“hai sayang tumben cepet cepet” tanya mama.
“nggak ma, cuma mau melihat sekolah baru.. Hehehe” balasku.
“oh” ucap mama pendek.
Aku pun langsung ambil makanan sesuai seleraku. Disitu ada ayam kecap, ikan lele, telor dadar dan roti bakar. Aku pun langsung makan dengan lahap. Selesai makan aku langsung ke depan untuk naik mobilku yaitu inova tersayang. “good morning pa” ujarku sambil menaikki mobil.
“good morning nak” jawab papaku.
Papaku langsung ngebut pergi ke sekolah baruku.
Sesampai di depan gerbang sekolah baruku.
“semoga enak yah sekolah disini” ujar papa.
“oke, dadah pa…” balasku sambil turun dari mobil.
“fadhiyani azhar” jawabnya cepat.
“kamu kelas berapa” tanyaku lagi.
“5 a” jawabnya.
“oh, bisakah kamu antarkan aku ke kelas itu aku anak baru, perkenalkan namaku nisa, panggil saja putry” ujarku sopan.
“bisa kok ayo ikut aku” jawabnya, sekarang dia tidak gugup lagi.
“terima kasih” balasku sambil tersenyum.
Hari hariku di sekolah itu sangat berwarna bermain dengannya, tetapi suatu hari “hai, fadhiya duduk sama aku yuk” tanyaku. Dia diam tanpa menoleh dan matanya diputar ke atas terlihat lagi marah. “kamu kenapa sih marah yah sama aku kalau aku salah maaf deh” ujarku sambil menarik tangannya.
“apaan sih udahlah sana” jawabnya kasar tanpa menoleh dan mengelak.
Aku pun bertanya kepada lily teman baikku. “lily fadhiya kenapa sih?” tanyaku pada lily.
“dia itu dibohongin sama icha. Icha itu engejek kamu dan bilang sama fadhiya kalau kamu gak suka sama fadhiya” jawab lily sambil berbisik.
“oh, jadi gara gara icha yah” ujarku.
Aku pun bergegas ke tempat fadhiya dan berkata “fadhiya icha itu dalangnya dia udah bohongin kamu” ujarku sambil menunjuk ke arah icha.
Fadhiya langsung menjawab “peduli amat yang salah itu kamu tahu” balasnya sambil berdiri dan mengajak icha keluar.
Selesai itu aku langsung berlari ke arah bangkuku dan menangis.
Teeet… Bel pulang sekolah berbunyi aku langsung bergegas ke kamar mandi dan mencuci muka.
Selesai itu aku keluar dan tiba tiba icha menyergahku. “eh, kamu itu sok banget sih, mentang mentang anak baru terus anak orang kaya bisa seenak kamu bersahabat sama siapa saja, asal kamu tahu fadhiya itu sahabat aku dari dulu. Waktu itu aku dan dia marahan dan akhirnya aku tidak bersahabat dengan dia. Setelah kelas 4 sd aku sadar aku salah dan kelas lima aku minta bersahabat dengannya lagi, tapi dia malah bilang sudah punya sahabat yaitu kamu.. Aku benci dan langsung menghina kamu” jelasnya.
“oh, jadi begitu gak papa deh kamu bersahabat sama dia bilang sama dia aku ikhlas kehilangan dia kok” jawabku sambil menitik-kan air mata.
Semenjak itu icha dan fadhiya bersahabat lagi. Ternyata aku sadar ternyata aku telah membuat salah dan menyalahkan orang.
Cerpen Karangan: Jannisa
0 komentar:
Posting Komentar