8. Oksimoron, menyatakan dua keadaan yang berbeda untuk menegaskan.
Contoh: Kahlil Gibran – Aku Bicara Perihal Cinta
“Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira”
9. Simile, mengumpamakan makna dengan suatu pembanding lain.
Contoh: bunga-bunga di halaman karya Sapardi Djoko
“Mengapakah perempuan suka menangis bagai kelopak mawar”
10. Alegori, membandingkan kehidupan manusia dengan alam.
Contoh: aku bicara perihal cinta – Kahlil Gibran
Namun pabila dalam ketakutanmu, kau hanya akan mencari kedamaian dan
kenikmatan cinta maka lebih baik bagimu kalau kau tutupi ketelanjanganmu
dan menyingkir dari lantai-penebah cinta.
11. Personifikasi, mengatakan makna dengan menyebutkan benda mati yang seolah-olah hidup.
Contoh: penggalan puisi percakapan malam hujan karya Sapardi Djoko Damono
“ Hujan yang mengenakan mantel, Sepatu panjang, dan payung, berdiri di samping tiang listrik.
12. Sinisme, mengungkapkan sindiran dengan terang-terangan.
Contoh: sebotol bir karya Ws. Rendra
Kita telah dikuasai satu mimpi untuk menjadi orang lain
Kita telah menjadi asing ditanah leluhur sendiri
13. Simbolik, membandingkan dengan benda-benda yang mewakili suatu makna.
Contoh: dalam penggalan puisi hatiku selebar daun karya Sapardi Djoko Damono
“ Hatiku Selebar daun melayang jauh di rumput”.
14. Anafora, terjadi pengulangan kata di awal kalimat.
Contoh:
Dalam penggalan puisi karya Chairil Anwar berjudul AKU BERKACA
<Segala menebal, segala mengental, segala tak kukenal>
15. Alusio, mengaitkan dengan suatu peristiwa, tokoh, atau ungkapan.
Contoh:
Tak sepadan – Chairil Anwar
“ Dikutuk – sumpahi Eros” (Eros dalam mitologi yunani kuno dipercaya sebagai dewi cinta – nafsu seksual/ kesuburan).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar