Translate

cerpen ketika sahabat menjadi musuh dan musuh menjadi sahabat

Written By iqbal_editing on Kamis, 27 April 2017 | 06.37

Namaku Syerilia, panggil saja aku Lia atau Syeril. Tapi sering dipanggil Icha -karangan temen sekolah- emang kalau dipikir-pikir jauh dari nama Syerilia. Di sekolah aku mempunyai satu sahabat yang paliing… deket sama aku, panggil saja Intan. Selain sahabat aku punya musuh -ku pikir sih gitu- namanya Rena. Tapi aku kadang suka kecewa sama Intan, gimana enggak setiap aku punya gebetan pasti dia bakalan merebutnya dari aku. Di sekolah aku dikenal dengan sikap yang aktif, rajin, pintar -bukan muji diri sendiri, tapi emang itu kenyataannya, dan agak licik disertai jail.
Ketika hari senin.
“Tan, lucu gak ya kalau aku suka sama si Wildan?” tanyaku sembari bercanda.
“Maksudmu Wildan kelas 8-a?” jawabnya keheranan.
“Ya gitu deh. Tapi mana jawabanmu?” ucapku dengan malu.
“Aku sih yaaa terserah kamu. Kalau kamu merasa cocok sama dia ya udah.” jawabnya dengan nada kecewa.
“Aku tahu tan kalau kamu gak suka aku punya pacar. Tapi aku gak suka kalau kamu terus khianatin aku” ucapku dalam hati.
“Aku kecewa sama kamu cha, kamu tahu kan kalau aku suka sama dia tapi kenapa harus? kenapa?” omel Intan dalam hatinya.
Hari hari setelah aku kenal dengannya rasanya tambah dekat jarak antara aku dengannya. Hingga terjadi peristiwa yang sangat aku harapkan. Wildan menyatakan cintanya padaku di depan semua siswa, dan termasuk Intan juga Rena. Tiba-tiba Intan menarik tanganku.
“cha kamu tuh gak setia kawan banget sih!!” gerutuh Intan.
“Maksud kamu apa tan?” tanyaku.
“Kamu tahu kan kalau aku suka sama Wildan. Kenapa semua orang yang aku suka pasti pergi sama kamu.” jelas Intan.
“Tan cukup, cukup. Dari dulu pasti aku ngalah sama kamu” jelasku dengan emosi.
“Mengalah apa? mana buktinya?”
“Cukup tan dari dulu aku udah rela ngelepas orang yang aku sayang sama kamu tapi kamu terus aja gini”
“Aku gak tahu kamu ngomong apa cha?”
“Kamu inget gak, waktu itu aku yang ngalah. Aku yang mengikhlaska Fikri pergi sama kamu tan. Tapi sekarang aku gak akan rela ngelepas Wildan buat kamu. Aku terlanjur cinta sama dia”
“Dan ini tandanya kau bukan sahabatku lagi.” gerutu Intan padaku.
“Kalau ini maumu aku terima. Kau memang wanita munafik! Intan!” jawabku dengan emosi.
kami berdua langsung berlari menuju kelas dengan air mata yang tak hentinya menetes.
Tiba-tiba di kelas.
“Ril ini hapus air matamu” terdengar suara yang menyuruhku menghapus air mataku.
“Eh… ren. Makasih ya” jawabku sembari senyum.
“Kamu tahu arti sahabat sejati?”
“Sahabat sejati adalah seseorang yang rela berkorban demi kita agar selalu bersama dalam suka dan duka. Betulkan ren?”
“Itu betul, tapi ada satu lagi yaitu Sahabat sejati adalah orang yang selalu ada untuk menghapus air mata saat kita sedih dan menyemangati kita saat senang.”
Tak terasa sudah lama kami berbincang bincang.
Dan kini aku dan Rena menjadi sahabat karib yang selalu ada untuk satu sama lain. Tapi Intan aku tak tahu rimbanya, karena pada saat itu Intan tidak masuk sekolah. Sekarang aku dan Wildan sudah sangat lama menjalin hubungan, tapi bukan menjadi sepasang kekasih, melainkan sahabat yang sangat dekat dan teman curhatku.
Tamat
Cerpen Karangan: Sarah N. F

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik