imam yang baik untuk kalian”
Alin : “Kita juga sayang papah”
Mamah : “Kita
pulang dulu yah, mamah masih ada urusan untuk kasus papah. Assalamualaikum”
Papah : “Walaikum salam”
### ### ### ###
Hari demi hari telah berlalu, papah pun
mulai berubah dan makin tekun mengerjakan sholatnya berubah menjadi orang yang
lebih baik lagi, dan juga papah tidak pernah meninggalkan sholat lagi.
### ### ### ###
Tiga bulan kemudian papah bebas dari
penjara, karena terbukti tidak bersalah, dan orang yang sudah memfitnahnya kini
telah tertangkap dan di masukkan ke penjara. Harta mereka pun telah kembali,
mereka pun telah menjadi kaya kembali, papah
dan mamah pun sepakat untuk memberi kejutan untuk anak-anak mereka.
Mamah : “Nak
ikut ibu yuk!”
Dewi : “Kemana mah?”
Mamah :
“Udah ikut ajah”
Sang anak pun mengtikuti perintah
ibunya, sang anakpun terkejut ketika ibunya membawanya ke rumah lamanya yang mewah.
Dewi : “Mah kita ngapain ke rumah ini lagi?
Ini kan bukan rumah kita lagi!”
Alin : “Iya mah, udah lah, kita lupain aja
rumah masa lalu kita”
Mamah :
“Udah ayo masuk aja!”
Di dalam rumah, Alin dan Dewi (saling
berhadapan) : “Papaaahhh”
Papah : “Selamat datang di rumah kembali”
Dewi : “Ayah udah bebas? Kita bisa tinggal di
sini lagi?”
Papah : “Iya sayang papah udah terbukti tidak
bersalah, jadi ayah di bebaskan dan harta kita tidak jadi di sita”
Alin : “Ayah serius? Ini bukan mimpi kan?
Papah : “Iya serius, kalian seneng ga?”
Alin dan
Dewi : “Seneeeeeeenng!!!!!” (sambil berlari menuju kamar kesayangan mereka)
Papah : “Mah,, papah seneng deh bisa liat
anak-anak ceria lagi!”
Mamah :
“Sama pah, mamah juga seneng keluarga kita bisa ngumpul lagi”
### ### ### ###
Papah : “Mah, panggil anak-anak kita sholat
Maghrib bareng”
Mamah : “Iya
pah tunggu”
Alin : “Ga usah mah, kita udah di sini qo,
kita udah siap buat sholat berjamaah”
Dewi : “Iya pah, mah, kita sekarang solat
berjamaah kan?”
Papah : “Iya donk, papah kan imamnya! Papah
janji kalau papah di rumah, kita sekeluarga sholatnya harus berjamaah”
Sejak saat itu hingga seterusnya ayah
berubah menjadi orang yang sholeh dan tidak pernah meninggalkan sholat lagi.
Ayah pun syudah menjadui imam yang baik untuk keluarganya. Dan keluarganya pun
hidup rukun dan tentram. Dan Umi dan Tri menjadi guru mengaji yang tetap untuk
keluarga mereka.
Dewi Asmarani
0 komentar:
Posting Komentar