Judul Cerpen Datang Ke Panti Asuhan
Cerpen Karangan: Oktavianah Alamsyah
Kategori: Cerpen Keluarga
Lolos moderasi pada: 5 December 2015
Pada suatu hari ada seorang gadis yang cantik jelita dan dia sangat
sedih. Karena Ibunya sudah meninggal dunia tapi dia tetap kuat dengan
semua cobaan menimpa dia. Dia tinggal cuma berdua Ayahnya dan anaknya
yang bernama Tasya Tiklama kemudian Ayahnya memanggil Tasya.
“Tasya….Tasya! ke mana kamu Ayah takut kehilangan kamu nak.” Ayah sambil
mencari di luar rumah atau di dalam kamarnya ternyata Tasya tidak ada
di mana-mana Ayahnya pun sedih karena takut kehilangan anak satu-satunya
itu.
Tidak lama kemudian datanglah Tasya, “Ayah… Ayah… Ayah… Ayah di mana?”
Tasya kebingungan mencari Ayahnya ternyata Ayahnya sedang salat di kamar
sambal menunggu Ayahnya Tasya pun sambal bersedih karena Ayahnya takut
marah sama Tasya.
Akhirnya Ayahnya selesai juga salat akhirnya Tasya menghampiri
Ayahnya itu. “Ayah.. maafkan Tasya yah karena Tasya udah buat Ayah
kebingungan mencari aku atau cemas yah maafkan Tasya ya yah!” sambal
memeluk Ayahnya.
“iya nak Ayah maafkan kamu tapi kamu jangan ngulangin lagi ya.” sambal mengusap kepala Tasya.
Dua tahun kemudian Ayahnya bertanya kepada Tasya, “apakah kamu
bersedia untuk tinggal di panti?” sambal tersenyum sedih. Tasya pun
bingung kenapa Ayah bicara seperti itu padanya.
“tapi Ayah sama siapa Tasya di sana Ayah?”
“sama temen Ayah Tasya mau kan kmu ke sana?” Tasya pun bingung harus
bilang kepada Ayahnya ternyata Tasya mau pergi ke panti untuk tidak mau
mengecewakan Ayahnya itu.
“tapi Ayah jaga baik-baik diri Ayah ya!” sambil bersedih di pelukan Ayahnya itu.
Keesokan harinya Tasya dan Ayahnya pergi ke Jakarta untuk membawa
Tasya ke panti asuhan. 1 jam kemudian tibalah di panti asuhan yang mewah
dan sederhana itu Tasya dan Ayahnya pun masuk ke panti itu.
“assallammualaikum Bu Miya.” kata Ayah Tasya.
“walaikumsalam Pak Salim apa kabar pak?” sambal tersenyum.
“baik bu, oh iya perkenalkan ini anak saya yang mau tinggal di panti bu namanya Tasya Fernandes.” sambal mendorong Tasya.
“hay Tasya apa kabar nak? oh iya perkenalkan nama Ibu, Miya panggil ajah bunda yah sayang.” sambil tersenyum.
“baik bu.” sambil ketakutan.
“kenapa kamu takut nak Ibu gak galak kok ibu mah baik.”
Tidak lama kemudian setelah berbincang-bincang Pak Salim pamit untuk pulang ke rumahnya.
“oh iya bu saya pulang dulu yah bu, Tasya kamu jaga diri kamu baik-baik ya nak! Sambil meneteskan air mata.
“iya pak hati-hati yah Pak Salim.” sambil tersenyum tidak lama kemudian Tasya memanggil Ayahnya.
“Ayah… Ayah.. Ayah… jangan pergi Ayah aku mohon untuk jangan pergi
Ayah.” Ayahnya pun sudah jalan jauh soalnya tidak mau melihat anaknya
bersedih.
Akhirnya pun Bu Miya menahan Tasya. “tenang Tasya pasti Ayah kamu
kembali lagi nak mendingan masuk yuk!!” sambil kebingungan tapi Tasya
tetap menangis kencang.
Akhirnya Tasya bisa tenang dan ada anak asuhnya yang bernama Rita.
“bun bolehkah Tasya aku ajak ke atas bun?” sambil tersenyum senang melihat Tasya.
“boleh Rit tapi hati-hati naiknya yah.” sambil terdiam.
“iya bun.” sambil mengajak Tasya.
“ayo Tasya kita ke atas.”
Akhirnya Tasya pun senang dan 12 tahu kemudian Tasya jadi orang yang
sukses dan semua orang dibantu sama Tasya. Hati yang tulus dan tidak
memilih teman atau yang lain.
TAMAT
Cerpen Karangan: Oktavianah Alamsyah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar