cerpen: kena tilang (kisah nyata)
بسم الله الرّحمن الرّحيم
Pagi ini ane merasa males sekali kesekolah, karena di sekolah hanya
menonton acara HIPA(haplah imtihan dan pekan amal) saja. HIPA itu di
mulai pada jam 8 lebih jadi ane dan temen ane sengaja berangkat dari
rumah jam 7 lebih menggunakan sepeda motor. pada saat itu lah pertama
kali nya ane dan temen ane berangkat siang dari biasa nya (jam6) secara
kan rumah ane ke sekolah itu jarak nya lebih dari 20km dan memakan waktu
1jam kurang dengan menggunakan sepeda motor. ane adalah anak yang tidak
memiliki SIM (surat ijin mengemudi) bisa di sebut ane ini pengemudi
yang tidak taat aturan lalu lintas.Rumah ane itu di lembang jadi ane jika ingin sekolah (bandung kota) ane selalu melalui rute cimbuleit tentu tidak ada polisi di rute ini, setelah ane melalui nya ane memasuki kawasan Cihampelas yang di rute ini harus tertib lalu lintas, ketika itu ane menjalankan motor nya perlahan dan ketika itu ada polisi di depan ane, ane mencoba bersikap tidak punya dosa tapi tetep saja ane di suruh ke pinggir oleh polisi sialan. dan sial nya itu polisi yang ini sangar, dan pemukul tangan ane yang sedang memegang stang motor.ketika di pinggir ane dan temen ane berbisik bisik, "gimana atuh kita di tilang" tapi ane dan temen ane bersikap untuk tengar. lalu polisi yang tadi meminta surat2 kepada ane dan di dapat ane tidak memiliki sim. lalu temen ane berkata "pak kami ini pelajar!!" lalu polisi itu menjawab "ya terus guna nya sim itu apa? logat marah.
ketika itu ane di suruh masuk ke pos kecil nya itu dan di mintai kejelasan akan tidak memiliki sim nya itu, lalu polisi yang satu nya berkata "dek kalo tidak punya sim, adek musti bayar 150.000." lalu ane menjawab pak saya tidak bawa uang banyak! lalu polisi itu menjawab "ya udah 50.000." lalu ane menjawab " pa saya cuma bawa 30.000 seraya mengeluarkan dompet ku agar dia percaya" (dalam hati ane takut di bawa ke kantor polisi yang besar dan di sidang). tapi polisi yang ini berlogat tidak pemarah. lalu dia berkata "ya sudah 30.000 biarin" seraya menampan kan tangan nya ke bawah meja takut ada yang melihat dan ane lalu memberikan uang ane dan polisi itu cepat2 memasukan uang nya ke saku celana nya.
0 komentar:
Posting Komentar