KEMAH
PERTAMAKU
Oleh : Nailatul Muna
Pada saat itu hari
jum’at, seperti biasa setiap pukul 02.00 siang aku berada di sekolah tercintaku
SMP 2 Kaliwungu dalam rangka kegiatan pramuka yang diwajibkan bagi semua kelas
tujuh, pada waktu itu ketika sedang melakukan apel pembukaan, Pembina pramuka ami
yang bernama kak Tutik memberitahukan kepada kami bahwa akan ada kemah akhir
tahun, aku sangat senang mendengarnya karena belum pernah aku mengikuti
kegiatan kemah semasa hidupku.
Setelah pulang dari
pramuka, aku menceritakan semuanya kepada ibu, dan ternyata ibu menyutujui aku
untuk ikut kegiatan kemah tersebut. Hari jum’at selanjutnya kami dibagi dalam
beberapa kelompok oleh kakak Pembina, aku mendapat kelompok yamg beranggotakan
tujuh orang, yaitu aku sendiri, anis, lidya, dita, sri, wahyu, dan wulan, yang
sebagian besar teman sekelasku, setelah pembagian kelompok, kami diberitahu
mengenai peralatan apa saja yang akan kami bawa pada saat kemah nanti,
peralatanya berupa barang pribadi dan barang kelompok, barang kelompok yaitu
barang yang akan digunakan oleh seluruh anggota kelompok seperti tenda, tikar,
alat memesak,terpal, dan lain-lain. Sedangkan barang pribadi yaitu barang yang
sekiranya kita butuhkan untuk diri kita sendiri seperti baju, obat, makanan
kecil, dan lain-lain. Dan setela diskusi tersebut aku mendapat bagian untuk
membawa tikar dan peralatan memasak.
Kegiatan kemah kami
berlangsung selama tiga hari empat malam dan dilaksanakan setelah pengambilan
raport di daerah Medini, menurut kakak Pembina di sana suhunya dingin jadi kami
di peringatkan untuk membawa selimut dan jaket yang tebal, hari demi hari
berlalu, setelah semua persiapan sudah selesai, tinggal menunggu hari H nya.
Satu hari sebelum aku
berangkat, ibu sudah menyiapkan semua peralatan yang akan di bawa, karena ibu
tahu bahwa di sana suhunya dingin ibu memebawakan ku banyak perlengkapan
sebagai penghangat, seperti selimut tebal, jaket tebal,sarung tangan, kaos kaki
yang mengakibatkan tas bawaan ku menjadi sangat besar, ibu juga membawakan ku
makanan kecil dan beberapa uang saku.
Sebelumnya juga
sekolah mengundang orang tua untuk rapat danhati pengambilan raport, hari yang
mendebarkan bagiku adalah saat hari pengambilan raport, pada waktu itu aku
masih tetap berangkat sekolah untuk membantu wali kelasku menyiapkan acara
pengambilan raport tersebut. Pengambilan raport di mulai pukul 08.30 dan pada
pukul 09.00 ibu ku sudah datang kesekolah bersama adikku yang masih berusia
lima tahun, kemudian ibu masuk kekelas ku yang berada di lantai satu di depan
koperasi sekolah. Setelah menunggu cukup lama akhirnya ibu ku keluar dengan
membawa raport ku, tanpa menunggu lama aku langsung menghampiri ibu ku dan
menanyakan bagaimana niaiku diraport, kemudian ibu berkata ‘Selamat kamu
mendapat peringkat satu..’. hatiku senang bukan main, tidak pernah terbayangkan
bahwa jerih payahku dalam belajar ternyata membuahkan hasil.
Hari yang di
tunggu-tunggu akhirnya datang juga, aku berangkat berkemah. Aku berangkat pada
pagi hari di bulan Desember tanggal 15, hari pada waktu itu cerah berawan, aku
berangkat kesekolah di antar oleh ayah,di sana sudah banyak berkumpul
teman-teman ku dengan bawaan yang juga banyak. Setelah berpamitan oleh ayah dan
tak lupa juga dengan ibu ketika akan berangkat tadi, kami di kumpulkan oleh
kakak Pembina dalam suatu barisan dan memperingatkan kami apabila sudah sampai
di sana kami harus menjaga sikap dengan warga sekitar dan menjaga nama baik
sekolah.
Tak lama setelah itu
kendaraan yang akan mengantarkan kami ke Medini sudah datang, yaitu sebuah truk
yang berjumlah dua buah, setelah berdo’a kami naik dalam truk, sedangkan barang
bawaan kami berada dalam truk lain yang sudah di siapkan khusus untuk
barang-barang. Setelah sudah lengkap semua kami berangkat ketempat tujuan, di
dalam perjalanan kami di hibur dengan pemandangan yang menakjubkan, setelah
menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya kami sampai di tempat perkemahan
kami, di sana kami di sambut oleh perkebunan teh yang sangat luas. Setelah itu
kami menurunkan barang-barang dan meletakkanya dalam tempat yang sudah di
tentukan.
Setelah itu kami
melakukan apel pembukaan dan mengibarkan bendera pramuka di sana, setelah apel
kami di beri kesempatan untuk istirahat terlebih dahulu. Kemudian kami mulai
mendirikan tenda yang sudah kami bawa, ternyata tidak mudah melakukanya, dengan
di bantu oleh kakak Pembina akhirnya tenda kami dapat berdiri dengan tegak,
setelah itu kami memasukkan barang-barang kami dan melepas lelah dengan
memandang perkebunan teh yang sangat luas dan hijau, tenda kami di dirikan
persis di sebelah kebun teh. Sebelum berangkat kami juga di beri jadwal
kegiatan yang akan kami lakukan salama berada di sana dan jadwal tersebut kami
tempel di depan tenda.
Kegiatan demi
kagiatan kami amati dengan seksama, dan kegiatan pertama kami adalah memasak
untuk makan siang, aku belum terlalu pandai memasak pada waktu itu, namun
untungnya dalam anggota kelompokku ada yang bisa memasak. Pertama kami memasak
nasi, bagia ini di kerjakan oleh wulan dan wahyu sedangkan bagian memasak
lauknya adalah aku, anis, dan lidya, sedangkan sri dan dita mendapat bagian
untuk membersihkan dan merapikan tenda. Kami selalu saling membagi tugas dalam
bekerja.
Pada hari pertama
kami masih dalam kegiatan pengenalan daerah sekitar, ketika malam tiba suhu di
sana sangat dingin, ternyata benar apa kata Pembina, untung saja aku di bawakan
banyak alat penghangat oleh ibu,meski begitu aku masih merasa kedinginan di
sana, akhirnya kami menghabiskan malam dengan tidur saling berhimpitan agar
dapat sedikit mengurangi dingin yang kami rasakan.
Keesokan harinya kami
bangun pagi-pagi buta, di sana banyak di penuhi kabut dan hawanya pun masih
sangat dingin sehingga kami enggan untuk melepas selimut kami, setelah matahari
sudah cukup meninggi, kami bergantian untuk mandi, meski air nya sangat dingin
namun kami tetap mandi.Setelah semuanya rapi kami melakukan apel pembukaan
kegiatan, pada hari kedua itu kami melakukan kegiatan perrmainan, Pembina
menyediakan banyak permainan untuk kami, permainan yang melatih kekompakan
kelompok juga ada. Kami bersukaria pada hari itu.
Pada hari ke tiga
kami melakukan hiking di perkebunan teh, namun karena aku merupakan anggota pra
DP atau Dewan Penggalang aku tidak ikut dalam acara hiking tersebut karena
anggota pra DP akan di berikan materi sebagai pelengkap pengetahuan pramuka,
meski merasa kecewa namun setelah pemberian materi semua anggota pra DP yang
tidak ikut hiking di ajak ke air terjun yang berada di dekat tempat perkemahan
kami. Tempat tesebut cukup mengganti kekecewaan kami, namun untuk sampai kesana
di perlukan perjuangan karena jalan menuju kesana sangat terjal dan berbahaya,
namun perjuangan kami terganti dengan pemandangan air terjun yang sangat indah,
di sekelilingnya di penuhi tebing-tebing tinggi, setelah puas kami kembali
ketempat perkemahan kami. Setelah sampai si tempat perkemahan lagi kami
mendapat berita bahwa yang ikut dalam acara hiking belum sampai di tempat
tujuan, menurut berita mereka tersesat. Namun setelah siang hari sekitar pukul
13.00 mereka sudah sampai di tempat tujuan, kami merasa lega mendengarnya.
Setelah sore hari pukul 16.00 mereka yang ikut hiking baru sampai ketempat
perkemahan, aku merasa bersyukur karena tidak ikut dalam hiking tersebut.
Saat malam tiba yang
itu merupakan malam terakhir kami di sana, Pembina mengadakan acara renungan
bagai kami semua, setelah acara berakhir kami kembali ketenda dan tidur, saat
pagi yang masih sangat buta tiba-tiba anggota DP membangunkan kami yang masih
pra DP saat semuanya masih tidur, mereka membawa senter dan menyoroti dari
tenda ke tenda, meski masih dalam keadaan gelap aku berusaha untuk bangun dan
kumpul di tempat yang sudah di persiapkan, ternyata di sana kami akan diuji
oleh kakak Pembina, kami di bagi dalam kelompok kelompok dan kami harus
mendatangi pos-pos yang berisi pertanyaan yang harus kami jawab, keadaan di
sana gelap gulita tanpa ada penerangan, kami berjalan dengan saling
bergandengan, ketika sudah sampai di pos terakhir yang berada di paling ujung
jalan, matahari sudah mulai tampak, kemudian kami di persilahkan untuk kembali
ketenda kami masing-masing.
Keesokan harinya
adalah hari terakhir kami, kagiatanya adalah mengulung tenda dan membersihkan
tempat sekitar, setelah selesai yaitu sekitar pukul 09.00 kami melakukan apel
penutupan kegiatan perkemahan. Setelah itu truk yang yang akan mambawa kami
pulang sudah datang dan kami membawa barang-barang naik dan kami juga ikut
naik. Setelah berdo’a truk kami melaju untuk sampai di sekolah. Tak begitu lama
akhirnya kami sampai di sekolah dengan selamat. Di sana juga sudah ada orang
tua yang akan menjemput anaknya yang salah satunya adalah ayah ku yang sudah
siap berada di sana. Setelah melakukan apel di sekolah kami di ijinkan untuk
pulang kerumah masing-masing. Setelah sampai di rumah aku lansung menuju kamar
dan melepas kelelahanku.
Ilustrasi :
Cerita ini adalah kisah nyata
seorang anak SMP yang baru pertama kali mengikuti kegitan perkemahan sekolah,
yang berarti dia harus jauh dari oaring tua dan belajar hidup mandiri di alam
terbuka. Dari kegiatan itu dia juga dapat pengalaman baru bersama teman-temanya
dan belajar berorganisasi dengan mereka.
0 komentar:
Posting Komentar