Naskah Drama 'Penjual Susu'
Pada suatu
hari di pinggir jalan di depan pasar, ada seorang pedagang susu yang curang
dalam menjual. Ia menggunakan bahan berbahaya dalam dagangannya.
B. Meri : Dibeli yaa, kualitas susu yang
saya jual adalah yang nomer satuu !!!
Padahal,
pedagang tersebut mencampuri bahan berbahaya terhadap barang dagangannya. Pada
suatu siang yang terik, ada 2 anak yang sedang kehausan. Mereka lalu membeli
susu yang dijual pedagang tadi.
Citra : Duhh, siang ini hawanya kok panas banget
yaa? Haus nihh ..
Tika : Banggeesttt .. Ehh, itu ada orang jualan
susu, beli yukk ..
Citra : Setuju, setuju ..
Lalu mereka
berdua menghampiri si pedagang
Tika : Bu, susunya dua .. Cepat ya bu !!
B. Meri : Iya dek ..
Citra : Berapa bu?
B. Meri : Satunya Rp 3000, jadi semua Rp 6000
Tika : Murah amat? (berbisik-bisik kepada Citra)
Citra : Padahal biasanya susu kaya gini itu, satu
Rp 5000 lohh ..
Tika : Ya udah deh, kasih aja tuh uangnya
Sambil
jalan, Citra lalu meminum susu tersebut.
Tika : Gimana? Enak nggak?
Citra : Rada’ gimana gituu, tapi gak apa lah ..
Punyamu kok nggak diminum?
Tika : Ntar aja dehh ..
Citra : Ohh, aku pulang dulu yaa, daddaahhh Jv
Tika : Iyaa, nanti sore aku ke rumahmu yaa?
Citra : Oke
Sorenya ...
Tika : Citra ..
Citra : Ya? (sambil memegang perutnya)
Tika : Kenapa kamu? Sakit perut ya?
Citra : He’em (mengangguk-anggukkan kepala)
Gara-gara minum susu tadi tuh ..
Lalu ada
Wibilang dan Fikri lewat di depan rumah Citra, Tika pun menyetopnya ..
Tika : Ehh, kalian ..
Wibilang : Tumben
nyapa?
Tika : Ihh, enggak gitu juga yaa .. (Manyun)
Fikri : Ada apa sih?
Tika : Citra sakit gara-gara minum susu yang aku
dan dia beli di pinggir jalan depan pasar !
Wibilang :
Terus, gue harus bilang wow gitu? (sambil menatap Fikri)
Wibilang,
Fikri : Woooww !!
Tika : Serius tau’ ..
Wibilang :
Okey, masih punya sisa susunya nggak?
Tika : Ada mungkin ..
Fikri : Sini-sini, kami cek dulu ..
***
Wibilang : Lihat,
kelihatannya ini bukan susu biasa
Fikri : Buktinya, warna dan bau tidak seperti
susu pada umumnya
Wibilang : Benar
sekali. Seperti ada bahan berbahayanya.
Citra : Apa? (Kaget)
Wibilang : Tadi
beli dimana? Aku lupa
Tika : Di pinggir jalan dekat pasar. Kalau nggak
salah yang jual namanya Bu Meri
Fikri : Itu kaya nama tetanggaku, dia juga jual
susu di pasar. Orangnya pendek apa nggak?
Citra : Iya
Fikri : Bisa jadi itu benar tetanggamu, Wib ..
Wibilang :
Mungkin. Ayo kesana ..
Citra : Aku nggak ikut yaa ..
Tika : Aku juga nggak ikut, mau pulang ..
Daddaahhh ..
Di rumah Bu
Meri
Wibilang :
Permisi ..
B. Meri : Iya, ada apa?
Fikri : Kami ingin bertanya-tanya kepada ibu,
tolong waktunya ya buu ..
B. Meri : Apa dek?
Wibilang :
Tadi siang, teman kami membeli susu di ibu.
Fikri : Lalu beberapa jam setalah itu, teman saya
sakit perut dan mual-mual
Wibilang :
Kami mengecek susu yang dibeli teman kami.
Fikri : Dan menurut kami, susu itu mengandung
bahan berbahaya
B. Meri : Ahh, adek mengada-ada saja
Wibilang :
Kami tidak mengada-ada, Bu. Kami memiliki bukti.
Fikri : Iya, Bu. Saya tadi juga menemukan ini disitu
(mengeluarkan sesuatu)
Wibilang :
Ini apa bu?
B. Meri : Inii ... Inii ... Ini anu dek
(Gelisah)
Fikri : Anu apa bu?
B. Meri : Garam dek
Wibilang :
Ibu jujur atau saya mengatakannya ke para warga
B. Meri : Buat apa dek saya berbohong?
Fikri : Baiklah, kami akan mengatakannya
B.Meri : jangan – jangan !! saya memang yang
melakukannya. Tapi tolong jangan bilang siapapun dek
tak lama
kemudian Tika menyusul Wibi dan Fikri ke rumah Bu Meri.
Tika :
assalamualaikum
Wibilang,
Fikri, Bu Meri : waalaikumsalam
Wibilang :
ternyata Bu Meri mengaku, bahwa dia memasuk kan zat berbahaya itu ke minuman
ini.
Bu Meri :
maaf ya Tika, Wibilang dan Fikri. Saya janji, saya tak akan mengulangi nya
lagi.
Akhirnya Bu Meri mengakui kesalahannya, dan tidak akan mengulang kembali perbuatan curangnya.
0 komentar:
Posting Komentar