Pada suatu hari disaat liburan tiba,
Indra dan Hera sangat senang, karena mereka akan berlibur ke rumah nenek
di kampung. Saat yang ditunggu-tunggu tiba, mereka tidak sabar untuk
menunggu hari esok sambil berbenah. Bapak dan Ibu senang melihat
anak-anaknya gembira.
Baca juga : dongeng anak islami kejujuran ridho
“Horeee, kita akan kerumah nenek. Indra kangen nenek,” teriak indra.
“Hera juga, besok kita akan bertemu Nenek.” sahut Hera.
Esok pun tiba, mereka bangun pagi-pagi
sekali dan bersiap-siap untuk berangkat. Bapak senang memanasi mesin
mobil, Ibu sedang memeriksa barang-barang bawaan.
“Bapak, ayo kita berangkat, nanti keburu sing jalanan macet,” ucap Indra sambil berjalan keluar rumah.
“Iya nak, Bapak sudah siap, kita berangkat sekarang.” jawab bapak.
Mereka sekeluarga pun berangkat, tak
lupa berdoa sebelum melakukan perjalanan jauh. Ditengah perjalanan,
Indra dan Hera menikmati pemandangan sambil bernyanyi dan tertawa. Alam
pegunungan yang begitu segar, hamparan sawah yang luas hijau di mata.
“Pak, jika nanti sudah sampai rumah Nenek, Indra ingi ke sawah sama Nenek,” kata Indra.
“Iya boleh, tapi tidak boleh mainan lumpur dan jangan merepotkan Nenek.” jawab Bapak.
“Siap, Pak” sahut Indra gembira.
Mobil terus malaju, tak terasa sampai
juga mereka di rumah Nenek. kerinduan mereka terobati sudah saat melihat
rumah Nenek sudah di depan mata.
“Tok..tok..tokk..Nenek, kami datang” teriak Indra dan Hera sambil mengetuk pintu rumah Nenek.
“Cucuku sayang sudah datang” sambut nenek sambil memeluk Indra dan Hera.
Mereka lalu mencium tangan nenek dilanjutkan Bapak dan Ibu.
“Ayo, silahkan masuk,” ucap Nenek.
Keluarga Indra pun masuk rumah Nenek,
mereka terlihat sangat gembira sekali karena sudah lama tidak bertemu
Nenek. Lalu mereka bercerita mengenang masa lalu, terutama Bapak yang
bercerita tentang masa kecil dulu di kampung.
“Sudah hampir sore, kalian istirahat dulu. Nenek mau ke sawah” kata Nenek
“Indra dan Hera ikut Nek, kami ingin membantu Nenek di sawah” pinta Indra dan Hera.
“Tapi kalian jangan nakal ya. Di sawah banyak lumpur dan licin, kalian harus hati-hati” nasehat Nenek.
“Iya Nek, kami nurut Nenek.” jawab Hera.
Di perjalanan, mereka selalu bercanda,
hingga suasana perjalanan terasa tak terlupakan. Nenek hanya bisa
terseyum melihat kedua cucu nya yang lucu. Sampailah mereka di sawah.
“Kami ingin membantu Nenek, bolehkan?” pinta Indra.
“Lebih baik jangan, kalian di pinggir saja, Biar nenek yang mengerjakan semuanya,” jelas Nenek.
“Iya, Nek. Kami nurut kok.” jawab Indra
“Nah, itu baru cucu Nenek.” rayu Nenek.
Setelah selesai, mereka kembali pulang ke rumah Nenek.
Tak terasa selama seminggu mereka di
rumah Nenek, waktunya pulang ke rumah. Dengan wajah sedih Indra dan Hera
pamitan sama Nenek.
0 komentar:
Posting Komentar