Translate

CERPEN KEMPING PERTAMAKU

Written By iqbal_editing on Rabu, 08 Februari 2017 | 15.09

KEMAH PERTAMAKU
Oleh : Nailatul Muna
Pada saat itu hari jum’at, seperti biasa setiap pukul 02.00 siang aku berada di sekolah tercintaku SMP 2 Kaliwungu dalam rangka kegiatan pramuka yang diwajibkan bagi semua kelas tujuh, pada waktu itu ketika sedang melakukan apel pembukaan, Pembina pramuka ami yang bernama kak Tutik memberitahukan kepada kami bahwa akan ada kemah akhir tahun, aku sangat senang mendengarnya karena belum pernah aku mengikuti kegiatan kemah semasa hidupku.
Setelah pulang dari pramuka, aku menceritakan semuanya kepada ibu, dan ternyata ibu menyutujui aku untuk ikut kegiatan kemah tersebut. Hari jum’at selanjutnya kami dibagi dalam beberapa kelompok oleh kakak Pembina, aku mendapat kelompok yamg beranggotakan tujuh orang, yaitu aku sendiri, anis, lidya, dita, sri, wahyu, dan wulan, yang sebagian besar teman sekelasku, setelah pembagian kelompok, kami diberitahu mengenai peralatan apa saja yang akan kami bawa pada saat kemah nanti, peralatanya berupa barang pribadi dan barang kelompok, barang kelompok yaitu barang yang akan digunakan oleh seluruh anggota kelompok seperti tenda, tikar, alat memesak,terpal, dan lain-lain. Sedangkan barang pribadi yaitu barang yang sekiranya kita butuhkan untuk diri kita sendiri seperti baju, obat, makanan kecil, dan lain-lain. Dan setela diskusi tersebut aku mendapat bagian untuk membawa tikar dan peralatan memasak.
Kegiatan kemah kami berlangsung selama tiga hari empat malam dan dilaksanakan setelah pengambilan raport di daerah Medini, menurut kakak Pembina di sana suhunya dingin jadi kami di peringatkan untuk membawa selimut dan jaket yang tebal, hari demi hari berlalu, setelah semua persiapan sudah selesai, tinggal menunggu hari H nya.
Satu hari sebelum aku berangkat, ibu sudah menyiapkan semua peralatan yang akan di bawa, karena ibu tahu bahwa di sana suhunya dingin ibu memebawakan ku banyak perlengkapan sebagai penghangat, seperti selimut tebal, jaket tebal,sarung tangan, kaos kaki yang mengakibatkan tas bawaan ku menjadi sangat besar, ibu juga membawakan ku makanan kecil dan beberapa uang saku.
Sebelumnya juga sekolah mengundang orang tua untuk rapat danhati pengambilan raport, hari yang mendebarkan bagiku adalah saat hari pengambilan raport, pada waktu itu aku masih tetap berangkat sekolah untuk membantu wali kelasku menyiapkan acara pengambilan raport tersebut. Pengambilan raport di mulai pukul 08.30 dan pada pukul 09.00 ibu ku sudah datang kesekolah bersama adikku yang masih berusia lima tahun, kemudian ibu masuk kekelas ku yang berada di lantai satu di depan koperasi sekolah. Setelah menunggu cukup lama akhirnya ibu ku keluar dengan membawa raport ku, tanpa menunggu lama aku langsung menghampiri ibu ku dan menanyakan bagaimana niaiku diraport, kemudian ibu berkata ‘Selamat kamu mendapat peringkat satu..’. hatiku senang bukan main, tidak pernah terbayangkan bahwa jerih payahku dalam belajar ternyata membuahkan hasil.
Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga, aku berangkat berkemah. Aku berangkat pada pagi hari di bulan Desember tanggal 15, hari pada waktu itu cerah berawan, aku berangkat kesekolah di antar oleh ayah,di sana sudah banyak berkumpul teman-teman ku dengan bawaan yang juga banyak. Setelah berpamitan oleh ayah dan tak lupa juga dengan ibu ketika akan berangkat tadi, kami di kumpulkan oleh kakak Pembina dalam suatu barisan dan memperingatkan kami apabila sudah sampai di sana kami harus menjaga sikap dengan warga sekitar dan menjaga nama baik sekolah.
Tak lama setelah itu kendaraan yang akan mengantarkan kami ke Medini sudah datang, yaitu sebuah truk yang berjumlah dua buah, setelah berdo’a kami naik dalam truk, sedangkan barang bawaan kami berada dalam truk lain yang sudah di siapkan khusus untuk barang-barang. Setelah sudah lengkap semua kami berangkat ketempat tujuan, di dalam perjalanan kami di hibur dengan pemandangan yang menakjubkan, setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya kami sampai di tempat perkemahan kami, di sana kami di sambut oleh perkebunan teh yang sangat luas. Setelah itu kami menurunkan barang-barang dan meletakkanya dalam tempat yang sudah di tentukan.
Setelah itu kami melakukan apel pembukaan dan mengibarkan bendera pramuka di sana, setelah apel kami di beri kesempatan untuk istirahat terlebih dahulu. Kemudian kami mulai mendirikan tenda yang sudah kami bawa, ternyata tidak mudah melakukanya, dengan di bantu oleh kakak Pembina akhirnya tenda kami dapat berdiri dengan tegak, setelah itu kami memasukkan barang-barang kami dan melepas lelah dengan memandang perkebunan teh yang sangat luas dan hijau, tenda kami di dirikan persis di sebelah kebun teh. Sebelum berangkat kami juga di beri jadwal kegiatan yang akan kami lakukan salama berada di sana dan jadwal tersebut kami tempel di depan tenda.
Kegiatan demi kagiatan kami amati dengan seksama, dan kegiatan pertama kami adalah memasak untuk makan siang, aku belum terlalu pandai memasak pada waktu itu, namun untungnya dalam anggota kelompokku ada yang bisa memasak. Pertama kami memasak nasi, bagia ini di kerjakan oleh wulan dan wahyu sedangkan bagian memasak lauknya adalah aku, anis, dan lidya, sedangkan sri dan dita mendapat bagian untuk membersihkan dan merapikan tenda. Kami selalu saling membagi tugas dalam bekerja.
Pada hari pertama kami masih dalam kegiatan pengenalan daerah sekitar, ketika malam tiba suhu di sana sangat dingin, ternyata benar apa kata Pembina, untung saja aku di bawakan banyak alat penghangat oleh ibu,meski begitu aku masih merasa kedinginan di sana, akhirnya kami menghabiskan malam dengan tidur saling berhimpitan agar dapat sedikit mengurangi dingin yang kami rasakan.
Keesokan harinya kami bangun pagi-pagi buta, di sana banyak di penuhi kabut dan hawanya pun masih sangat dingin sehingga kami enggan untuk melepas selimut kami, setelah matahari sudah cukup meninggi, kami bergantian untuk mandi, meski air nya sangat dingin namun kami tetap mandi.Setelah semuanya rapi kami melakukan apel pembukaan kegiatan, pada hari kedua itu kami melakukan kegiatan perrmainan, Pembina menyediakan banyak permainan untuk kami, permainan yang melatih kekompakan kelompok juga ada. Kami bersukaria pada hari itu.
Pada hari ke tiga kami melakukan hiking di perkebunan teh, namun karena aku merupakan anggota pra DP atau Dewan Penggalang aku tidak ikut dalam acara hiking tersebut karena anggota pra DP akan di berikan materi sebagai pelengkap pengetahuan pramuka, meski merasa kecewa namun setelah pemberian materi semua anggota pra DP yang tidak ikut hiking di ajak ke air terjun yang berada di dekat tempat perkemahan kami. Tempat tesebut cukup mengganti kekecewaan kami, namun untuk sampai kesana di perlukan perjuangan karena jalan menuju kesana sangat terjal dan berbahaya, namun perjuangan kami terganti dengan pemandangan air terjun yang sangat indah, di sekelilingnya di penuhi tebing-tebing tinggi, setelah puas kami kembali ketempat perkemahan kami. Setelah sampai si tempat perkemahan lagi kami mendapat berita bahwa yang ikut dalam acara hiking belum sampai di tempat tujuan, menurut berita mereka tersesat. Namun setelah siang hari sekitar pukul 13.00 mereka sudah sampai di tempat tujuan, kami merasa lega mendengarnya. Setelah sore hari pukul 16.00 mereka yang ikut hiking baru sampai ketempat perkemahan, aku merasa bersyukur karena tidak ikut dalam hiking tersebut.
Saat malam tiba yang itu merupakan malam terakhir kami di sana, Pembina mengadakan acara renungan bagai kami semua, setelah acara berakhir kami kembali ketenda dan tidur, saat pagi yang masih sangat buta tiba-tiba anggota DP membangunkan kami yang masih pra DP saat semuanya masih tidur, mereka membawa senter dan menyoroti dari tenda ke tenda, meski masih dalam keadaan gelap aku berusaha untuk bangun dan kumpul di tempat yang sudah di persiapkan, ternyata di sana kami akan diuji oleh kakak Pembina, kami di bagi dalam kelompok kelompok dan kami harus mendatangi pos-pos yang berisi pertanyaan yang harus kami jawab, keadaan di sana gelap gulita tanpa ada penerangan, kami berjalan dengan saling bergandengan, ketika sudah sampai di pos terakhir yang berada di paling ujung jalan, matahari sudah mulai tampak, kemudian kami di persilahkan untuk kembali ketenda kami masing-masing.
Keesokan harinya adalah hari terakhir kami, kagiatanya adalah mengulung tenda dan membersihkan tempat sekitar, setelah selesai yaitu sekitar pukul 09.00 kami melakukan apel penutupan kegiatan perkemahan. Setelah itu truk yang yang akan mambawa kami pulang sudah datang dan kami membawa barang-barang naik dan kami juga ikut naik. Setelah berdo’a truk kami melaju untuk sampai di sekolah. Tak begitu lama akhirnya kami sampai di sekolah dengan selamat. Di sana juga sudah ada orang tua yang akan menjemput anaknya yang salah satunya adalah ayah ku yang sudah siap berada di sana. Setelah melakukan apel di sekolah kami di ijinkan untuk pulang kerumah masing-masing. Setelah sampai di rumah aku lansung menuju kamar dan melepas kelelahanku.
Ilustrasi :
            Cerita ini adalah kisah nyata seorang anak SMP yang baru pertama kali mengikuti kegitan perkemahan sekolah, yang berarti dia harus jauh dari oaring tua dan belajar hidup mandiri di alam terbuka. Dari kegiatan itu dia juga dapat pengalaman baru bersama teman-temanya dan belajar berorganisasi dengan mereka.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik