Tanah Kelahiran I
Seruling dipasir ipis, merdu
antara gundukan pohon pina,
tembang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkubanprahu,
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di air tipis menurun.
Membelit tangga di tanah merah
dikenal gadis-gadis dari bukit.
Nyanyikan kentang sudah digali,
Kenakan kebaya ke pewayangan.
Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di hati gadis menurun.
Struktur Fisik
1) Diksi
Dalam
puisi Ramadhan KH yang berjudul Tanah Kelahiran I. Penggunaan dialek,
terdapat pada bait 1 larik ke-1 yaitu “ipis”. Terdapat juga Penggunaan
Register (pada bait 1 larik ke-3 dan ke-4). Berikut penggalan sajaknya :
tembang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkubanprahu,
2) Imaji
- Imaji Suara (Audio)
Seruling dipasir ipis, merdu
tembang menggema di dua kaki,
- Imaji Visual
antara gundukan pohon pina,
Jamrut di air tipis menurun.
3) Kata Kongkret
“Jamrut” = Hijau (kesuburan/kesejahteraan)
“Kaki” = Gunung.
4) Bahasa Figuratif
- Litotes/Hiperbola
tembang menggema di dua kaki,
Jamrut di air tipis menurun.
5) Versifikasi
- Rima Berpeluk
antara gundukan pohon pina,
tembang menggema di dua kaki,
- Rima tak sempurna
di tanah merah.
Struktur Batin
1) Tema/makna (sense)
Kedukaan terhadap tanah kelahirannya yang direbut oleh kekuasaan penjajah pada masa itu.
2) Amanat
Dari
puisi ini si pengarang memberikan pesan kepada pembaca, bahwa harus
mencintai tanah asalnya dan menjaganya agar tidak terpengaruhi oleh
budaya luar. Akibat dari kemajuan jaman.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar