Translate

cerpen kebahagiaan setalh penderitaan

Written By iqbal_editing on Kamis, 02 Februari 2017 | 03.56

Cerpen - Kebahagiaan Setelah Penderitaan

Cerpen ini terinspirasi dari curahan hati seorang sahabatku. Maaf ya gais kalo pemilihan katanya kurang tepat. Selamat membaca :)



             Aku adalah seorang gadis yang rindu akan kasih sayang dan kebahagiaan . Namaku adalah Bella. Dulu aku adalah anak yang terlahir di tengah-tengah keluarga yang sangat berkecukupan. Aku memiliki seorang ibu tiri dan adik tiri. Ibu kandungku telah dipanggil Tuhan saat aku berada di kelas tiga SD. Ibu kandungku mengidap penyakit jantung yang sangat kronis dan sampai akhirnya dia menyerah untuk bertahan hidup. Setelah satu tahun kepergian ibuku, ayahku memutuskan untuk menikah lagi.

Kisah hidupku memang seperti Cinderella, yang mempunyai ibu tiri sangat kejam. Selama satu tahun pernikahan ayahku, aku masih bisa merasakan kebahagiaan. Namun setelah itu, ibu tiriku melahirkan seorang putri. Dan disitulah awal dari penderitaanku. Aku memiliki beberapa pembantu. Namun bagi ibu tiriku, aku merupakan pembantu baginya. Ayahku tidak tau kalau selama ini aku hidup membabu dirumahku sendiri. Ayahku memiliki perusahaan mebel di Jepara, sehingga ia jarang pulang ke rumah. Betapa sakitnya hati, ketika merasakan perbuatan ibu tiriku yang sangat berbeda ketika ayah sedang dirumah. Saat ayah dirumah, ibu tiriku memperlakukanku bak Putri Mahkota, namun saat ayah tidak ada dirumah dia memperlakukanku seperti pembantu.

                Kini aku telah menduduki bangku SMA. Penderitaanku masih belum usai, bahkan semakin menyakitkan. Tak kusangka ayahku harus pergi meninggalkan dunia ini. Ayah meninggal karena penyakit diabetes. Entah apa yang sedang direncanakan ibu tiri dan adik tiriku saat itu. Mereka tau bahwa ayah memiliki gula darah yang sangat tinggi, tapi ibu tiriku selalu menyajikan makanan-makanan yang dilarang oleh Dokter. Sampai akhirnya ayah harus meninggalkanku dan berada di sisi Tuhan. Aku sangat marah dan kecewa. Ingin rasanya aku ikut pergi dengan ayah, agar aku bisa berkumpul dengan kedua orangtuaku di kehidupan yang abadi.

                Terkadang orang bertanya-tanya, “mengapa anak gadis seorang konglomerat masih banting tulang?”. Bagaimana aku tidak bantingtulang, kalau semua biaya hidupku tidak sepeser pun ibu memberi uang. Ibu hanya memberi uang SPP. Aku bekerja di salah satu counter hape milik temanku. Setiap hari aktivitasku yaitu sekolah, bersih-bersih rumah dan kerja. Dan setiap hari pula lah aku harus menyaksikan perbuatan tidak wajar ibu tiriku. Ia sering pulang tengah malam dengan kondisi mabuk. Anak perempuannya bahkan sudah tiga bulan tidak pulang rumah. Karena sikap ibu yang tidak pernah mengurusi perusahaan milik almarhum ayah akhirnya perusahaan peninggalan ayah dinyatakan pailit. Kini didalam doa, hanya satu hal yang aku panjatkan, “Tuhan ? Kapan penderitaanku ini akan berakhir ? Kumohon akhiri ini semua Tuhan”.

                Tiga tahun telah berlalu, aku memutuskan untuk pergi kuliah ke luar kota. Dengan menyisihkan sedikit demi sedikit uang hasil kerjaku, aku mampu membiayai uang kuliahku sendiri dan akhirnya aku juga mampu membuat suatu usaha kecil. Usaha kecil inilah yang akhirnya membuatku menjadi seorang eksekutif muda. Aku merintis usahaku dari modal awal hanya Rp 5.000.000,- kini berubah menjadi Rp 50.000.000,-


                Karena kesuksesan usaha kecilku, ibu tiriku akhirnya memohon kepadaku untuk mau menerimanya lagi. Walaupun masih ada rasa sakit hati, namun aku tetap menerimanya kembali. Karena hanya dialah yang aku punya. Meskipun banyak kenangan pahit yang ia torehkan. Aku percaya selalu ada pelangi setelah hujan, begitu juga hidup . Selalu ada kebahagiaan setelah penderitaan. Terima kasih Tuhan, aku yakin kedua orangtuaku di alam sana pasti bangga dan senang melihat kebahagiaanku saat ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik