Translate

cerpen keberanian dia

Written By iqbal_editing on Senin, 20 Februari 2017 | 05.11

Keberanian Dre
Dre adalah seorang anak laki laki yang baik dan ramah, dia juga suka membantu orang lain. Teman temannya juga menyukai Dre, dia juga sering membantu temannya yang ketinggalan pelajaran.
Walaupun begitu, Dre juga memiliki banyak kekurangan. Ia takut gelap. Ia takut binatang.  Ia juga takut pergi sendiri ke kedai di ujung rumahnya sekalipun.
“Dre, aku punya 5 ekor anak kucing yang lucu. Aku kasih kamu seekor ya!”
“Dre, nanti malem kita jalan-jalan bareng ya di alun-alun!”
Teman-teman Dre tahu, Dre sangat takut pada bulu kucing yang berbulu kucing.
Ibu Dre pernah berkata, “Tidak apa-apa memiliki rasa takut. Orang yang paling berani pun juga pasti ada rasa takutnya. Orang yang menjadi berani itu tidak harus berani selamanya, tapi mereka menjadi berani ketika saat harus berani. Kalau kamu mencoba mengalahkan salah satu ketakutanmu, Dre, kamu akan menjadi anak yang paling berani.”
Dre hanya menunduk menggelengkan kepalanya. Ia tidak yakin apakah bisa mengalahkan rasa takutnya itu.
Suatu hari, Tante Dina, adik Ibu datang ke rumah Dre.
“Dre, kamu mau nggak, temani Tante di rumah? Soalnya suami Tante lagi ada acara keluar kota,” kata Tante Dina dengan wajah memelas.
Tante Dina memang sedang hamil tua. Sebentar lagi ia akan melahirkan. Itulah alasannya, ia takut di tinggal sendirian. Dre malah gembira diajak tinggal di rumah Tante Dina. Ia juga senang sebab rumah Tante Dina dekat dengan sekolahan Dre. Jadi cukup jalan kaki saja, malah biar bisa menghemat ongkos kendaraan Dre.
Tiba-tiba Tante Dina mengetuk pintu kamar Dre.
“Dre, Tante minta tolong, Nak!” padahal Dre sudah persiapan mau tidur.
“Ada apa, Tante?” tanyanya sambil mengantuk.
“Dre, tolong carikan taksi atau ojek, ya. Biasanya mangkal di ujung jalan perumahan ini.” Tante Dina sambil memegang perutnya dengan meringis kesakitan.
“Haaaa, Tante mau melahirkan? Aku telponkan taksi ya.” Usul Dre
“Tidak, Dre. Harus sekarang.” Terangnya
Terpaksa Dre harus mencari kendaraan. Ya ampunn.. sial benar aku! Jengkel Dre di dalam hati.
Malam ini sepertinya lebih gelap daripada biasanya. Anjing tetangganya juga menggonggong saat Dre lewat di depan gerbang, untung saja pintu gerbang itu dikunci.
Seketika itu jantung Dre berdebar kencang. “Aku harus berani! Umurku sudah 10 tahun! Aku tidak takut pada apa pun!” teriaknya. Ia juga teringat pesan ibunya pada waktu itu, bila ia bisa mengalahkan rasa takutnya, ia adalah anak yang paling berani. Tetapi itu terasa sulit baginya. Dre, kemudian ingat Tante Dina. Ya, Tante Dina sedang mengandalkannya! Menyadari hal itu, tiba-tiba tumbuh keyakinan dalam diri Dre. Ia mulai berlari tanpa menoleh. Lambat laun pangkalan taksi sudah terlihat diujung perumahan. Ia segera naik ke salah satu taksi. Ia lalu menjemput Tante Dinadengan taksi dan mengantarnya ke rumah sakit.
Keesokannya..
“Kamu benar-benar anak pemberani, Dre. Kalau bukan karena kamu bayiku bisa lahir dirumah,” ujar Tante Dina sambil menggendong bayi perempuannya.
Dre lalu tersenyum malu. Ia benar-benar tidak enak atas pujian itu. Ibu tersenyum sambil mengelus-elus kepalanya.
Sulit sekali menjadi pemberani, apalagi mengalahkan ketakutannya sendiri. Tetapi Dre yakin, dia pasti berani dengan kucing yang berbulu lembut. Bukankah dia sudah berani mencarikan tantenya kendaraan di tengah malam yang gelap?

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik