Translate

cerpen nasihat pemilik bakmie

Written By iqbal_editing on Minggu, 12 Februari 2017 | 05.41

Nasehat Pemilik Kedai Bakmi

Pada suatu malam, seorang anak yang bernama Ana bertengkar dengan ibunya sampai Ana meniggalkan rumah dengan rasa amarah yang membuncah.

Ana     :’’ Baiklah kalau begitu, aku akan pergi dari rumah dan tak kan kembali lagi!” (sambil keluar rumah dan membanting pintu.) 
Ana     :’’ Aduh, aku lupa ternyata aku tidak membawa uang sepeserpun, gimana nih?” (di tengah-tengah perjalanan yang sendirian.)
Ana     :” Bau apa ya ini aromanya enak sekali.” (melewati kedai kecil sambil mencari dan mencium bau apa itu.)
:” Ooo, ternyata bau bakmi, rasanya aku lapar tapi aku tidak membawa uang gimana mau beli?” (sambil mencari-cari unag di sakunya.)
Pemilik Kedai :” Hai nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?”(melambaikan tangan ke arah Ana)
Ana                 :” Iya, tetapi aku tidak membawa uang.” (Dengan suara lirih.)
Pemilik Kedai :” Tidak apa-apa aku akan memberimu semangkuk bakmi gratis, ayo kesini duduk dan tunggu, aku akan memasaknya dulu.
Ana                 :” Ta..ta..pi.”(dengan suara terbata-bata.)
Pemilik Kedai :” Sudah tidak usah malu, ayo kesini!”

Setelah beberapa saat kemudian Ana masuk kedai dan memakan bakmi yang diberikan. Tetapi setelah memakan beberapa sendok Ana menitihkan air mata-nya.

Pemilik Kedai             :” Ada apa nona kok menangis apa bakminya tidak enak?”
Ana                 :” Tidak ada apa-apa, bakminya enak kok.”
Pemilik Kedai             :” Lalu ada apa sampai menangis begitu?”
Ana                 :” Aku hanya terharu dengan apa yang bapak lakukan.” (sambil mengusap air mata.)
Pemilik Kedai             :” Memangnya apa yang telah aku lakukan kepadamu nona?”
Ana                 :” Bapak orang yang baru aku kenal bahkan sampai memberi aku semangkuk bakmi. Tetapi ibuku kandungku sendiri mengusirku dari rumah karena masalah kecil. (ucapan Ana disertai sedu-dedan) Bapak seorang yang baru ku kenal tetapi begitu peduli dengan ku dibanding ibu kandungku sendiri.”
Pemilik Kedai             :” Huh!” (sambil menarik nafas panjang.)
                        “ Nona kenapa kau berfikir seperti itu? (mendekati Ana)Renungkanlah hal ini aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Sedangkan ibumu yang telah memasakkan mu bakmi dan nasi setiap hari sejak kau lahir mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar denganya hanya karena masalah kecil.
Ana                 :” Mengapa aku tidak berpikir tantang itu? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterimakasih, tetapi kepada ibuku yang memasak salama bertahun-tahun untukku, aku malah tidak memperlihatkan kepedulian kepadanya, dan hanya karena masalah sepele aku bertengkar denganya.” (Sambil menghabiskan bakminya dengan cepat-cepat.)
Ana                 :” Terimakasih ya pak atas bakminya dan nasehatnya besok aku akan kembali dan membayar uangnya.” (Berjalan keluar kedai.)
Pemilik Kedai             :” Ya, sama-sama, jadi berpikir dulu sebelum bertindak.”
Ana                 :” Ya pak.”
                        “ Nanti sampai dirumah kata apa yang harus ku ucapkan kepada ibu?” (berjalan kerumah sambil menggaruk-garuk kepala.)
                        Sesampainya di rumah.
                        “ Kasihan  ibu letih dan cemas menghawatirkanku.” (Mengintip dari jendela.)
Ibu                   :”  Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, ibu telah menyiapkan makan malam, makanlah dahulu sebelum kau tidur.” (Sambil memeluk Ana sesaat setelah Ana masuk membuka pintu.)
                        “ Maafkan ibu karena telah marah kepadamu hanya karena masalah sepele.”
Ana                 :” Tidak bu, Ana yang minta maaf, Ana sampai membuat ibu cemas karena pergi dari rumah.” (Bersimpuh dan meneteskan air mata dihadapan ibunya.)
Ibu                   :” Iya tidak apa-apa ayo kita makan sama-sama sudah ibu masakkan bakmi.” (Menuju ruang makan sambil menggandeng tangan Ana.)


Mungkin suatu waktu kita akan segera berterima kasih kepada orang lain sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kepada orang tua kita sendiri kita semestinya berterima kasih hingga habis usia dimakan waktu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik