Cerpen Karangan: Muhammad Rafi Athallah
Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Budaya
Lolos moderasi pada: 26 June 2013
Tahu mainan anak jaman sekarang? Ya, sudah pasti, kalau bukan Gadget, Handphone, dan lainnya. Seperti halnya dengan Lisa, yang selalu main dengan Handphone-nya.
“Lisa, sudah dong, main handphone-nya!” Tegur Mum. Lisa tak memberi respon sama sekali.
“Lisa, ayo dong, kita belajar, jangan main handphone terus,” Kata Dad menambahkan.
“Lisa, tak mau Daddy. Lisa kan, sudah pintar. Lagipula, Lisa sudah lulus SD,” Jawab Lisa sedikit marah. Lisa pun, berlari ke kamarnya.
Di kamarnya, Lisa terus memainkan handphone-nya, di dekat balkonnya.
“Aduh, baterainya habis lagi.” Lisa pun, men-cash handphone-nya. Lalu Lisa duduk di bangku, dekat balkon kamarnya sambil memakan camilan.
“Ah, bosan, tak ada mainan,” Kesal Lisa sambil melempar camilannya.
Lisa pun, melirik ke bawah rumahnya.
“Eh, mereka sedang main apa, ya?. Mungkin, aku boleh ikut main,” Gumam Lisa dalam hati.
Lisa pun, turun ke bawah, untuk pergi bermain.
“Lisa, kamu mau kemana?,” Tanya Mum. Lisa tak menjawab.
“Tapi, kok, dia tak membawa handphone, atau gadgetnya?” Tanya Dad, kepada Mum.
“Sudahlah, biarkan saja,” Kata Mum.
Di luar rumah…
“Hai, aku boleh ikut main tidak?,” Sapa Lisa.
“Boleh kok, Lis. Tapi, kamu bisa mainnya?,” Tanya Yati, salah seorang teman Lisa.
“Gak tahu, nama permainanya pun, aku gak tahu,” Jawab Lisa sambil nyengir.
“Namanya bola bekel. Ini permainan tradisional,” Kata Dhea menjelaskan.
“Oh, cara mainnya?,” Tanya Lisa lagi. “Aku tidak tahu cara mainnya,” Ujar Lisa.
“Ini loh …”. Lisa pun, diajarkan cara bermain bola bekel. Dan akhirnya, Lisa bisa.
“Eh, kita main Kotak Emas, yuk,” Ajak Esha.
“Cara mainnya?,” Tanya Lisa.
“Kita gambreng. Terus, yang keluar terakhir, berarti dia yang jadi pemburunya dan bla bla bla blabla …” Kata Sibly menjelaskan. Lisa pun, mengerti. Setelah gambreng, ternyata, Ari yang jadi pemburunya. Ari pun, mengejar yang lain, untuk mengoper yang lain, agar menjadi pemburunya. Tapi mengejarnya, harus digaris. Ari pun, menepuk bahu Lisa, dan “Lisa jadi pemburunya!,” Kata Ari.
Setelah lama bermain, mereka istirahat sebentar….
“Ada permainan yang lain?,” Tanya Lisa.
“Galasin!!!,” Kata Esha, Suci, Yati, Sibly, Dhea, Ari, dan Putra serempak.
“Oke, cara mainnya?,” Lisa bertanya lagi.
“Ini loh, kita membagi tim, menjadi dua tim. Nanti, tim satu dan tim dua melempar koin, koin siapa yang jatuh lebih dulu, dia yang menang. Dan tim yang menang, harus melewati lapangan. Tim yang kalah, harus menjaga, agar tim yang pertama tidak menang lagi dan bla bla bla bla …” Kata Putra menjelaskan.
“Seperti Gobak Sodor, ya?,” Tanya Lisa.
“Ya, ayo kita main!!!” Seru Suci.
Mereka pun, bermain sampai Zuhur. Dan mereka pulang kerumah masing-masing.
“Bye, teman-teman!.” Kata Lisa.
“Ternyata, permainan tradisional tak kalah seru dengan permainan di handphone ataupun tablet.” Gumam Lisa, sambil berlari.
“Lisa, kamu habis main apa?.” Tanya Dad.
“Lisa, main Bola Bekel, Kotak Emas, dan Galasin. Daddy, Mum, izinkan Lisa besok, bermain dengan anak-anak di luar lagi, ya.” Pinta Lisa.
“Ya, sayang.” Kata Dad dan Mum. “Horeee.” Sorak Lisa.
Di rumah kalian, ada tidak permainan seperti yang diamainkan Lisa dan teman-temannya?
Cerpen Karangan: Muhammad Rafi Athallah
Facebook: Muhammad Rafi Athallah
0 komentar:
Posting Komentar