Translate

cerpen kelompok cerita di sekolah

Written By iqbal_editing on Rabu, 10 Mei 2017 | 03.37

Kelompok Kerja di Sekolah



Suatu hari di sekolah, seperti biasa, saya datang ke sekolah dan masuk ke kelas bersama dengan teman-teman saya. Di kelas, kita dibagi berkelompok dan diberi tugas yang berbeda untuk masing-masing kelompok. Saya masuk dalam kelompok yang beranggotakan 3 orang, yaitu saya dan 2 orang teman saya yang cukup akrab dengan saya. Saat itu, saya merasa sangat nyaman masuk kekelompok yang berisi teman-teman saya sendiri. Saya segera mencari tempat untuk mengerjakan tugas itu bersama kelompok. Dan seperti biasa, saya mengerjakannya di kantin sambil memesan minum.
Awalnya pengerjaan tugas ini berjalan lancar, hingga pada pertengahan waktu, teman-teman saya bilang ijin ke kamar mandi dan saya mengijinkan. Alhasil saya bekerja sendiri ketika itu, dan dengan positif thinking saya melanjutkan tugas itu. Sekitar 1 jam berikutnya, barulah mereka kembali dan melihat hasil kerja saya dan segera mengajakku untuk mengumpulkannya ke ruang guru. Sesampai di ruang guru, sang guru menyuruh untuk fotokopi jawaban itu karena yang asli akan dibawa guru dan yang hasil fotokopi akan dibawa siswa untuk dipresentasikan besok di depan kelas. Ketika itulah saya mulai sedikit emosi karena teman-teman saya lagi-lagi menyuruh saya untuk fotokopi, padahal saya sudah mengerjakan tugas itu sendiri tanpa bantuan mereka. Saya akhirnya pergi ke tempat fotokopi dengan hati yang menggerutu. Setelah selesai fotokopi, kami bertiga kembali ke ruang guru dan menyerahkan jawaban aslinya. Sang guru yang melihat tugas itu langsung menambahkan tugas untuk membuat program analisa data untuk tugas tersebut. Kembalilah kami ke rumah dan sebelum pulang, saya menanyakan soal pengerjaan program tersebut dan mereka hanya berkata, nanti kami bantu sebisanya. Akhirnya lagi-lagi malam itu saya mengerjakan tugas itu sendiri.
Hingga keesokan harinya, pelajaran dimulai seperti biasa. Kami semua masuk kelas dan kedua teman saya yang satu kelompok dengan saya sama sekali tidak menanyakan soal tugas yang saya kerjakan semalam. Lagi-lagi saya merasakan emosi saya yang hampir meledak.Saya minta ijin keluar ke kamar mandi dan disana saya meledakkan emosi saya. Setelah emosi saya reda, saya kembali ke kelas.
Sang guru masuk dan menyuruh masing-masing kelompok untuk mempresentasikan tugas masing-masing. Ketika tiba giliran kelompok saya untuk maju, kedua teman saya maju dengan bertanya pada saya soal apa yang saya tulis di presentasi. Saya lalu membuka file dan menampilkan program yang saya buat, serta power point yang ada di sana. Kedua teman saya kaget karena presentasi yang saya siapkan hanya berupa judul-judul utama tanpa penjelasan. Mereka gelagapan dan akhirnya presentasi ini hanya saya sampaikan sendiri.
Inti dari cerita ini, jika kalian diberi sebuah tugas yang dipercayakan pada kita, lakukanlah dengan baik, karena itu akan selalu membawa kebaikan sendiri bagimu. Apabila kamu melakukannya ala kadarnya, maka sebuah malapetaka akan menantimu. Berusaha bertanggung jawab dan selalu jaga emosimu, karena emosi merupakan penyebab musibah terbesar di dunia, jika tidak ada emosi, maka tidak ada perang. Damai akan menyelimuti bumi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik