Translate

cerpen jam kosong

Written By iqbal_editing on Senin, 31 Juli 2017 | 09.03

“Kriinggg… Kringgg…” Lonceng masuk pun berbuunyi.
Pelajaran pertama adalah Bahasa Inggris, sebelum bu Sriwahyuni masuk kami baca do’a belajar, setelah baca do’a. Ada pengumuman dari multimedia “Semua Guru beserta staf-staf diharap berkumpul di Kantor karena akan ada Rapat”, Perintah Pak Hamid.
“Yeayyy… Guru rapat”, Ucapku sambil berteriak.
Aku dengan Risma, Sulis, Mayang, Windi berkumpul untuk mengobrolkan sesuatu. Setelah itu kami merasa lapar.
“Hey, kita ke kantin yok aku haus ni”, Ucap Risma.
“Yokk”, Jawab Mayang dan Sulis.
“Ettt bentar, bukannya kita nggak boleh ke kantin pada jam pelajaran”, Ucapku dengan kasar.
“Aelah… cuma beli minum aja nggak apa-apa lah”, Sambut Windi dengan muka santai.
“Ya udah, yok” Ucapku dengan rasa bimbang.
Akhirnya sampai di kantin, karena aku mulai merasa haus aku beli minum juga. Setelah itu kami bergegas menuju kelas. Di tangga kelas aku mendengar suara Bu Sriwahyuni sedang menjelaskan materi, Aku merasa takut dan ternyata Bu Sriwahyuni sudah memasuki kelas kami
“Woi… ibu Sriwahyuni udah masuk kelas kita”, Ucapku sambil ketakutan.
“Gimana iniii?”, Sambut mereka sambil ketakutan.
“Ya udah Risma dengan Sulis masuk duluan”, Ucap Windi sambil bingung
Risma dengan Sulis sudah memasuki kelas, tetapi mereka selamat karena mereka berdua tidak ditanya oleh Bu Sriwahyuni.
“Giliran kita berempat ke kelas, tapi nanti kalau Ibu guru nanya kita jawab kita habis dari kantor guru”, Ucap windi ke kami
“Assalamu’alaikum”, ucap kami berempat sambil menunduk.
“Hey… Kalian dari mana?”, Tanya Bu Sriwahyuni guru Bahasa Inggris Kami.
Dengan Gagap kami berempat menjawab “K..k..aaa..mii dari kantor guru bu”, Sambil menunduk. “Ngapain kalian ke kantor guru? Berempat lagi?”, Tanya Bu Sriwahyuni dengan suara dingin. “Tadi tu bu kami dipanggil bu guru”, Sambut Mayang dengan ketakutan. “Siapa gurunya?”, Tanya Bu Sriwahyuni dengan kasar. Kami diam dengan rasa bersalah, tetapi karena aku sangat menyesal aku pun memutuskan untuk jujur dengan Ibu guru.
“Bu maaf, sebenarnya kami tidak dari kantor bu, kami dari kantin karena kami merasa haus”, Ucapku sambil merasa bersalah.
“Ibu sudah menduga, kalian pasti berbohong kenapa kalian harus berbohong pada Ibu?”, Tanya Bu Sriwahyuni dengan menatap kami.
“Maaf bu sebelumnya kami tidak mau berbohong dengan ibu, tapi karena ide windi untuk berkata bohong pada Ibu kami memutuskan untuk berbohong karena kami sudah merasa ketakutan tadi”, Ucapku sambil menatap Bu Sriwahyuni.
“Seharusnya kalian takut pada tuhan karena kalian sudah membohongi Ibu Guru Kalian Sendiri, Kenapa kalian harus takut sama Ibu? Kalian takut dihukum kan?”, Ucap Bu Sriwahyuni dengan tegas.
Karena teman-teman yang lain mendengarkan masalah ini mereka pun mensoraki kami “WWWWWWOOOOOO”. Aku merasa malu dan tidak tahan sama temanku yang berdua itu lagi santai duduk di sana padahal mereka ikut juga melakukan kesalahan ini.
Akhirnya aku bilang ke Bu Sriwahyuni kalau mereka juga melakukan kesalahan ini bersama kami. Mereka berdua itu Risma dengan Sulis dipanggil Bu Sriwahyuni untuk maju ke depan.
“Risma dengan Sulis MAJU kalian sini”, Ucap Bu Sriwahyuni dengan kasar
“Iya bu…”, Sambut Risma dan Sulis dengan ketakutan.
“Mentang-mentang kalian selamat dari pertanyaan ibu kalian berusaha menjauh dari masalah ini sedangkan teman kalian sendiri yang menanggung ini semua. Kalian berenam berdiri di depan kelas sana”, Perintah Bu Sriwahyuni
Kami berenam berjalan ke depan kelas dengan diam, kami berenam memutuskan untuk meminta maaaf kepada Bu Sriwahyuni. Kami berenam pun meminta maaf kepada Bu Sriwahyuni. Ucap Bu Sriwahyuni “Ya… tanpa kalian meminta maaf ibu sudah maafin kalian, ibu cuma mau kejujuran seorang murid.”
“Iya bu kami merasa bersalah”, Ucap kami berenam
“Ya udah kalian duduk sana.”
SELESAI
Cerpen Karangan: Nur Hidayati

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik