“Bela?” terdengar suara seorang wanita dari belakang tirai yang ternyata telah mengintip bela bermain piano!
Tanpa pikir panjang wanita itu datang menghampiri bela lalu marah marah kepadanya “mengapa kau hanya dapat bermain piano bela? Seharusnya kau siap siap, sebentar lagi pertunjukan sulap segera dimulai! Kau belum pakai baju sulap? Ya ampun…” terlihat raut wajah kesal dari wanita itu yang ternyata tata rias pertunjukan namanya Lanita.
“maafkan saya lanita, baik saya akan bergegas memakai baju sulap” ucap bela dengan patuhnya.
Saat bela berlari menuju ruang makeup ia terjatuh di depan properti pertunjukan. Brakk!!! Dengan kencangnya semua properti rusak. Lanita melihat kejadian itu dan mulai jengkel akan kelakuan bela yang ceroboh. Tanpa pikir panjang lanita menyuruh bela tampil dalam balutan sederhana dan tanpa properti. Bagaimana bisa seorang pesulap hadir dalam panggung tanpa adanya barang atau bahan yang akan disulapnya! Kita lihat saja dia, biar tau rasa. Ucap lanita dalam hatinya sembari memamerkan ekspresi senyum jahat.
Bela yang sudah berdiri di atas panggung sangatlah grogi pasalnya ia hanya dapat melihat para penonton yang sedang menunggu penampilan sulapnya!
Suara hening penonton berubah menjadi berisik penonton geram akan kelakuan bela yang dari tadi hanya diam dan diam.
Bela beupaya menenangkan penonton dan berkata “harap tenang baiklah sulap akan aku mulai, tapi kalian harus tenang dahulu”
Bela kebingungan Ia harus bagaimana, pasalnya tanpa adanya properti sulap sehebat apapun tidak akan bisa. Akhirnya ia memutuskan dengan pasrah memutuskan untuk melakukan sulap hipnotis.
“oke saya mulai sulapnya ya?” ucap bela dengan jantung berdebar kencang.
Ia mengambil sebuah sapu yang ada di sudut panggung, dengan penuh harap ada keajaiban datang.
“kalian liat pria itu?” bela berkata sambil menunjuk seorang pria yang tidak ia kenal.
“Pria itu akan saya hipnotis dan ia akan tertidur dengan sekali tunjuk” ucap bela sambil menunjuk pria itu dengan gagang sapu.
“oke kita mulai” ucapnya lagi.
Dengan penuh semangat bela berkata “TIDUR KAU” namun pria itu kebingungan karena tidak terjadi apa apa.
Bela yang hanya mengandalkan keajaiban hanyalah dapat berharap.
“maaf, saya coba lagi” ucap bela dengan penuh grogi dan tetesan keringat mulai membasuhi wajahnya.
“TIDUR KAU” Tidak terjadi apa apa lagi.
Pria tersebut sekarang mulai mengerti bahwa memang hipnotis itu belum bisa ia kuasai akhirnya dengan rasa kasihan pria yang sedang jadi bahan hipnotisan bela memiliki ide. Dalam hatinya ia berkata bahwa ia harus berpura pura tidur agar bela tidak dipermalukan oleh penonton.
Penonton mulai geram dan bela mulai panik dengan penuh kelelahan dan keputusasaan bela akhirnya berkata “TIDUR KAU”
BRAK! Pria itu jatuh dan tidur. Para penonton terlihat takjub.
Bela pun merasa tidak menyangka, benarkah ia tertidur?
Penonton pun bertepuk tangan dengan aksi bela. Lanita terlihat tersenyum dari balik layar.
Cerpen Karangan: Robby Rahayu
0 komentar:
Posting Komentar