Suatu hari ada tiga orang gadis yang berparas cantik, gaul, dan kaya. Namun hidupnya sangatlah jorok. Tiga gadis itu bernama Rosalina, Lilly Rahmawati, dan Ayu Diah. Mereka bersekolah di MAN Demak. Mereka memiliki sifat yang hampir sama walaupun mereka dari keluarga yang berbeda. Satu hari ketika mereka bertiga sampai di sekolah. Mereka datang dengan pakaian yang kurang rapi dan make up yang sangat tebal. Ketika mereka sampai di depan gerbang mereka bertemu dengan Guru BP. Tetapi, mereka mendapatkan teguran dari Guru BP karena perilaku mereka yang kurang baik. Setelah itu mereka pun menuju ke kelas. Tapi ketika di tengah-tengah jalan Rosa menjatuhkan sampah yang sudah dibersihkan oleh pak kebun.
“Uuppsss, maaf yah Pak sengaja” Kata Rosa sambil ketawa tipis. Pak kebun pun hanya mengelus dadanya saja. Setelah itu mereka pun melanjutkan langkahnya lagi. Setelah kepergian tiga gadis itu datanglah seorang gadis yang cantik, berpenampilan rapi dan disiplin. Dia pun membantu pak kebun. “Mari Pak saya bantu..” katanya.
“Enggak usah Neng, nanti kamu kotor kayak Bapak.” Jawabnya melarang.
“Ih Bapak, tidak apa-apa. Nanti kan bisa cuci tangan. Udah sini sapunya mari saya bantu.” Katanya sambil merebut sapu yang dipegang oleh pak kebun.
“Enggak usah Neng, nanti kamu kotor kayak Bapak.” Jawabnya melarang.
“Ih Bapak, tidak apa-apa. Nanti kan bisa cuci tangan. Udah sini sapunya mari saya bantu.” Katanya sambil merebut sapu yang dipegang oleh pak kebun.
Setelah itu pak kebun pun membersihkan sampahnya lagi sambil dibantuin oleh gadis tadi. Tak lama kemudian semuanya pun selesai. Setelah itu gadis itu pun langsung menuju ke kelas dan langsung menuju ke depan kelas untuk melihat siapa yang bertugas piket hari ini. “Rosalina, Ayu Diah, dan Burhanul Arifin kalian hari ini piket kan?” panggilnya. Rosa pun mendekati gadis itu dengan ekspresi wajah agak kesal.
“Helooo.. Siti Wulandari yang kerap dipanggil peri kebersihan kenapa pagi-pagi sudah teriak-teriak nama gue?!” Tanya Rosa marah. Ternyata gadis itu bernama Siti. Siti pun menjawab. “Rosa.. kamu hari ini kan ada piket, tapi kenapa kamu tidak membersihkan kelas. Lihatlah kelas ini sangatlah kotor dan itu tidak baik untuk belajar.” Jawab Siti panjang lebar. “terus.. loh nyuruh gue bersihin kelas ini?” Tanya Rosa sengit. “yaiyalah Ros, kalau kelas kita bersih kita semua dapat belajar dengan nyaman.” Jawab Siti. “kita? Lho aja kali..” Jawab Rosa.
Setelah itu Rosa pun pergi ke belakang kelas. Siti pun mengira kalau Rosa ingin mengambil sapu lalu membersihkan kelas. Tapi, dugaan Siti salah besar karena Rosa mengambil sapu lalu diberikannya kepada siti. Bugghh… “ini kan yang lo mau. Bersihin saja sendiri.” Bentak Rosa sambil membuang sapunya ke Siti. Alhasil sapu itu terkena badan siti. Setelah itu Rosa pun kembali bercanda lagi sama teman–temannya yang sedang memakan makanan ringan dan lainnya. Setelah itu Siti pun membersihkan kelasnya walaupun hari ini bukan jadwal piketnya. Tapi, ketika Siti sedang membersihkan kelas.
Rosa dengan sengaja membuang kulit kacang yang dimakannya tadi di depan Siti. Tetapi Siti masih bisa menahan amarahnya. Tak lama kemudian ada seorang cowok yang datang dengan napas yang terenga-engah. “maaf gue telat.” Katanya. “Burhan..” Panggil Rosa. Burhan pun menuju ke tempat duduknya yang dekat dengan tempat duduknya Rosa.
“ada apa Rosalina?” Tanya Burhan. “astaghfiruallah.. gue lupa kalau hari ini gue ada jadwal piket. Siti kamu ngapain?” Tanyanya. “lagi bersih–bersih Bur, kamu pasti kesiangan?” Tanya Siti. “iya nih gara-gara Mama tidak membangunkan aku jadi kesiangan deh. Oh iya bukannya jadwal piket kamu besok? Hari ini kan tugas gue, Rosa, dan Ayu.” Kata Burhan.
“ada apa Rosalina?” Tanya Burhan. “astaghfiruallah.. gue lupa kalau hari ini gue ada jadwal piket. Siti kamu ngapain?” Tanyanya. “lagi bersih–bersih Bur, kamu pasti kesiangan?” Tanya Siti. “iya nih gara-gara Mama tidak membangunkan aku jadi kesiangan deh. Oh iya bukannya jadwal piket kamu besok? Hari ini kan tugas gue, Rosa, dan Ayu.” Kata Burhan.
Siti pun hanya diam dan melanjutkan bersih-bersihnya lagi.
“Rosa.. Ayu.” Panggil Burhan marah.
“ada apa Burhan?” Tanya Ayu.
“kalian sudah piket?” Tanya Burhan sinis. Mereka berdua pun terdiam dan tidak berkata satu kata pun.
“kenapa kalian diam! Pasti kalian belum piket. Kenapa sih kalian itu susah banget kalau disuruh piket.” Bentak Burhan. Setelah itu mereka semua pun membersihkan kelasnya. “Aargghh… kurang ajar Siti. Awas ya!” Ancam Ayu.
“ihh… debunya banyak. Memang kenapa sih kalau kelasnya kotor.” Kata Rosa marah. Setelah itu Rosa pun menatap Siti dengan wajah marah.
“Rosa.. Ayu.” Panggil Burhan marah.
“ada apa Burhan?” Tanya Ayu.
“kalian sudah piket?” Tanya Burhan sinis. Mereka berdua pun terdiam dan tidak berkata satu kata pun.
“kenapa kalian diam! Pasti kalian belum piket. Kenapa sih kalian itu susah banget kalau disuruh piket.” Bentak Burhan. Setelah itu mereka semua pun membersihkan kelasnya. “Aargghh… kurang ajar Siti. Awas ya!” Ancam Ayu.
“ihh… debunya banyak. Memang kenapa sih kalau kelasnya kotor.” Kata Rosa marah. Setelah itu Rosa pun menatap Siti dengan wajah marah.
Tepat pukul 07.00 WIB, bel masuk pun berbunyi nyaring. Semua anak-anak XI MIA 4 pun masuk dan duduk dengan rapi kecuali Rosa dan teman-temannya. Selepas itu Bu Jasmin pun masuk. “Assalamualaikum…” ucap Bu Jasmin. “Waalaikumsalam…” jawab murid-murid serentak. “ke mana Rosa, Lily, dan Ayu?” Tanya Bu Jasmin.
“tadi mereka izin sama saya kalau mau ke kamar mandi Bu.. tapi, kalau lama begini pasti mereka ke kantin Bu.” Jawab Burhan. “Burhan!” Bentak Siti. Burhan pun hanya tersenyum.
“tadi mereka izin sama saya kalau mau ke kamar mandi Bu.. tapi, kalau lama begini pasti mereka ke kantin Bu.” Jawab Burhan. “Burhan!” Bentak Siti. Burhan pun hanya tersenyum.
Setelah itu Bu Jasmin pun memulai pelajarannya yang materinya tentang kebersihan lingkungan. Tak lama kemudian Rosa, Lilly, dan Ayu pun datang. “dari mana kalian bertiga?” Tanya Bu Jasmin. “kita habis dari kamar mandi Bu.” Jawab Lilly polos. “sudah kembali ke tempat duduk kalian.” Perintah Bu Jasmin.
“baik Bu.” Jawabnya serentak. Selepas itu Bu Jasmin pun melanjutkan pelajarannya lagi.
“baik Bu.” Jawabnya serentak. Selepas itu Bu Jasmin pun melanjutkan pelajarannya lagi.
Setengah jam kemudian, pelajaran pun selesai. Murid-murid MAN Demak pun istirahat. Para murid pun ke luar, ada yang ke kantin, ke perpustakaan, ke koperasi, dan ada juga yang di taman. Waktu itu ada seorang cewek yang sedang duduk sambil melamun di bawah pohon. Ternyata dia adalah Siti. Tak lama kemudian datanglah dua cowok yang mengejutkan Siti. “Siti!!!” teriak dua orang cowok tadi. Ternyata mereka adalah Burhan dan Ipul.
“kalian.. bikin terkejut saja.” Katanya. Burhan dan Ipul hanya tertawa melihat wajah Siti kalau sedang terkejut.
“oh iya Si.. Siti ka..kamu ngapain di..di sini?” Tanya ipul terbata-bata. “lagi melamun saja Pul.” Jawab siti.
“pasti kamu lagi melamunin aku yah?” Tanya Burhan kepedan.
“pede abis kamu heeee.. bukan aku lagi melamunin kenapa anak-anak zaman sekarang, semuanya tidak bisa menjaga kebersihan. Padahal kebersihan itu sebagian dari iman.” Jawab Siti sambil berdiri. Sedangkan Burhan pun berdiri di samping Siti.
“oh iya Si.. Siti ka..kamu ngapain di..di sini?” Tanya ipul terbata-bata. “lagi melamun saja Pul.” Jawab siti.
“pasti kamu lagi melamunin aku yah?” Tanya Burhan kepedan.
“pede abis kamu heeee.. bukan aku lagi melamunin kenapa anak-anak zaman sekarang, semuanya tidak bisa menjaga kebersihan. Padahal kebersihan itu sebagian dari iman.” Jawab Siti sambil berdiri. Sedangkan Burhan pun berdiri di samping Siti.
“i..iya sih, be..benar juga ka..kata Siti, Bur.” Kata Ipul. “terus kita harus bagaimana Sit?” Tanya Burhan.
“kamu kan ketua OSIS? Kenapa kamu tidak mengadakan kerja bakti saja.” Kata Siti sambil menatap Burhan.
“boleh juga ide kamu Sit, makasih ya Siti Wulandari. Insyaallah ide kamu tadi akan aku bicarain sama anggota yang lainnya.” Kata Burhan tersenyum. Sedangkan Siti hanya tersenyum. Selepas itu Burhan pun meninggalkan Siti dan Ipul di taman. Sore harinya anak-anak MAN Demak pulang. Siti pun pulang bersama Burhan dan Ipul. Karena rumah mereka berdekatan.
“kamu kan ketua OSIS? Kenapa kamu tidak mengadakan kerja bakti saja.” Kata Siti sambil menatap Burhan.
“boleh juga ide kamu Sit, makasih ya Siti Wulandari. Insyaallah ide kamu tadi akan aku bicarain sama anggota yang lainnya.” Kata Burhan tersenyum. Sedangkan Siti hanya tersenyum. Selepas itu Burhan pun meninggalkan Siti dan Ipul di taman. Sore harinya anak-anak MAN Demak pulang. Siti pun pulang bersama Burhan dan Ipul. Karena rumah mereka berdekatan.
Satu minggu kemudian. MAN Demak akan melaksanakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekolah. Sebelum kegiatan dimulai murid-murid pun dikumpulkan di lapangan sekolah. Tak lama kemudian Bapak Kepala Madrasah pun maju ke podium dan berpidato yang isinya. “selamat pagi anak-anak… mulai pagi ini kita akan melaksanakan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan Madrasah kita. Karena sekarang penyakit sudah tersebar di mana saja. Jadi Bapak mohon untuk hari ini kita melakukannya dengan sepunuh hati. Karena ada pepatah berkata.. lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi, lebih baik kita menjaga kebersihan dari pada kita terkena penyakit dan masuk ke rumah sakit.” Kata Bapak Kepala Madrasah.
Setelah itu anak-anak pun bubar dan memulai kerja baktinya. Siang harinya semua siswa pun isitrahat dan para pengurus OSIS pun memberikan minuman dan makanana ringan. Siti, Ipul, dan Burhan pun duduk di bawah pohon. “Alhamdulillah.. kerja bakti hari ini berjalan dengan lancar. Lihatlah sekarang lingkungan Madrasah kita jadi bersih dan nyaman.” Kata Siti merasa senang. Sedangkan Burhan hanya tersenyum. “oh i.. iya Sit, di.. di manakah Ro..Rosa dan te.. teman-temannya?” Tanya Ipul tiba-tiba. “iyaya.. di manakah mereka. Kok dari tadi aku tidak melihatnya.” Jawab Siti. “mungkin mereka lagi ke kantin Sit.” Kata Burhan. “mudah-mudahan saja deh.” Kata Siti sedikit khawatir.
Sore harinya siswa MAN Demak pun pulang. Dengan biasa Siti, Ipul, dan Burhan pun pulang bersama. Ketika Rosa sampai di rumahnya, dia pun langsung mengeluh sama mamanya.
“Ma.. kepala Rosa pusing. Badan Rosa juga agak sedikit demam.” Kata Rosa menangis.
“Astaghfiruallah Nak.. kamu kenapa? Kenapa badan kamu panas kayak begini?” Tanya mamanya setelah memegang kening Rosa. Tak lama kemudian Rosa pun pingsan. “Rosa bangun Nak, bangun,” kata mamanya khawatir campur sedih. Setelah itu Rosa pun dibawa ke rumah sakit oleh orangtuanya.
“Ma.. kepala Rosa pusing. Badan Rosa juga agak sedikit demam.” Kata Rosa menangis.
“Astaghfiruallah Nak.. kamu kenapa? Kenapa badan kamu panas kayak begini?” Tanya mamanya setelah memegang kening Rosa. Tak lama kemudian Rosa pun pingsan. “Rosa bangun Nak, bangun,” kata mamanya khawatir campur sedih. Setelah itu Rosa pun dibawa ke rumah sakit oleh orangtuanya.
“Pak bagaimana nih kalau Rosa kenapa-kenapa?” Tanya mama menangis.
“cukup Ma. Rosa pasti tidak kenapa-kenapa. Karena Rosa kan anak Papa yang kuat.” Jawab papa menenangkan istrinya. Tak lama kemudian dokter ke luar dari ruang ICU. “bagaimana dok keadaan anak saya?” Tanya mama penasaran. “anak Ibu dan Bapak terkena penyakit DBD. Jadi dia harus dirawat inap untuk satu minggu ke depan.” Jawab dokter.
“cukup Ma. Rosa pasti tidak kenapa-kenapa. Karena Rosa kan anak Papa yang kuat.” Jawab papa menenangkan istrinya. Tak lama kemudian dokter ke luar dari ruang ICU. “bagaimana dok keadaan anak saya?” Tanya mama penasaran. “anak Ibu dan Bapak terkena penyakit DBD. Jadi dia harus dirawat inap untuk satu minggu ke depan.” Jawab dokter.
Sedangkan mama langsung menangis di pundak papa. Setelah itu dokter pun pergi meninggalkan orangtua Rosa. Tak lama kemudian mama dan papa pun masuk ke dalam. “Rosa bangun sayang.” Kata mama menangis. “cukup Ma, biarlah Rosa beristirahat dulu.” Kata papa sambil menenangkan istrinya. Selepas itu mama dan papa pun menjaga Rosa dengan sepenuh hati dan kasih sayang.
Tiga hari setelah kegiatan kerja bakti. Siti dan Ipul pun mengobrol di dalam kelas. “Ipul, kamu tahu tidak ke manakah Rosa selama ini. Kok tiga hari ini aku tidak melihatnya?” Tanya Siti penasaran. “ka.. katanya Ro.. Rosa masuk ke.. ke rumah sakit.” Jawabnya. Tiba-tiba Burhan pun datang dan menghampiri Siti dan Ipul.
“kenapa nih, pada ngomongin aku ya?” Tanya Burhan kepedean. “Burhan, Rosa ke mana?” Tanya Siti sinis. Burhan tidak menjawab. “Burhan, benarkah Rosa masuk ke rumah sakit?” Tanyanya lagi. “iya Sit, dia udah tiga hari ini dirawat dirumah sakit.” Jawab Burhan. “kenapa kalian tidak memberitahu aku kalau Rosa masuk ke rumah sakit?” protes Siti kepada Burhan dan Ipul.
“kenapa nih, pada ngomongin aku ya?” Tanya Burhan kepedean. “Burhan, Rosa ke mana?” Tanya Siti sinis. Burhan tidak menjawab. “Burhan, benarkah Rosa masuk ke rumah sakit?” Tanyanya lagi. “iya Sit, dia udah tiga hari ini dirawat dirumah sakit.” Jawab Burhan. “kenapa kalian tidak memberitahu aku kalau Rosa masuk ke rumah sakit?” protes Siti kepada Burhan dan Ipul.
“maafin kita berdua Sit. Kita tidak berani bicara sama kamu karena kita takut mengganggu konsentrasi belajar kamu.” Jawab Burhan. “kalian semua jahat, kenapa kalian tidak bicara sama aku cuma gara-gara kalian takut mengganggu konsentrasi aku belajar?” Tanya Siti, Ipul dan Burhan pun hanya menganggukkan kepalanya. “maafin kita Siti.” Kata Burhan mendekati Siti yang sedang sedih. “oke aku maafin. Tapi kalian semua harus janji sama aku untuk menjaga kebersihan lingkungan kalian agar kalian tidak terserang sakit seperti Rosa.” Kata Siti d idepan kelas. “kita semua janji Siti.” Teriak semua satu kelas. Setelah itu tiba-tiba Ayu dan Lilly pun mendekati Siti yang sedang duduk di depan kelas.
“Siti, maafin kita berdua juga ya.” Kata Ayu dan Lilly serentak. Sedangkan Siti langsung memeluk Ayu dan Lilly. Keesokan harinya Siti, Burhan, Ipul, Ayu, dan Lilly menjenguk Rosa yang sedang terbaring di rumah sakit. “Assalamualaikum.” Ucapnya serentak. “Waalaikumsalam..” jawab orangtua Rosa. Siti pun langsung mendekati Rosa selepas bersalaman dengan kedua orang tua Rosa. “bagaimana keadaanmu Rosa?” Tanya Siti sambil memegang tangan Rosa. Rosa pun memeluk Siti dan menangis.
“Rosa kamu kenapa menangis?” Tanya Siti kebingungan.
“maafin aku Siti. Aku baru sadar ternyata kebersihan itu sangatlah penting. Tapi, aku tidak bisa menjaga kebersihan itu. Alhasil sekarang aku yang terserang penyakit DBD.” Jawab Rosa menangis. “udahlah Ros aku udah maafin kamu. Tapi syukur deh sekarang kamu sadar kalau kebersihan itu sangatlah penting. Jadi aku mohon untuk kamu Rosa dan kalian semua kejadian ini untuk pembelajaran buat kita semua.” Kata Siti tersenyum. Semua pun tersenyum melihat kegigihan Siti.
“maafin aku Siti. Aku baru sadar ternyata kebersihan itu sangatlah penting. Tapi, aku tidak bisa menjaga kebersihan itu. Alhasil sekarang aku yang terserang penyakit DBD.” Jawab Rosa menangis. “udahlah Ros aku udah maafin kamu. Tapi syukur deh sekarang kamu sadar kalau kebersihan itu sangatlah penting. Jadi aku mohon untuk kamu Rosa dan kalian semua kejadian ini untuk pembelajaran buat kita semua.” Kata Siti tersenyum. Semua pun tersenyum melihat kegigihan Siti.
Satu minggu kemudian. Rosa sudah tidak masuk sekolah dan akhirnya Rosa pun berangkat dengan wajah yang cerah. “hai teman-teman. Kangen sama kalian.” Kata Rosa.
“hai Rosa, udah baikan kamu? Aku juga kangen sama kamu.” Jawab Ayu. Setelah itu mereka bertiga pun berpelukan untuk melepas kangennya. Tiba-tiba Burhan mengumumkan untuk bersiap-siap karena hari ini akan melakukan kegiatan kerja bakti lagi.
“hai Rosa, udah baikan kamu? Aku juga kangen sama kamu.” Jawab Ayu. Setelah itu mereka bertiga pun berpelukan untuk melepas kangennya. Tiba-tiba Burhan mengumumkan untuk bersiap-siap karena hari ini akan melakukan kegiatan kerja bakti lagi.
“ayo teman-teman kita keluar untuk mengikuti kegiatan ini ini.” Ajak Rosa.
“yuk.” Jawab teman-teman Rosa. Setelah itu mereka pun turun kelapangan.
“Siti.” Panggil Rosa. “Rosa ada apa?” jawab Siti. Setelah itu mereka berdua pun berpelukan. “makasih ya.” Kata Rosa. “makasih untuk apa Ros?” Tanya Siti sambil melepas pelukannya.
“makasih. Berkat kamu dan doa-doa kamu sama teman-teman sekarang aku bisa sembuh dan sadar akan kebersihan lingkungan.” Jawab Rosa.
“iya sama-sama Rosa.” Jawab Siti sambil tersenyum.
“yuk.” Jawab teman-teman Rosa. Setelah itu mereka pun turun kelapangan.
“Siti.” Panggil Rosa. “Rosa ada apa?” jawab Siti. Setelah itu mereka berdua pun berpelukan. “makasih ya.” Kata Rosa. “makasih untuk apa Ros?” Tanya Siti sambil melepas pelukannya.
“makasih. Berkat kamu dan doa-doa kamu sama teman-teman sekarang aku bisa sembuh dan sadar akan kebersihan lingkungan.” Jawab Rosa.
“iya sama-sama Rosa.” Jawab Siti sambil tersenyum.
Tiba-tiba Burhan pun memanggil dan mereka semua pun membersihkan dengan tugas masing-masing. “Alhamdulilah ya Siti. Sekarang Rosa sudah berubah.” Kata Burhan.
“iya. Udah ah ayo lanjut lagi bersih-bersihnya.” Kata Siti. “siap bos.” Jawab Burhan dan Ipul serentak. Siang harinya siswa MAN Demak pun istirahat. Sedangkan Siti dan teman-temannya pun istirahat di bawah pohon.
“iya. Udah ah ayo lanjut lagi bersih-bersihnya.” Kata Siti. “siap bos.” Jawab Burhan dan Ipul serentak. Siang harinya siswa MAN Demak pun istirahat. Sedangkan Siti dan teman-temannya pun istirahat di bawah pohon.
“Alhamdulillah, sekarang makan dan minum dulu.” Kata Burhan.
“makasih Pak ketua OSIS.” Jawab Lilly dengan manja. Sedangkan Burhan hanya tersenyum. Setelah tugas selesai Burhan pun ikut bergabung dengan Siti.
“ternyata bersih itu cantik ya?” Kata Rosa tersenyum sambil berdiri.
“yaiyalah Ros. Kan kebersihan itu sebagian dari iman.” Jawab Siti dengan tersenyum. Selepas itu mereka semua sadar akan kebersihan dan selalu menjaga kebersihan, karena Bersih Itu Cantik.
“makasih Pak ketua OSIS.” Jawab Lilly dengan manja. Sedangkan Burhan hanya tersenyum. Setelah tugas selesai Burhan pun ikut bergabung dengan Siti.
“ternyata bersih itu cantik ya?” Kata Rosa tersenyum sambil berdiri.
“yaiyalah Ros. Kan kebersihan itu sebagian dari iman.” Jawab Siti dengan tersenyum. Selepas itu mereka semua sadar akan kebersihan dan selalu menjaga kebersihan, karena Bersih Itu Cantik.
Cerpen Karangan: Umi KhabibahSuatu hari ada tiga orang gadis yang berparas cantik, gaul, dan kaya. Namun hidupnya sangatlah jorok. Tiga gadis itu bernama Rosalina, Lilly Rahmawati, dan Ayu Diah. Mereka bersekolah di MAN Demak. Mereka memiliki sifat yang hampir sama walaupun mereka dari keluarga yang berbeda. Satu hari ketika mereka bertiga sampai di sekolah. Mereka datang dengan pakaian yang kurang rapi dan make up yang sangat tebal. Ketika mereka sampai di depan gerbang mereka bertemu dengan Guru BP. Tetapi, mereka mendapatkan teguran dari Guru BP karena perilaku mereka yang kurang baik. Setelah itu mereka pun menuju ke kelas. Tapi ketika di tengah-tengah jalan Rosa menjatuhkan sampah yang sudah dibersihkan oleh pak kebun.
“Uuppsss, maaf yah Pak sengaja” Kata Rosa sambil ketawa tipis. Pak kebun pun hanya mengelus dadanya saja. Setelah itu mereka pun melanjutkan langkahnya lagi. Setelah kepergian tiga gadis itu datanglah seorang gadis yang cantik, berpenampilan rapi dan disiplin. Dia pun membantu pak kebun. “Mari Pak saya bantu..” katanya.
“Enggak usah Neng, nanti kamu kotor kayak Bapak.” Jawabnya melarang.
“Ih Bapak, tidak apa-apa. Nanti kan bisa cuci tangan. Udah sini sapunya mari saya bantu.” Katanya sambil merebut sapu yang dipegang oleh pak kebun.
“Enggak usah Neng, nanti kamu kotor kayak Bapak.” Jawabnya melarang.
“Ih Bapak, tidak apa-apa. Nanti kan bisa cuci tangan. Udah sini sapunya mari saya bantu.” Katanya sambil merebut sapu yang dipegang oleh pak kebun.
Setelah itu pak kebun pun membersihkan sampahnya lagi sambil dibantuin oleh gadis tadi. Tak lama kemudian semuanya pun selesai. Setelah itu gadis itu pun langsung menuju ke kelas dan langsung menuju ke depan kelas untuk melihat siapa yang bertugas piket hari ini. “Rosalina, Ayu Diah, dan Burhanul Arifin kalian hari ini piket kan?” panggilnya. Rosa pun mendekati gadis itu dengan ekspresi wajah agak kesal.
“Helooo.. Siti Wulandari yang kerap dipanggil peri kebersihan kenapa pagi-pagi sudah teriak-teriak nama gue?!” Tanya Rosa marah. Ternyata gadis itu bernama Siti. Siti pun menjawab. “Rosa.. kamu hari ini kan ada piket, tapi kenapa kamu tidak membersihkan kelas. Lihatlah kelas ini sangatlah kotor dan itu tidak baik untuk belajar.” Jawab Siti panjang lebar. “terus.. loh nyuruh gue bersihin kelas ini?” Tanya Rosa sengit. “yaiyalah Ros, kalau kelas kita bersih kita semua dapat belajar dengan nyaman.” Jawab Siti. “kita? Lho aja kali..” Jawab Rosa.
Setelah itu Rosa pun pergi ke belakang kelas. Siti pun mengira kalau Rosa ingin mengambil sapu lalu membersihkan kelas. Tapi, dugaan Siti salah besar karena Rosa mengambil sapu lalu diberikannya kepada siti. Bugghh… “ini kan yang lo mau. Bersihin saja sendiri.” Bentak Rosa sambil membuang sapunya ke Siti. Alhasil sapu itu terkena badan siti. Setelah itu Rosa pun kembali bercanda lagi sama teman–temannya yang sedang memakan makanan ringan dan lainnya. Setelah itu Siti pun membersihkan kelasnya walaupun hari ini bukan jadwal piketnya. Tapi, ketika Siti sedang membersihkan kelas.
Rosa dengan sengaja membuang kulit kacang yang dimakannya tadi di depan Siti. Tetapi Siti masih bisa menahan amarahnya. Tak lama kemudian ada seorang cowok yang datang dengan napas yang terenga-engah. “maaf gue telat.” Katanya. “Burhan..” Panggil Rosa. Burhan pun menuju ke tempat duduknya yang dekat dengan tempat duduknya Rosa.
“ada apa Rosalina?” Tanya Burhan. “astaghfiruallah.. gue lupa kalau hari ini gue ada jadwal piket. Siti kamu ngapain?” Tanyanya. “lagi bersih–bersih Bur, kamu pasti kesiangan?” Tanya Siti. “iya nih gara-gara Mama tidak membangunkan aku jadi kesiangan deh. Oh iya bukannya jadwal piket kamu besok? Hari ini kan tugas gue, Rosa, dan Ayu.” Kata Burhan.
“ada apa Rosalina?” Tanya Burhan. “astaghfiruallah.. gue lupa kalau hari ini gue ada jadwal piket. Siti kamu ngapain?” Tanyanya. “lagi bersih–bersih Bur, kamu pasti kesiangan?” Tanya Siti. “iya nih gara-gara Mama tidak membangunkan aku jadi kesiangan deh. Oh iya bukannya jadwal piket kamu besok? Hari ini kan tugas gue, Rosa, dan Ayu.” Kata Burhan.
Siti pun hanya diam dan melanjutkan bersih-bersihnya lagi.
“Rosa.. Ayu.” Panggil Burhan marah.
“ada apa Burhan?” Tanya Ayu.
“kalian sudah piket?” Tanya Burhan sinis. Mereka berdua pun terdiam dan tidak berkata satu kata pun.
“kenapa kalian diam! Pasti kalian belum piket. Kenapa sih kalian itu susah banget kalau disuruh piket.” Bentak Burhan. Setelah itu mereka semua pun membersihkan kelasnya. “Aargghh… kurang ajar Siti. Awas ya!” Ancam Ayu.
“ihh… debunya banyak. Memang kenapa sih kalau kelasnya kotor.” Kata Rosa marah. Setelah itu Rosa pun menatap Siti dengan wajah marah.
“Rosa.. Ayu.” Panggil Burhan marah.
“ada apa Burhan?” Tanya Ayu.
“kalian sudah piket?” Tanya Burhan sinis. Mereka berdua pun terdiam dan tidak berkata satu kata pun.
“kenapa kalian diam! Pasti kalian belum piket. Kenapa sih kalian itu susah banget kalau disuruh piket.” Bentak Burhan. Setelah itu mereka semua pun membersihkan kelasnya. “Aargghh… kurang ajar Siti. Awas ya!” Ancam Ayu.
“ihh… debunya banyak. Memang kenapa sih kalau kelasnya kotor.” Kata Rosa marah. Setelah itu Rosa pun menatap Siti dengan wajah marah.
Tepat pukul 07.00 WIB, bel masuk pun berbunyi nyaring. Semua anak-anak XI MIA 4 pun masuk dan duduk dengan rapi kecuali Rosa dan teman-temannya. Selepas itu Bu Jasmin pun masuk. “Assalamualaikum…” ucap Bu Jasmin. “Waalaikumsalam…” jawab murid-murid serentak. “ke mana Rosa, Lily, dan Ayu?” Tanya Bu Jasmin.
“tadi mereka izin sama saya kalau mau ke kamar mandi Bu.. tapi, kalau lama begini pasti mereka ke kantin Bu.” Jawab Burhan. “Burhan!” Bentak Siti. Burhan pun hanya tersenyum.
“tadi mereka izin sama saya kalau mau ke kamar mandi Bu.. tapi, kalau lama begini pasti mereka ke kantin Bu.” Jawab Burhan. “Burhan!” Bentak Siti. Burhan pun hanya tersenyum.
Setelah itu Bu Jasmin pun memulai pelajarannya yang materinya tentang kebersihan lingkungan. Tak lama kemudian Rosa, Lilly, dan Ayu pun datang. “dari mana kalian bertiga?” Tanya Bu Jasmin. “kita habis dari kamar mandi Bu.” Jawab Lilly polos. “sudah kembali ke tempat duduk kalian.” Perintah Bu Jasmin.
“baik Bu.” Jawabnya serentak. Selepas itu Bu Jasmin pun melanjutkan pelajarannya lagi.
“baik Bu.” Jawabnya serentak. Selepas itu Bu Jasmin pun melanjutkan pelajarannya lagi.
Setengah jam kemudian, pelajaran pun selesai. Murid-murid MAN Demak pun istirahat. Para murid pun ke luar, ada yang ke kantin, ke perpustakaan, ke koperasi, dan ada juga yang di taman. Waktu itu ada seorang cewek yang sedang duduk sambil melamun di bawah pohon. Ternyata dia adalah Siti. Tak lama kemudian datanglah dua cowok yang mengejutkan Siti. “Siti!!!” teriak dua orang cowok tadi. Ternyata mereka adalah Burhan dan Ipul.
“kalian.. bikin terkejut saja.” Katanya. Burhan dan Ipul hanya tertawa melihat wajah Siti kalau sedang terkejut.
“oh iya Si.. Siti ka..kamu ngapain di..di sini?” Tanya ipul terbata-bata. “lagi melamun saja Pul.” Jawab siti.
“pasti kamu lagi melamunin aku yah?” Tanya Burhan kepedan.
“pede abis kamu heeee.. bukan aku lagi melamunin kenapa anak-anak zaman sekarang, semuanya tidak bisa menjaga kebersihan. Padahal kebersihan itu sebagian dari iman.” Jawab Siti sambil berdiri. Sedangkan Burhan pun berdiri di samping Siti.
“oh iya Si.. Siti ka..kamu ngapain di..di sini?” Tanya ipul terbata-bata. “lagi melamun saja Pul.” Jawab siti.
“pasti kamu lagi melamunin aku yah?” Tanya Burhan kepedan.
“pede abis kamu heeee.. bukan aku lagi melamunin kenapa anak-anak zaman sekarang, semuanya tidak bisa menjaga kebersihan. Padahal kebersihan itu sebagian dari iman.” Jawab Siti sambil berdiri. Sedangkan Burhan pun berdiri di samping Siti.
“i..iya sih, be..benar juga ka..kata Siti, Bur.” Kata Ipul. “terus kita harus bagaimana Sit?” Tanya Burhan.
“kamu kan ketua OSIS? Kenapa kamu tidak mengadakan kerja bakti saja.” Kata Siti sambil menatap Burhan.
“boleh juga ide kamu Sit, makasih ya Siti Wulandari. Insyaallah ide kamu tadi akan aku bicarain sama anggota yang lainnya.” Kata Burhan tersenyum. Sedangkan Siti hanya tersenyum. Selepas itu Burhan pun meninggalkan Siti dan Ipul di taman. Sore harinya anak-anak MAN Demak pulang. Siti pun pulang bersama Burhan dan Ipul. Karena rumah mereka berdekatan.
“kamu kan ketua OSIS? Kenapa kamu tidak mengadakan kerja bakti saja.” Kata Siti sambil menatap Burhan.
“boleh juga ide kamu Sit, makasih ya Siti Wulandari. Insyaallah ide kamu tadi akan aku bicarain sama anggota yang lainnya.” Kata Burhan tersenyum. Sedangkan Siti hanya tersenyum. Selepas itu Burhan pun meninggalkan Siti dan Ipul di taman. Sore harinya anak-anak MAN Demak pulang. Siti pun pulang bersama Burhan dan Ipul. Karena rumah mereka berdekatan.
Satu minggu kemudian. MAN Demak akan melaksanakan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekolah. Sebelum kegiatan dimulai murid-murid pun dikumpulkan di lapangan sekolah. Tak lama kemudian Bapak Kepala Madrasah pun maju ke podium dan berpidato yang isinya. “selamat pagi anak-anak… mulai pagi ini kita akan melaksanakan kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan Madrasah kita. Karena sekarang penyakit sudah tersebar di mana saja. Jadi Bapak mohon untuk hari ini kita melakukannya dengan sepunuh hati. Karena ada pepatah berkata.. lebih baik mencegah daripada mengobati. Jadi, lebih baik kita menjaga kebersihan dari pada kita terkena penyakit dan masuk ke rumah sakit.” Kata Bapak Kepala Madrasah.
Setelah itu anak-anak pun bubar dan memulai kerja baktinya. Siang harinya semua siswa pun isitrahat dan para pengurus OSIS pun memberikan minuman dan makanana ringan. Siti, Ipul, dan Burhan pun duduk di bawah pohon. “Alhamdulillah.. kerja bakti hari ini berjalan dengan lancar. Lihatlah sekarang lingkungan Madrasah kita jadi bersih dan nyaman.” Kata Siti merasa senang. Sedangkan Burhan hanya tersenyum. “oh i.. iya Sit, di.. di manakah Ro..Rosa dan te.. teman-temannya?” Tanya Ipul tiba-tiba. “iyaya.. di manakah mereka. Kok dari tadi aku tidak melihatnya.” Jawab Siti. “mungkin mereka lagi ke kantin Sit.” Kata Burhan. “mudah-mudahan saja deh.” Kata Siti sedikit khawatir.
Sore harinya siswa MAN Demak pun pulang. Dengan biasa Siti, Ipul, dan Burhan pun pulang bersama. Ketika Rosa sampai di rumahnya, dia pun langsung mengeluh sama mamanya.
“Ma.. kepala Rosa pusing. Badan Rosa juga agak sedikit demam.” Kata Rosa menangis.
“Astaghfiruallah Nak.. kamu kenapa? Kenapa badan kamu panas kayak begini?” Tanya mamanya setelah memegang kening Rosa. Tak lama kemudian Rosa pun pingsan. “Rosa bangun Nak, bangun,” kata mamanya khawatir campur sedih. Setelah itu Rosa pun dibawa ke rumah sakit oleh orangtuanya.
“Ma.. kepala Rosa pusing. Badan Rosa juga agak sedikit demam.” Kata Rosa menangis.
“Astaghfiruallah Nak.. kamu kenapa? Kenapa badan kamu panas kayak begini?” Tanya mamanya setelah memegang kening Rosa. Tak lama kemudian Rosa pun pingsan. “Rosa bangun Nak, bangun,” kata mamanya khawatir campur sedih. Setelah itu Rosa pun dibawa ke rumah sakit oleh orangtuanya.
“Pak bagaimana nih kalau Rosa kenapa-kenapa?” Tanya mama menangis.
“cukup Ma. Rosa pasti tidak kenapa-kenapa. Karena Rosa kan anak Papa yang kuat.” Jawab papa menenangkan istrinya. Tak lama kemudian dokter ke luar dari ruang ICU. “bagaimana dok keadaan anak saya?” Tanya mama penasaran. “anak Ibu dan Bapak terkena penyakit DBD. Jadi dia harus dirawat inap untuk satu minggu ke depan.” Jawab dokter.
“cukup Ma. Rosa pasti tidak kenapa-kenapa. Karena Rosa kan anak Papa yang kuat.” Jawab papa menenangkan istrinya. Tak lama kemudian dokter ke luar dari ruang ICU. “bagaimana dok keadaan anak saya?” Tanya mama penasaran. “anak Ibu dan Bapak terkena penyakit DBD. Jadi dia harus dirawat inap untuk satu minggu ke depan.” Jawab dokter.
Sedangkan mama langsung menangis di pundak papa. Setelah itu dokter pun pergi meninggalkan orangtua Rosa. Tak lama kemudian mama dan papa pun masuk ke dalam. “Rosa bangun sayang.” Kata mama menangis. “cukup Ma, biarlah Rosa beristirahat dulu.” Kata papa sambil menenangkan istrinya. Selepas itu mama dan papa pun menjaga Rosa dengan sepenuh hati dan kasih sayang.
Tiga hari setelah kegiatan kerja bakti. Siti dan Ipul pun mengobrol di dalam kelas. “Ipul, kamu tahu tidak ke manakah Rosa selama ini. Kok tiga hari ini aku tidak melihatnya?” Tanya Siti penasaran. “ka.. katanya Ro.. Rosa masuk ke.. ke rumah sakit.” Jawabnya. Tiba-tiba Burhan pun datang dan menghampiri Siti dan Ipul.
“kenapa nih, pada ngomongin aku ya?” Tanya Burhan kepedean. “Burhan, Rosa ke mana?” Tanya Siti sinis. Burhan tidak menjawab. “Burhan, benarkah Rosa masuk ke rumah sakit?” Tanyanya lagi. “iya Sit, dia udah tiga hari ini dirawat dirumah sakit.” Jawab Burhan. “kenapa kalian tidak memberitahu aku kalau Rosa masuk ke rumah sakit?” protes Siti kepada Burhan dan Ipul.
“kenapa nih, pada ngomongin aku ya?” Tanya Burhan kepedean. “Burhan, Rosa ke mana?” Tanya Siti sinis. Burhan tidak menjawab. “Burhan, benarkah Rosa masuk ke rumah sakit?” Tanyanya lagi. “iya Sit, dia udah tiga hari ini dirawat dirumah sakit.” Jawab Burhan. “kenapa kalian tidak memberitahu aku kalau Rosa masuk ke rumah sakit?” protes Siti kepada Burhan dan Ipul.
“maafin kita berdua Sit. Kita tidak berani bicara sama kamu karena kita takut mengganggu konsentrasi belajar kamu.” Jawab Burhan. “kalian semua jahat, kenapa kalian tidak bicara sama aku cuma gara-gara kalian takut mengganggu konsentrasi aku belajar?” Tanya Siti, Ipul dan Burhan pun hanya menganggukkan kepalanya. “maafin kita Siti.” Kata Burhan mendekati Siti yang sedang sedih. “oke aku maafin. Tapi kalian semua harus janji sama aku untuk menjaga kebersihan lingkungan kalian agar kalian tidak terserang sakit seperti Rosa.” Kata Siti d idepan kelas. “kita semua janji Siti.” Teriak semua satu kelas. Setelah itu tiba-tiba Ayu dan Lilly pun mendekati Siti yang sedang duduk di depan kelas.
“Siti, maafin kita berdua juga ya.” Kata Ayu dan Lilly serentak. Sedangkan Siti langsung memeluk Ayu dan Lilly. Keesokan harinya Siti, Burhan, Ipul, Ayu, dan Lilly menjenguk Rosa yang sedang terbaring di rumah sakit. “Assalamualaikum.” Ucapnya serentak. “Waalaikumsalam..” jawab orangtua Rosa. Siti pun langsung mendekati Rosa selepas bersalaman dengan kedua orang tua Rosa. “bagaimana keadaanmu Rosa?” Tanya Siti sambil memegang tangan Rosa. Rosa pun memeluk Siti dan menangis.
“Rosa kamu kenapa menangis?” Tanya Siti kebingungan.
“maafin aku Siti. Aku baru sadar ternyata kebersihan itu sangatlah penting. Tapi, aku tidak bisa menjaga kebersihan itu. Alhasil sekarang aku yang terserang penyakit DBD.” Jawab Rosa menangis. “udahlah Ros aku udah maafin kamu. Tapi syukur deh sekarang kamu sadar kalau kebersihan itu sangatlah penting. Jadi aku mohon untuk kamu Rosa dan kalian semua kejadian ini untuk pembelajaran buat kita semua.” Kata Siti tersenyum. Semua pun tersenyum melihat kegigihan Siti.
“maafin aku Siti. Aku baru sadar ternyata kebersihan itu sangatlah penting. Tapi, aku tidak bisa menjaga kebersihan itu. Alhasil sekarang aku yang terserang penyakit DBD.” Jawab Rosa menangis. “udahlah Ros aku udah maafin kamu. Tapi syukur deh sekarang kamu sadar kalau kebersihan itu sangatlah penting. Jadi aku mohon untuk kamu Rosa dan kalian semua kejadian ini untuk pembelajaran buat kita semua.” Kata Siti tersenyum. Semua pun tersenyum melihat kegigihan Siti.
Satu minggu kemudian. Rosa sudah tidak masuk sekolah dan akhirnya Rosa pun berangkat dengan wajah yang cerah. “hai teman-teman. Kangen sama kalian.” Kata Rosa.
“hai Rosa, udah baikan kamu? Aku juga kangen sama kamu.” Jawab Ayu. Setelah itu mereka bertiga pun berpelukan untuk melepas kangennya. Tiba-tiba Burhan mengumumkan untuk bersiap-siap karena hari ini akan melakukan kegiatan kerja bakti lagi.
“hai Rosa, udah baikan kamu? Aku juga kangen sama kamu.” Jawab Ayu. Setelah itu mereka bertiga pun berpelukan untuk melepas kangennya. Tiba-tiba Burhan mengumumkan untuk bersiap-siap karena hari ini akan melakukan kegiatan kerja bakti lagi.
“ayo teman-teman kita keluar untuk mengikuti kegiatan ini ini.” Ajak Rosa.
“yuk.” Jawab teman-teman Rosa. Setelah itu mereka pun turun kelapangan.
“Siti.” Panggil Rosa. “Rosa ada apa?” jawab Siti. Setelah itu mereka berdua pun berpelukan. “makasih ya.” Kata Rosa. “makasih untuk apa Ros?” Tanya Siti sambil melepas pelukannya.
“makasih. Berkat kamu dan doa-doa kamu sama teman-teman sekarang aku bisa sembuh dan sadar akan kebersihan lingkungan.” Jawab Rosa.
“iya sama-sama Rosa.” Jawab Siti sambil tersenyum.
“yuk.” Jawab teman-teman Rosa. Setelah itu mereka pun turun kelapangan.
“Siti.” Panggil Rosa. “Rosa ada apa?” jawab Siti. Setelah itu mereka berdua pun berpelukan. “makasih ya.” Kata Rosa. “makasih untuk apa Ros?” Tanya Siti sambil melepas pelukannya.
“makasih. Berkat kamu dan doa-doa kamu sama teman-teman sekarang aku bisa sembuh dan sadar akan kebersihan lingkungan.” Jawab Rosa.
“iya sama-sama Rosa.” Jawab Siti sambil tersenyum.
Tiba-tiba Burhan pun memanggil dan mereka semua pun membersihkan dengan tugas masing-masing. “Alhamdulilah ya Siti. Sekarang Rosa sudah berubah.” Kata Burhan.
“iya. Udah ah ayo lanjut lagi bersih-bersihnya.” Kata Siti. “siap bos.” Jawab Burhan dan Ipul serentak. Siang harinya siswa MAN Demak pun istirahat. Sedangkan Siti dan teman-temannya pun istirahat di bawah pohon.
“iya. Udah ah ayo lanjut lagi bersih-bersihnya.” Kata Siti. “siap bos.” Jawab Burhan dan Ipul serentak. Siang harinya siswa MAN Demak pun istirahat. Sedangkan Siti dan teman-temannya pun istirahat di bawah pohon.
“Alhamdulillah, sekarang makan dan minum dulu.” Kata Burhan.
“makasih Pak ketua OSIS.” Jawab Lilly dengan manja. Sedangkan Burhan hanya tersenyum. Setelah tugas selesai Burhan pun ikut bergabung dengan Siti.
“ternyata bersih itu cantik ya?” Kata Rosa tersenyum sambil berdiri.
“yaiyalah Ros. Kan kebersihan itu sebagian dari iman.” Jawab Siti dengan tersenyum. Selepas itu mereka semua sadar akan kebersihan dan selalu menjaga kebersihan, karena Bersih Itu Cantik.
“makasih Pak ketua OSIS.” Jawab Lilly dengan manja. Sedangkan Burhan hanya tersenyum. Setelah tugas selesai Burhan pun ikut bergabung dengan Siti.
“ternyata bersih itu cantik ya?” Kata Rosa tersenyum sambil berdiri.
“yaiyalah Ros. Kan kebersihan itu sebagian dari iman.” Jawab Siti dengan tersenyum. Selepas itu mereka semua sadar akan kebersihan dan selalu menjaga kebersihan, karena Bersih Itu Cantik.
Cerpen Karangan: Umi Khabibah
0 komentar:
Posting Komentar