PENANTIAN YANG SIA-SIA
Karya Rael Novhita
Namaku Rara, hari ini seseorang yang aku tunggu akhirnya datang juga.
Dia Arya , laki-laki yang sedang dekat denganku setelah putus dari
Gifta.
Arya adalah mahasiswa di STIMIK AKAKOM di Jogja dan hari ini dia pulang liburan semester. Aku dan Arya menjalin pertemanan lewat Facebook, berawal dari koment-komentan, chatingan hingga tukeran nomor hape, membuat kami lebih akrab dan sering berkomunikasi lewat telpon dan kami belum pernah bertemu secara langsung. Semenjak dari situ, jujur aku memiliki rasa suka pada Arya, karna dia orangnya asik, nyambung, humoris. Aku senang sekali dia pulang untuk berlibur, itu artinya aku bisa bertemu dengannya.
Penantian yang Sia-sia |
Arya mengajak ku untuk ketemuan malam ini, tanpa basa-basi aku menerima
ajakkan itu dengan senang hati. Aku pun berusaha berdandan semaksimal
mungkin agar kesan pertama dia tertarik denganku. Sambil menunggu jarum
jam berputar, entah mengapa aku merasa deg-degan.. tanganku mendadak
dingin, sedikit grogi dan ah, aku nervous sekali. Tiba-tiba handphone ku
berbunyi,
“aku sudah di jalan Ra, beberapa menit lagi aku tiba. Kamu sudah siap kan?
sms dari Arya
“iya aku sudah siap dari tadi kok”
balasku dengan perasaan gugup.
15 menit kemudian ada message masuk
“aku sudah tiba di depan Ra, kamu mana?”
Setelah membaca pesan tersebut, jantungku semakin berdegub kencang. Kaki ku pun serasa lemas sekali untuk melangkah ! ah, apa-apaan sih aku ini, biasanya juga kalau mau ketemuan sama cowok, aku biasa-biasa aja kok. Sekarang kenapa aku grogi begini sih?” dengan kesal aku berusaha menenangkan diriku dan menghilangkan rasa grogi itu.
Sesampai di depan jalan, aku menoleh kanan-kiri mencari orang yang akan ku temui.
“coba kamu berbalik ke kanan”
kata Arya yang menelponku lalu tersenyum dan melambaikan tangannya ketika aku berbalik.
Aku menghampirinya dan karna perasaanku yang masih grogi, membuatku jadi salah tingkah didepan Arya.
“Hey, akhirnya kita ketemu juga”
Arya menjabat tanganku sambil tersenyum manis.
Aku hanya tersenyum malu di tambah dengan tingkahku yang tidak karuan
“eh..ngghh, iya.. senang bertemu denganmu, Ya !”.
“sekarang kemana kita?” tanyaku
“gimana kalau kita cari tempat makan sambil ngobrol-ngobrol??” jawabnya
“okk, aku terserah kamu saja”.
Sesampainya di tempat makan, kami asik mengobrol sambil bercanda dan tidak terasa waktu sudah kemalaman. Rasanya belum puas bersama dia tapi aku harus pulang secepatnya sebelum mama menelponku lebih dulu untuk menanyakan keberadaanku. Ah, sangat menyebalkan jika hal itu terjadi. Karna aku harus terburu-buru untuk pulang !!
*Pukul 00.32 aku masih belum bisa memejamkan mata, Arya membuatku sulit untuk tidur. Dia benar-benar telah mencuri hatiku dan aku sangat berharap dia menelponku malam ini lalu menanyakan apakah aku mau menjadi pacarnya. Rasanya kayak mimpi, kata-kata ku barusan sepertinya terdengar sampai di langit ketujuh. Arya menelponku dan seperti yang ku harapkan tadi, dia mengungkapkan perasaannya untukku dan meminta ku untuk menjadi pacarnya.. ARRGGHHH , aku senangnya bukan kepalang karna malam ini aku resmi melepas predikat jomblo yang ada pada diriku.
✽✽✽
Hari semakin berlalu, dan perasaan suka ke Arya menjadi rasa yang sangat besar. Bagaimana tidak, hampir di setiap saat aku menghabiskan hari bersama Arya. Kebersamaan yang di setiap saat itu membuat rasaku semakin bertumbuh. Arya membuat hari-hariku menjadi lebih indah, sehari saja tak bertemu sudah membuatku rindu. Tanpa terasa waktu sudah berjalan 2 bulan dengan cepatnya dan sisa liburan Arya tinggal seminggu lagi.
Beberapa hari sebelum Arya akan balik, aku mendapat undangan pernikahan dari teman SMA ku. Kebetulan Arya masih disini, aku ingin mengajaknya menemani ku ke pesta itu.
“halo sayang” kataku lewat telpon.
“iya sayang, ada apa?? Balasnya.
”kamu ada waktu gak ? sebentar aku ada undangan resepsi pernikahan keluarganya temanku, kamu mau gak temanin aku??”
“Aku sih mau sayang, tapi gimana? Semua pakaian ku gak ada yang kering, sudah di cuci semua buat di bawa nanti balik. Kamu pergi sama teman-teman kamu saja yah ? nanti pulangnya aku jemput sayang” kata Arya.
“Hm, ok lah kalau begitu. Janji yah, kamu jemput aku sebentar”
jawabku dengan perasaan yang loyo dan sedih.
“iya sayang, kamu jaga mata yah?? Jangan lirik cowok kiri-kanan, ntar km sms aja mau jemput dimana !!” kata Arya.
*Di sela lagi asik ngobrol sama teman-teman, aku teringat janji Arya mau menjemput lalu aku mengirim sms ke dia “sayang, km dimana ? 15 menit lagi aku pulang, km jemput aku dirumah Fira yah?” lalu beberapa menit kemudian temanku Fira dan Windy mengajak pulang, ku lihat handphoneku belum ada balasan sms dari Arya.
“ah, mungkin dia lagi mandi atau makan”
kata ku dalam hati sambil tetap berpikir positif. Jam sudah menunjukkan pukul 20.29, aku mulai merasa lain karna Arya belum membalas smsku. Ku coba menelponnya tapi tidak ada jawaban dan ku ulangi terus berkali-kali. Aku pun menghubungi beberapa temannya tapi gak satu pun dari mereka yang sedang bersama Arya, aku pun semakin gelisah karna waktu sudah pukul 21.07 di tambah lagi dengan telpon dari mama yang berkali-kali memanggil. Antara marah, kesal, sedih, gelisah , dan pikiran negative bercampur jadi satu. Berkali-kali aku sms dan telpon, tapi tdk ada respon dari dia.
Akhirnya dengan perasaan yang kecewa aku meminta jemput dengan temanku.
*Saat hampir dekat rumah, Arya pun menelponku, dengan kesalnya aku langsung mereject telponnya ! beberapa kali dia memanggil akhirnya ku angkat telponnya dengan nada jutek.
“sayang maaf ya, tadi aku temanin mama belanja terus hape.nya ketinggalan di kamar, makanya baru lihat sms kamu sayang. Km dimana sekarang??” Tanya Arya.
“sudah, gak usah jemput. Aku sudah ada yang anterin pulang”
kataku sambil berusaha menahan marah dan air mataku lantaran kecewanya.
“sudah km berhenti sekarang, aku jemput disitu !!”
katanya dengan memaksa.
“sudah gak usah, aku sudah depan rumah. Aku kesal sama km, tadi janjinya mau jemput tapi mana?? Telpon sama sms aja gak di gubris. Kamu pasti jalan sama cewek lain kan? Udah ngaku aja !?”
kataku sambil marah.
“bukan gitu sayang, km kok malah nuduh aku yang nggak-nggak ? kan sudah di bilang hape.ku ketinggalan, km kok gak ngerti-ngerti sih ?” jawabnya dengan kesal.
“km tuh, sudah tau mau jemput aku tapi pake acara ketinggalan hape. Aku nungguin km lama sekali, makan hati aku sama kamu. Kamu gak benar-benar sayang sama aku kan?”
“Makanya km bisa begitu” Arrghh !!”
dengan nadaku yang semakin tinggi.
“mama juga tadi buru-buru sayang, makanya aku jadi gak sempat ambil hape. Sudah, kamu berhenti marahnya, km gak usah begini sama aku. Aku sayang bangeet sama kamu, aku gak suka kamu bilang kalau aku gak benar-benar sayang sama kamu. Aku minta maaf karna tak menjemputmu !”
kata Arya sambil terus membujuk ku dan lagi-lagi aku luluh.
Aku sebenarnya kecewa bukan karna dia gak bisa menjemputku, tapi malam ini aku sudah dandan secantik mungkin, memakai gaun dan high-heels. Aku sengaja tampil feminim agar aku terlihat anggun dan cantik di mata Arya. Aku hanya ingin Arya memuji penampilanku malam ini. Tapi aku berusaha untuk tetap sabar dan berpikir positif tentang Arya.
Aku pun memaafkannya !
✽✽✽
Kebersamaanku dengannya sudah sampai di ujung perpisahan, bukan akhir dari hubungan kami tapi perpisahan dengan jarak. Besok Arya akan kembali ke Jogja, karena masa liburannya sudah habis dan kembali mengikuti perkuliahannya disana.
Malam ini kami habiskan waktu berdua, seperti kebiasaan yang jika kami bersama. Makan, ngobrol, bercandaan, tapi malam ini serasa malam yang paling berharga bagi aku. Karena malam ini terkhir aku bisa senang-senang bersama Arya, aku sedih dan takut jika ini benar-benar yang terakhir kalinya aku merasa bahagia bersama Arya.
Aku takut jika suatu saat nanti Arya kembali, dia bukan lagi menjadi orang yang ku miliki. Ah, berpikir apa aku ini ?? jangan pesimis dong Ra, harus yakin bahwa hubungan ini akan terus terjaga sampai Arya kembali lagi.
*Ketika Arya mengantar ku pulang, aku semakin tidak bisa menahan kesedihanku dan tanpa disadari air mataku pun terjatuh.
“Hey sayang, kamu kenapa? Kamu sedih yah?”
“ Jangan sedih ah, aku kan pergi cuma sementara. Lagian kita masih bisa telponan kan?”
“Sudah jangan sedih sayang”
kata Arya yang berusaha menghiburku dengan senyumnya.
*Sesampai depan rumah, aku seperti berat keluar dari dalam mobil. Ku pandangi terus wajahnya dengan mata yang berkaca-kaca, ingin sekali aku memeluknya erat dan berkata jangan pergi jauh dariku.
✽✽✽
Waktu terus berputar, silih berganti hari demi hari yang bergulir tanpa terhenti. Seiring dengan berjalannya waktu membuatku mulai terbiasa tanpa Arya disini. Meski dia jauh tapi kasih sayang dan perhatiannya tak pernah hilang untuk ku, dan hal ini semakin membuat ku yakin kalau aku mampu bersabar menunggu dia kembali lagi. Aku bahkan menutup pintu hatiku untuk cinta yang lain, meski banyak cowok-cowok ganteng yang mendekatiku disini tapi aku tetap menjaga komitmenku bersama Arya. Saling percaya, jaga mata, jaga hati, jangan macam-macam dan jangan bosan ! hal ini selalu ku ingat setiap saat, bahkan aku menulisnya besar-besar di buku catatan kuliah ku.
Namun, disuatu malam yang tidak pernah ku duga ini bisa terjadi. Aku menerima pesan singkat dari Arya yang membuat jantungku serasa mau berhenti.
“Aku minta maaf sebelumnya sama kamu, aku tidak mau waktumu terbuang percuma untukku. Mungkin kalau lebih baik kalau kita jalan sendiri-sendiri saja”.
*Dengan rasa tidak percaya, kucubit tangan ku dan berharap ini semua hanyalah mimpi. Jika ini benar-benar mimpi, aku ingin terbangunkan secepatnya. Otak ku seperti berhenti untuk berpikir, aku terdiam beberapa saat lalu membalas sms dari Arya.
“Maksud dari sms kamu ini apaan? Kamu bercanda kan sayang??
Balasku dengan rasa cemas dan takut.
“aku serius dan aku sedang tidak bercanda” balas Arya tegas.
“Dengan alasan apa kamu mau mengakhiri hubungan kita ? apa kamu sudah bosan denganku ? atau kamu sudah dapat cewek baru disana?”
“Gak ada sayang !! aku hanya gak enak sama kamu, aku juga mau serius kuliah dulu.”
“Kamu kuliah yang baik yah? Aku bukan tipe peselingkuh sayang dan sekarang aku ingin sendiri dulu” jelas Arya.
Kata-kata Arya sangat membuatku drop, dan penuh rasa tak percaya dengan apa yang terjadi malam ini. Sambil menangis aku membalas lagi sms Arya.
“kamu bohong kan? Gak mungkin kamu menjadikan kuliah sebagai alasan, apalagi ingin sendiri. Itu sangat tidak mungkin, !!”
kemarin-kemarin komunikasi kita baik-baik saja kan?? Kamu juga pernah bilang takut kehilangan aku dan sekarang kamu bilang ingin sendiri ? itu tidak masuk di akal ku.”
“Aku yakin, ini pasti karna ada cewek lain yang mendekatimu. Kamu tidak mungkin begini” jelasku.
“Sayang, kamu pacaran saja disana, tapi kamu jangan lupain aku yah? Bukan karna cewek lain aku minta keputusan begini. Kita masih muda, masih bisa pacar-pacaran dulu. Aku tidak enak melihat waktumu terbuang-buang untuk menungguku yang gak pasti”.
Aku semakin takut, tak bisa ku bayangkan bagaimana sedihnya aku jika hubungan ini benar-benar berakhir.
“Aku sayang sekali sama kamu Ya !! bagaimana mungkin aku bisa mencari cinta yang lain sementara hatiku tlah ku berikan semua untukmu. Tidak mudah bagiku untuk menemukan laki-laki lain, seperti yang kau katakan. Aku tidak mau kita putus, aku masih kuat kok nunggu kamu, aku masih bisa sabar. Tolong jangan ragukan kesetiaanku sayang, percaya sama aku ! aku bisa nunggu kamu meski itu seribu tahun lamanya.”
balasku dengan harapan yang penuh supaya Arya bisa menarik kembali keputusannya dan tetap mempertahankan hubungan ini.
“ya sudah kalau itu mau kamu. Kita masih tetap berjalan bersama seperti biasanya. Mudah-mudahan kamu masih kuat, sayang yang sabar yah?”
balasan dari Arya yang membuatku lega.
Untunglah Dewi Fortuna masih melindungiku malam ini.
“makasih Arya sayang, aku janji akan terus bersabar dengan jarak ini. Tapi kamu juga janji, kamu harus percaya sama aku dan jangan pernah raguin aku lagi. Ingat komitmen yang pernah kita buat.”
kataku dengan perasaan yang lega dan mulai tenang karna aku berhasil membuat Arya menarik kembali keputusannya.
“iya sayang, aku ingat terus kok. Hm, ini sudah jauh malam. Sebaiknya kamu tidur sekarang, besok kan kamu harus kuliah.”
“iya, kamu juga tidur yah sayang? Nanti susah bangunnya. Aku bangunin kamu besok jam 8 yah?”
“iya sayang. Mimpi yang indah yah? Selamat tidur.”
✽✽✽
Semenjak kejadian itu , entah kenapa sikap Arya lama-kelamaan serasa berubah ! seperti ada yang beda dari hari-hari sebelumnya. Dia jadi yang kurang perhatian, sudah jarang nanyain kabar aku, aku sedang apa, sms dan telpon dari dia pun sudah mulai jarang. Aku sih sempat berpikir yang aneh-aneh, mungkin gak yah Arya memang sudah benar-benar bosan denganku atau dia lagi dekat sama cewek lain?? Tapi aku tetap berpikir positif, mungkin saja dia lagi sibuk dengan tugas-tugas kampusnya. Yang kebetulan MID semester tidak lama lagi, pasti dia mendapat banyak tugas dari dosen-dosennya.
“aku sudah di jalan Ra, beberapa menit lagi aku tiba. Kamu sudah siap kan?
sms dari Arya
“iya aku sudah siap dari tadi kok”
balasku dengan perasaan gugup.
15 menit kemudian ada message masuk
“aku sudah tiba di depan Ra, kamu mana?”
Setelah membaca pesan tersebut, jantungku semakin berdegub kencang. Kaki ku pun serasa lemas sekali untuk melangkah ! ah, apa-apaan sih aku ini, biasanya juga kalau mau ketemuan sama cowok, aku biasa-biasa aja kok. Sekarang kenapa aku grogi begini sih?” dengan kesal aku berusaha menenangkan diriku dan menghilangkan rasa grogi itu.
Sesampai di depan jalan, aku menoleh kanan-kiri mencari orang yang akan ku temui.
“coba kamu berbalik ke kanan”
kata Arya yang menelponku lalu tersenyum dan melambaikan tangannya ketika aku berbalik.
Aku menghampirinya dan karna perasaanku yang masih grogi, membuatku jadi salah tingkah didepan Arya.
“Hey, akhirnya kita ketemu juga”
Arya menjabat tanganku sambil tersenyum manis.
Aku hanya tersenyum malu di tambah dengan tingkahku yang tidak karuan
“eh..ngghh, iya.. senang bertemu denganmu, Ya !”.
“sekarang kemana kita?” tanyaku
“gimana kalau kita cari tempat makan sambil ngobrol-ngobrol??” jawabnya
“okk, aku terserah kamu saja”.
Sesampainya di tempat makan, kami asik mengobrol sambil bercanda dan tidak terasa waktu sudah kemalaman. Rasanya belum puas bersama dia tapi aku harus pulang secepatnya sebelum mama menelponku lebih dulu untuk menanyakan keberadaanku. Ah, sangat menyebalkan jika hal itu terjadi. Karna aku harus terburu-buru untuk pulang !!
*Pukul 00.32 aku masih belum bisa memejamkan mata, Arya membuatku sulit untuk tidur. Dia benar-benar telah mencuri hatiku dan aku sangat berharap dia menelponku malam ini lalu menanyakan apakah aku mau menjadi pacarnya. Rasanya kayak mimpi, kata-kata ku barusan sepertinya terdengar sampai di langit ketujuh. Arya menelponku dan seperti yang ku harapkan tadi, dia mengungkapkan perasaannya untukku dan meminta ku untuk menjadi pacarnya.. ARRGGHHH , aku senangnya bukan kepalang karna malam ini aku resmi melepas predikat jomblo yang ada pada diriku.
✽✽✽
Hari semakin berlalu, dan perasaan suka ke Arya menjadi rasa yang sangat besar. Bagaimana tidak, hampir di setiap saat aku menghabiskan hari bersama Arya. Kebersamaan yang di setiap saat itu membuat rasaku semakin bertumbuh. Arya membuat hari-hariku menjadi lebih indah, sehari saja tak bertemu sudah membuatku rindu. Tanpa terasa waktu sudah berjalan 2 bulan dengan cepatnya dan sisa liburan Arya tinggal seminggu lagi.
Beberapa hari sebelum Arya akan balik, aku mendapat undangan pernikahan dari teman SMA ku. Kebetulan Arya masih disini, aku ingin mengajaknya menemani ku ke pesta itu.
“halo sayang” kataku lewat telpon.
“iya sayang, ada apa?? Balasnya.
”kamu ada waktu gak ? sebentar aku ada undangan resepsi pernikahan keluarganya temanku, kamu mau gak temanin aku??”
“Aku sih mau sayang, tapi gimana? Semua pakaian ku gak ada yang kering, sudah di cuci semua buat di bawa nanti balik. Kamu pergi sama teman-teman kamu saja yah ? nanti pulangnya aku jemput sayang” kata Arya.
“Hm, ok lah kalau begitu. Janji yah, kamu jemput aku sebentar”
jawabku dengan perasaan yang loyo dan sedih.
“iya sayang, kamu jaga mata yah?? Jangan lirik cowok kiri-kanan, ntar km sms aja mau jemput dimana !!” kata Arya.
*Di sela lagi asik ngobrol sama teman-teman, aku teringat janji Arya mau menjemput lalu aku mengirim sms ke dia “sayang, km dimana ? 15 menit lagi aku pulang, km jemput aku dirumah Fira yah?” lalu beberapa menit kemudian temanku Fira dan Windy mengajak pulang, ku lihat handphoneku belum ada balasan sms dari Arya.
“ah, mungkin dia lagi mandi atau makan”
kata ku dalam hati sambil tetap berpikir positif. Jam sudah menunjukkan pukul 20.29, aku mulai merasa lain karna Arya belum membalas smsku. Ku coba menelponnya tapi tidak ada jawaban dan ku ulangi terus berkali-kali. Aku pun menghubungi beberapa temannya tapi gak satu pun dari mereka yang sedang bersama Arya, aku pun semakin gelisah karna waktu sudah pukul 21.07 di tambah lagi dengan telpon dari mama yang berkali-kali memanggil. Antara marah, kesal, sedih, gelisah , dan pikiran negative bercampur jadi satu. Berkali-kali aku sms dan telpon, tapi tdk ada respon dari dia.
Akhirnya dengan perasaan yang kecewa aku meminta jemput dengan temanku.
*Saat hampir dekat rumah, Arya pun menelponku, dengan kesalnya aku langsung mereject telponnya ! beberapa kali dia memanggil akhirnya ku angkat telponnya dengan nada jutek.
“sayang maaf ya, tadi aku temanin mama belanja terus hape.nya ketinggalan di kamar, makanya baru lihat sms kamu sayang. Km dimana sekarang??” Tanya Arya.
“sudah, gak usah jemput. Aku sudah ada yang anterin pulang”
kataku sambil berusaha menahan marah dan air mataku lantaran kecewanya.
“sudah km berhenti sekarang, aku jemput disitu !!”
katanya dengan memaksa.
“sudah gak usah, aku sudah depan rumah. Aku kesal sama km, tadi janjinya mau jemput tapi mana?? Telpon sama sms aja gak di gubris. Kamu pasti jalan sama cewek lain kan? Udah ngaku aja !?”
kataku sambil marah.
“bukan gitu sayang, km kok malah nuduh aku yang nggak-nggak ? kan sudah di bilang hape.ku ketinggalan, km kok gak ngerti-ngerti sih ?” jawabnya dengan kesal.
“km tuh, sudah tau mau jemput aku tapi pake acara ketinggalan hape. Aku nungguin km lama sekali, makan hati aku sama kamu. Kamu gak benar-benar sayang sama aku kan?”
“Makanya km bisa begitu” Arrghh !!”
dengan nadaku yang semakin tinggi.
“mama juga tadi buru-buru sayang, makanya aku jadi gak sempat ambil hape. Sudah, kamu berhenti marahnya, km gak usah begini sama aku. Aku sayang bangeet sama kamu, aku gak suka kamu bilang kalau aku gak benar-benar sayang sama kamu. Aku minta maaf karna tak menjemputmu !”
kata Arya sambil terus membujuk ku dan lagi-lagi aku luluh.
Aku sebenarnya kecewa bukan karna dia gak bisa menjemputku, tapi malam ini aku sudah dandan secantik mungkin, memakai gaun dan high-heels. Aku sengaja tampil feminim agar aku terlihat anggun dan cantik di mata Arya. Aku hanya ingin Arya memuji penampilanku malam ini. Tapi aku berusaha untuk tetap sabar dan berpikir positif tentang Arya.
Aku pun memaafkannya !
✽✽✽
Kebersamaanku dengannya sudah sampai di ujung perpisahan, bukan akhir dari hubungan kami tapi perpisahan dengan jarak. Besok Arya akan kembali ke Jogja, karena masa liburannya sudah habis dan kembali mengikuti perkuliahannya disana.
Malam ini kami habiskan waktu berdua, seperti kebiasaan yang jika kami bersama. Makan, ngobrol, bercandaan, tapi malam ini serasa malam yang paling berharga bagi aku. Karena malam ini terkhir aku bisa senang-senang bersama Arya, aku sedih dan takut jika ini benar-benar yang terakhir kalinya aku merasa bahagia bersama Arya.
Aku takut jika suatu saat nanti Arya kembali, dia bukan lagi menjadi orang yang ku miliki. Ah, berpikir apa aku ini ?? jangan pesimis dong Ra, harus yakin bahwa hubungan ini akan terus terjaga sampai Arya kembali lagi.
*Ketika Arya mengantar ku pulang, aku semakin tidak bisa menahan kesedihanku dan tanpa disadari air mataku pun terjatuh.
“Hey sayang, kamu kenapa? Kamu sedih yah?”
“ Jangan sedih ah, aku kan pergi cuma sementara. Lagian kita masih bisa telponan kan?”
“Sudah jangan sedih sayang”
kata Arya yang berusaha menghiburku dengan senyumnya.
*Sesampai depan rumah, aku seperti berat keluar dari dalam mobil. Ku pandangi terus wajahnya dengan mata yang berkaca-kaca, ingin sekali aku memeluknya erat dan berkata jangan pergi jauh dariku.
✽✽✽
Waktu terus berputar, silih berganti hari demi hari yang bergulir tanpa terhenti. Seiring dengan berjalannya waktu membuatku mulai terbiasa tanpa Arya disini. Meski dia jauh tapi kasih sayang dan perhatiannya tak pernah hilang untuk ku, dan hal ini semakin membuat ku yakin kalau aku mampu bersabar menunggu dia kembali lagi. Aku bahkan menutup pintu hatiku untuk cinta yang lain, meski banyak cowok-cowok ganteng yang mendekatiku disini tapi aku tetap menjaga komitmenku bersama Arya. Saling percaya, jaga mata, jaga hati, jangan macam-macam dan jangan bosan ! hal ini selalu ku ingat setiap saat, bahkan aku menulisnya besar-besar di buku catatan kuliah ku.
Namun, disuatu malam yang tidak pernah ku duga ini bisa terjadi. Aku menerima pesan singkat dari Arya yang membuat jantungku serasa mau berhenti.
“Aku minta maaf sebelumnya sama kamu, aku tidak mau waktumu terbuang percuma untukku. Mungkin kalau lebih baik kalau kita jalan sendiri-sendiri saja”.
*Dengan rasa tidak percaya, kucubit tangan ku dan berharap ini semua hanyalah mimpi. Jika ini benar-benar mimpi, aku ingin terbangunkan secepatnya. Otak ku seperti berhenti untuk berpikir, aku terdiam beberapa saat lalu membalas sms dari Arya.
“Maksud dari sms kamu ini apaan? Kamu bercanda kan sayang??
Balasku dengan rasa cemas dan takut.
“aku serius dan aku sedang tidak bercanda” balas Arya tegas.
“Dengan alasan apa kamu mau mengakhiri hubungan kita ? apa kamu sudah bosan denganku ? atau kamu sudah dapat cewek baru disana?”
“Gak ada sayang !! aku hanya gak enak sama kamu, aku juga mau serius kuliah dulu.”
“Kamu kuliah yang baik yah? Aku bukan tipe peselingkuh sayang dan sekarang aku ingin sendiri dulu” jelas Arya.
Kata-kata Arya sangat membuatku drop, dan penuh rasa tak percaya dengan apa yang terjadi malam ini. Sambil menangis aku membalas lagi sms Arya.
“kamu bohong kan? Gak mungkin kamu menjadikan kuliah sebagai alasan, apalagi ingin sendiri. Itu sangat tidak mungkin, !!”
kemarin-kemarin komunikasi kita baik-baik saja kan?? Kamu juga pernah bilang takut kehilangan aku dan sekarang kamu bilang ingin sendiri ? itu tidak masuk di akal ku.”
“Aku yakin, ini pasti karna ada cewek lain yang mendekatimu. Kamu tidak mungkin begini” jelasku.
“Sayang, kamu pacaran saja disana, tapi kamu jangan lupain aku yah? Bukan karna cewek lain aku minta keputusan begini. Kita masih muda, masih bisa pacar-pacaran dulu. Aku tidak enak melihat waktumu terbuang-buang untuk menungguku yang gak pasti”.
Aku semakin takut, tak bisa ku bayangkan bagaimana sedihnya aku jika hubungan ini benar-benar berakhir.
“Aku sayang sekali sama kamu Ya !! bagaimana mungkin aku bisa mencari cinta yang lain sementara hatiku tlah ku berikan semua untukmu. Tidak mudah bagiku untuk menemukan laki-laki lain, seperti yang kau katakan. Aku tidak mau kita putus, aku masih kuat kok nunggu kamu, aku masih bisa sabar. Tolong jangan ragukan kesetiaanku sayang, percaya sama aku ! aku bisa nunggu kamu meski itu seribu tahun lamanya.”
balasku dengan harapan yang penuh supaya Arya bisa menarik kembali keputusannya dan tetap mempertahankan hubungan ini.
“ya sudah kalau itu mau kamu. Kita masih tetap berjalan bersama seperti biasanya. Mudah-mudahan kamu masih kuat, sayang yang sabar yah?”
balasan dari Arya yang membuatku lega.
Untunglah Dewi Fortuna masih melindungiku malam ini.
“makasih Arya sayang, aku janji akan terus bersabar dengan jarak ini. Tapi kamu juga janji, kamu harus percaya sama aku dan jangan pernah raguin aku lagi. Ingat komitmen yang pernah kita buat.”
kataku dengan perasaan yang lega dan mulai tenang karna aku berhasil membuat Arya menarik kembali keputusannya.
“iya sayang, aku ingat terus kok. Hm, ini sudah jauh malam. Sebaiknya kamu tidur sekarang, besok kan kamu harus kuliah.”
“iya, kamu juga tidur yah sayang? Nanti susah bangunnya. Aku bangunin kamu besok jam 8 yah?”
“iya sayang. Mimpi yang indah yah? Selamat tidur.”
✽✽✽
Semenjak kejadian itu , entah kenapa sikap Arya lama-kelamaan serasa berubah ! seperti ada yang beda dari hari-hari sebelumnya. Dia jadi yang kurang perhatian, sudah jarang nanyain kabar aku, aku sedang apa, sms dan telpon dari dia pun sudah mulai jarang. Aku sih sempat berpikir yang aneh-aneh, mungkin gak yah Arya memang sudah benar-benar bosan denganku atau dia lagi dekat sama cewek lain?? Tapi aku tetap berpikir positif, mungkin saja dia lagi sibuk dengan tugas-tugas kampusnya. Yang kebetulan MID semester tidak lama lagi, pasti dia mendapat banyak tugas dari dosen-dosennya.
Ya Tuhan, Sebenarnya aku rindu sekali sama Arya, aku ingin dia menenangkan ku dan meringankan rinduku yang sudah terlalu berat, aku butuh hadirnya agar aku bisa menjadi kekasih yang lebih kuat. Tapi aku berusaha sabar menunggu kabar dari dia, aku akan membiarkan dia untuk sementara sampai dia benar-benar ada waktu untuk ku. Tapi lama-kelamaan aku merasa seperti ada yang aneh. Kok Arya bisa tahan beberapa hari ini gak menghubungi aku? Aku pun mencoba untuk menghubungi dia, tapi message dan telponku gak ada yang di respon olehnya.
*Malam ini aku lagi free dari tugas kampus, ku ambil modem dan membuka akun facebook ku untuk mencari hiburan. Aku tiba-tiba teringat dengan akun milik Arya, aku iseng-iseng membukanya untuk melihat inboxnya dia.
Sekejap mataku kaget, ketika password Arya sudah diganti dan dia sama sekali tidak memberitahuku tentang hal ini.
Ku buka kembali akun FB ku dan melihat di kronologi, akun milikku ku sudah tidak berpacaran lagi dengan Arya. Rasa kaget ini lebih dari ketika Arya mengirimkan message kata putus, rasa seperti terkontak saat mencuk colokan kulkas.
Tanpa ada pemberitahuan dari Arya, dia tiba-tiba saja mengubah statusnya menjadi lajang. Secepatnya ku ambil handphone ku dan menelpon Arya.
“halo sayang”
“iya, ada apa?” jawabnya dengan nada datar.
“2 mingu terakhir ini kamu tidak menghubungiku. Sekedar sms menanyakan kabarku pun tidak ada.
Kamu sibuk sekali yah? Tanya ku pelan.
“iya, aku lagi sibuk dengan tugas-tugas kampus yang menyita waktu ku.”
“oh gitu. Aku lagi On FB nih, aku coba buka akun km tapi passwordnya udah diganti. Boleh aku tahu password kamu yg baru?”
“ehm, kalau kamu gak perlu tau, gak apa-apakan?”
“kok jawabnya gitu syg ? ada yang km sembunyiin dari aku yah? Makanya aku gak boleh tau.”
“gak sembunyiin apa-apa kok !”
“ok lah kalau km gak mau ngasih. Tapi boleh aku tau kenapa status kamu jadi lajang tanpa memberitahuku sebelumnya ?” tanyaku sambil menahan air mataku.
“pacaran gak mesti harus terpajang di FB juga kan ? yang penting kan kita masih ada status pacaran, Fb itu hanya media hiburan aja.”
“baiklah, semoga saja gak ada apa-apa dengan kamu.”
Tanpa ada basa-basi lagi, telpon pun terputuskan. Aku sudah tidak tau mau berkata apa lagi. Sikap Arya sudah benar-benar berubah, aku semakin tak tenang dibuat olehnya. Pikiran-pikiran negative pun mulai bermunculan seperti tembok putih yang mulai di tumbuhi oleh lumut. Semakin lama aku merasa Arya semakin menjauh dari ku, aku merasa sudah seperti berjalan sendiri.
*Hingga suatu hari ada teman dekat Arya mengirim pesan di inbox.ku, namanya Randy !!
“hay, kamu mantan pacarnya Arya kan.?”
Ah sial, kata-kata Randy bikin perasaanku gak enak.
“hah? Mantan? Aku sama Arya belum ada kata putus, emang Arya ngomong ke kamu kalau kami sudah putus?”
“iya, katanya sih gitu.”
Aku bingung dan benar-benar gak nyangka Arya bisa ngomong seperti itu. Dia anggap apa aku ini ? apa Arya sudah sejahat itu sekarang ?
Dia sudah tdk menganggap ku ada.
Karna kesal aku tak membalas chat itu lagi, tapi beberapa menit kemudian Randy mengirimkan ku pesan lagi.
“kamu mau aku bantuin gak ?”
ini kalau kamu mau yah, aku gak maksa kok !
Cuma nawarin aja”.Kata Randy
“km mau bantuin apa ?”
* kami bertukaran nomor hape dan saling berkomunikasi. Randy membuatku terkejut setelah menceritakan semua tentang Arya !!
Dia orang yang baru aku kenal, aku tak mungkin percaya sepenuhnya atas apa yang dia ceritakan tentang Arya disana. Aku tak mau terlalu menanggapi omongan Randy, tapi Randy gak pernah berhenti memberi informasi tentang apa kegiatan Arya disana. Sudah 2 bulan lebih hubunganku dengan Arya semakin merenggang, kami seperti mempunyai dunianya masing-masing ! Arya sudah seperti orang asing bagiku, aku pacarnya tapi aku merasa seperti bukan siapa-siapanya dia. Aku suka nangis kalau ingat saat Arya masih ada di dekatku, aku juga suka nangis karna terlalu rindunya sama dia. Sedih hatiku disaat sendiri, saat kamu tak ada resah aku sendiri tanpa kamu. Aku sangat kesepian Ya !
Malam ini Randy lagi main di kost-an Arya, dia memberitahu ku lewat message kalau Arya sedang bersama cewek lain disana, namanya Putri. Aku gak percaya dengan kata Randy, sampai aku menyuruhnya untuk memfoto Arya dengan cewek itu lalu mengirimkannya padaku untuk sebagai bukti atas omongan Randy selama ini. Bersamaan dengan itu, aku sms Arya menanyakan kabarnya dan Arya membalasnya.
Tiba-tiba foto dari Randy pun masuk di inbox FB.ku yang hanya selang berapa menit setelah balasan message dari Arya. Dan benar, Arya sedang duduk mesra dengan cewek itu. Wajahnya seperti senang sekali bersama cewek itu dan terlihat dalam foto Arya mundur sedikit ke belakang yang sepertinya sedang bersms-an, dan aku yakin itu Arya sedang membalas message ku yang beberapa menit lalu. Dan di foto kedua terlihat cewek itu memeluk erat Arya !
Aku ingin marah melampiaskan rasa dihatiku tapi aku tak bisa, aku cemburu kenapa bukan aku yang ada di foto itu. Kenapa harus perempuan lain? Hatiku hancur sayang. Aku menangis tanpa suara sambil mengepal kuat kedua tanganku di dada ! sedih, kecewa dan sakit.
Rasanya sangat menusuk. ARYA.. laki-laki yang sangat aku sayang, yang selalu kuingat di setiap langkahku, tak percaya dia seburuk itu. Kamu gak tau gimana sulitnya aku bertahan sendiri disini, aku tetap percaya sama km saat orang lain bercerita gak baik tentang kmAku berusaha sekeras mungkin untuk bersabar, dengan air mata yang bercucuran aku menutup mata dan berdoa….
** “Tuhan, aku tau semua yang terjadi dalam hidupku adalah rancangan-Mu. Jika Tuhan menghendaki untuk aku melihat semua ini, perlihatkanlah semuanya Tuhan. Namun beri aku kekuatan untuk mampu melihat semua itu, sangat sakit rasanya Tuhan saat aku harus melihat orang yang sangat aku sayangi di dekapan perempuan lain dan aku tidak tau harus berbuat apa. Tapi beri aku kesabaran atas apa yang telah ku ketahui. Beri aku hati yang sabar dan penuh kasih, aku sudah memaafkan Arya. Ubah dan bentuk dia menjadi orang yg baik. Amin.” **
Terlalu sakit semuanya ! saat aku percaya sama kamu, aku rela menghabiskan waktu ku untuk menunggumu, aku berusaha menenangkan diriku saat km mulai menghilang, aku meyakinkan diriku kalau km masih setia untukku, tapi ternyata km bersenang-senang sama cewek lain, ARGHH.. km tidak tau gimana rasanya saat mereka mengucilkan ku, mengatai aku BODOH dengan LDR ini. Katamu aku harus bersabar karna semua akan indah pada waktunya. Tapi nyatanya? SEMUA SAKIT PADA WAKTUNYA..! Aku bodoh sudah menganggapmu yang terbaik untukku dan rasa pahitnya ku telan sendiri. Km sudah menghancurkan semuanya ! Kamu tidak sebaik yang aku kira, kamu menghilang begitu saja dan aku tak tahu. Kamu berikan aku mimpi terburuk dalam hidupku, penantian yang sia-sia. Kamu sudah terlalu jahat ARYA ! KAMU JAHAT !
*Aku pun menangis sekuat-kuatnya sampai aku tertidur.
✽✽✽
Bayang-bayang tentang foto itu seperti berusaha ingin merusak pikiranku, tapi aku tidak boleh lemah, aku sudah menyerah dengan semuanya dan aku mulai mencoba untuk melupakan Arya perlahan-lahan. Aku mencoba lari dengan menyibukkan diriku, kebetulan ini adalah minggu-minggu final. Sangat membantuku sekali karna tugas final dari dosen-dosen sudah mengantri. Hal ini membuatku benar-benar sibuk sekali. Jangankan untuk mengingat Arya, waktu untuk tidur pun hampir gak ada.
*Di sela sedang mengerjakan tugas, aku ON di FB. Dan tanpa disangka aku bertemu kembali dengan Allan di dunia maya itu.
Allan adalah cowok ganteng dan keren yang ku kenal di awal tahun ini, waktu itu aku pernah dekat dengannya. Namun tiba-tiba kami lose contact setelah dia menembak ku, tapi aku tolak karna saat itu aku sudah memiliki pacar yang bernama Rivan. jadi bernostalgia dengan masa lalu nih !
*Iseng-iseng aku koment status dia dan dia pun membalasnya sampai akhirnya berujung lewat inbox. Semenjak pertemuan kembali itu, aku dan Allan jadi sering berkomunikasi. Sehinggga aku menjadi benar-benar lupa akan Arya dan sedikit demi sedikit aku melupakan perasaanku untuknya.
Allan datang disaat yang sempurna, diluar kesadaranku dia telah menyita semua pikiranku, mengalihkan duniaku untuknya. Dan saat itu juga aku seperti menemukan dunia yang baru, aku seperti habis bebas dalam penjara yang kupikir takkan bisa untuk ku keluar.
✽✽✽
(2 bulan kemudian)
Setelah 2012 sudah berlalu, aku mulai membuka lembaran baru. Melupakan segala kenangan pahitku bersama Arya, meski tidak ada kata putus untuk mengakhiri hubungan kami tapi aku menganggap semua sudah selesai semenjak Arya merubah statusnya secara tiba-tiba dan semenjak aku melihat foto itu. Sungguh kesetian dan kesabaran yang sia-sia, Arya orang yang selalu ku banggakan di depan teman-temanku, ternyata seorang pendusta ! mungkin dia sudah lebih bahagia bersama pilihannya yang lain. Sekarang aku tlah menemukan dunia ku dan kisah yang baru bersama Allan, aku dan dia kini saling memiliki.
*Saat sedang tidur, handphone ku berdering dan terkejut melihat yang menelpon ku ARYA ! Dilema untuk mengangkatnya apa tidak, beberapa kali dia menelpon tapi aku mengabaikannya.
Karna merasa terganggu akhirnya aku mengangkatnya juga !
“halloo”. Sapa Arya lewat telpon
“hm, ada apa menelponku tengah malam begini ? mengganggu tidurku saja !” jawabku dengan jutek.
“Hmp, maaf sudah mengganggu tidurmu. Aku cuma pengen nelpon km saja, boleh kan?”
“Hmm, yaa..yaa”.
“km sekarang sudah punya pacar baru yah? Cepat banget?”
Tanya Arya tanpa basa-basi.
“oh iya dong !”
“ masa ? cepetan mana? aku atau kamu sama putri “
* Arya hanya tertawa malu karna ternyata aku mengetahui perselingkuhan dia sama Putri dan selama itu aku hanya berpura-pura tidak tahu dengan apa yang sudah dia perbuat.
“Baguslah, sekarang km sudah bisa mendapatkan penggantiku. Kamu baik-baik yah pacaran sama dia, jangan kecewain dia. Aku minta maaf karna dulu sudah buat kamu sakit.”
Kata Arya saat suasana mulai hening.
“iya, aku selalu baik-baik kok dalam menjalani sebuah hubungan dan aku tidak pernah ngecewain orang yang menyayangiku seperti yang kamu lakukan sama aku.”
“Kamu juga yah? Jangan suka kecewain orang, belajarlah menghargai perasaan perempuan yang sayang sama kamu dan jangan kamu sia-siakan lagi.”
Aku sudah maafkan km dari dulu kok.”
*Kata ku sambil berusaha menahan sedih karna mengingat kesakitan yang dibuat Arya.
“iya Ra, makasih ya. Besok km ada waktu gak ? aku mau ngajak km jalan sebagai tanda permintaan maaf dan pertemanan baru kita.”
“hm, gimana ya? Ok deh ! bay the way, kayaknya ngantuk nih.”
Kata ku sambil menguap.
“hhhh.. thanks ya kamu sdh nerima ajakanku. Ya sudah kalo gitu, selamat tidur Ra. Malam !”
kata Arya lagi lalu menutup telpon.
*Setelah telpon tertutup air mata yang ku tahan tadi tiba-tiba menumpah seperti hujan turun.
Aku menangis mengapa Arya baru menyadari kesalahannya setelah aku sudah bersama orang lain? Kenapa dia baru meminta maaf saat aku sudah mengobati perihku sendiri. Tapi aku juga ingat satu hal, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
Apa yang aku rasakan memang teramat sakit, tapi aku berusaha untuk tidak memberikan ruang untuk benci dihatiku. Karna menyimpan kebencian hanya akan membuatku buta untuk melihat orang yang benar-benar tulus mencintaiku.
*Dari sini aku belajar melatih hatiku untuk lebih sabar, kuat, dan menjadi orang yang baik. Karna sebenarnya Arya telah mengajariku untuk tidak berprilaku seperti dia, membersihkan hati dan jiwa. Itu semua diperlukan agar kelak DIRIKU MENJADI INDAH.
Sekarang aku memiliki dunia yang baru bersama Allan, orang aku sayangi saat ini. Aku tidak mau bayang-bayang masa lalu bersama Arya membuat cintaku yang sekarang menjadi tak bahagia. Biarlah masa lalu itu aku jadikan pelajaran berharga agar aku bisamenjadi kekasih yang baik untuk Allan dan aku akan membuat dia bahagia karna bersamaku. SELAMAT TINGGAL ARYA !!
0 komentar:
Posting Komentar