cerpen; "captor"
DAY 1;
Semuanya menjadi gelap dan hening, sebelumnya sangatlah terang dan ramai. Yang ia ingat adalah ia sedang berada di pesta pertunangannya lalu tak ada lagi yang ia ingat. Sekarang ia hanya melihat kegelapan dan merasakan kedinginan. Gadis ini kebingungan ia sedang berada di kamar hotel di atas tempat tidur dengan kepala yang sangat sakit. Di sofa terlihat seorang pemuda yang sedang tertidur. Gadis itupun mulai sadar bahwa dirinya sedang di culik. Ia mulai ingat saat pesta pertunangan nya ada seseorang yang mengikutinya ke toilet, dan ia tersadar sudah berada di kamar ini sekarang. Ia mencari pintu untuk keluar dari kamar ini,...
"kamu sudah bangun.."
Ia kaget pemuda tadi sudah berada di belakangnya. Pemuda itu tersenyum, gadis ini pun berusaha berteriak, lalu Pemuda itu memeluk tubuhnya sambil menutup mulutnya agar tidak berteriak. Gadis itupun menangis, pemuda itu pun melepaskan tangannya lalu menenangkannya.
"Aku gak akan nyakitin kamu"
"Kamu siapa? Kenapa kamu nyulik aku?"
"Kamu gak perlu tau aku. Ini gak akan lama. Besok atau lusa kamu sudah bisa pulang"
________
DAY 2;
Harry, tunangan Mona gadis yang diculik saat akan melakukan pertunangan dengannya sedang bingung mencari calon tunangannya itu. Ia sudah mencari bantuan kemana - mana untuk mencari Mona. Lalu ia mendapat telepon dari seseorang yang bernama Bagus. Seorang rekan bisnisnya yang juga merupakan saingan bisnisnya. Bagus lah yang telah menculik Mona, dan Bagus meminta Harry untuk mencabut laporan nya tentang perkara kasus yang mengakibatkan adik Bagus berada di penjara karena laporan Harry. Namun Harry tidak mau menuruti kemauan Bagus malah mengancam akan melaporkannya ke Polisi. Bagus hanya tertawa dan memberikan batas waktu 24 jam untuk mengabulkan permintaannya itu. Apabila permintaannya tidak dipenuhi maka nyawa Mona lah yang menjadi taruhannya.
Ditempat lain, Mona merasa sangat tersiksa dikurung di dalam kamar hotel, ia hanya bisa melihat pemandangan perbukitan lewat jendela kamarnya. Ia sedang berada di puncak, udara dingin di sini sangat membuat fisik mona lemah. apalagi, Setiap penculik itu memberikan makanan ia hanya memakan sedikit makanan itu. Dan itu membuat kondisi nya semakin lemah. Sedangkan sang penculik hanya sibuk menonton TV, dan terkadang mengangkat telepon dari seseorang yang ia yakini adalah dalang dari penculikan ini. Saat penculik itu mengangkat telepon ia melihat berita di televisi dan di berita tersebut sedang meberitakan dirinya yang di culik oleh Bagus. Ternyata Harry sudah melaporkan Bagus ke Polisi dan sekarang Bagus sedang diperiksa di kamtor Polisi.
Saat Penculik itu mengangkat telepon. Ia terlihat panik. Ternyata Bagus sudah diperiksa Polisi, tapi polisi tidak mendapatkan bukti bahwa ia dalang penculikan Mona, Bagus pun menyuruh penculik ini untuk membunuh Mona, karena kesal pada Harry yang tidak mau menuruti perintahnya. penculik ini pun bingung dan hanya bisa terdiam.
________
DAY 3;
"Room Service... "
Penculik itu terbangun oleh suara pelayan yang mengantarkan sarapan untuknya dan mona. Setelah pelayan itu masuk lalu menyimpan makanan nya di meja lalu ia membangunkan Mona, tapi mona tidak mau bangun, badannya menggigil, mukanya pun pucat. Mona sakit, ia hanya makan sedikit setiap kali penculik itu memberikan makanan untuknya. Penculik itu pun panik, lalu memegang badan mona yang dingin, lalu memeluknya.
"Kamu harus makan..."
(Mona menggelengkan kepalanya)
"Ini akan berakhir, sekarang kamu harus makan"
Penculik itu pun menyuapi Mona sambil tetap memeluk tubuhnya agar tetap hangat. Saat penculik itu memeluknya mona merasakan Kenyamanan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Mona melihat wajah penculik itu dan menyadari betapa tampan nya penculik itu, tidak ada sedikit pun wajah Jahat seperti penculik yang ia bayangkan selama ini. Penculik yang kini sedang mendekapnya nya terlihat sangat manis.
"Mona,... Aku akan pergi untuk membeli obat, kamu jangan kemana - mana. Tolong bantu aku menyelesaikan semua ini"
(Mona menganggukan kepalanya)
"Ini akan berakhir..."
________
DAY 4;
Mona membuka matanya dan ia melihat penculik itu masih memeluknya, semalaman penculik itu menjaganya, setelah ia minum obat, ia tak pernah melepaskan pelukannya. Mona hanya menatap wajah penculik itu, sampai tiba- tiba suara Handphone penculik itu berdering, dan Mona pun menutup matanya berpura -pura masih tertidur. Lalu Penculik itu mengangkat telepon, telepon itu dari Bagus yang menanyakan apakah ia sudah melaksanakan tugas nya atau belum.
"Aku gak mungkin ngelakuin nya bos."
Percakapan singakt itu pun berakhir. Penculik itu pun sangat bimbang dan bingung. Mona akan di bunuh oleh anak buah Bagus karena penculik ini tidak tega untuk membunuh Mona. Ia semakin bingung, anak buahnya Bagus sedang menuju ke hotel tempat ia menyandra Mona. Ia semakin panik. Semula ia hanya berpikir menculik, menawan tanpa kekerasan, lalu mengembalikan tawanannya. Tapi sekarang tawanan nya akan dibunuh...
"Ada apa?..." (Tanya Mona tiba-tiba)
"Kita Check Out sekarang.."
"Apa semua sudah berakhir?"
Mereka pun check out dari hotel, penculik itu bingung apakah perbuatannya benar atau tidak. Penculik itu pun membawa mona ke rumahnya. Ia tak tahu apa yang akan dilakukan Bagus padanya karena telah menyelamatkan Mona. Kondisi mona pun belum pulih benar, terapksa penculik itu memapah mona. penculik itu membawa Mona ke rumah nya di Cianjur, kota yang tidak terlalu jauh dari puncak, tapi lumayan jauh dari Jakarta.
"Ini dimana?"
"Ini rumahku, dan disini aman"
Rumah penculik ini sangat kecil, namun semua peralatan tertata dengan rapih, jam menunjukan jam 1 siang, mona terdiam di ruang tamu, sedangkan penculik itu berada di dapur sedang memasak. Lalu tiba - tiba seorang anak perempuan memakai seragam SD masuk ke rumah itu, gadis kecil itu berjalan pincang di bantu dengan tongkat.
"Kaka siapa?"
Belum sempat mona menjawab penculik itu datang menghampiri gadis pincang itu.
"Ka Ian, kaka ini siapa?"
"Kamu pasti lapar?, kakak sudah menyiapkan makanan untuk kamu"
"Ka Ian kok gak bilang mau pulang sekarang?"
Penculik dan gadis kecil itu pun berjalan ke arah dapur, Mona pun mengikuti mereka. Lalu mereka pun makan bersama.
"Kakak siapa?"
"Nama kakak Ramona,... Mona. Nama kamu siapa?"
"Nama aku Mei. Ka Mona pacar nya kak ian ya?, ka ian belum pernah mengajak perempuan ke rumah."
Ian, Mona baru tahu bahwa penculik yang menculik nya bernama Ian, penculik yang telah membuat nya batal bertunangan dengan orang yang sangat tidak ia cintai. Penculik yang membuat nya nyaman. Membuatnya senang. Dan membuatnya Jatuh cinta.
______
DAY 5;
Hari ini adalah hari Minggu, Mei adik penculik itu libur bersekolah, mereka berdua menghabiskan waktu bersama, mengobrol dan menonton televisi.
"Ka Mona pacar ka Julian?"
"Bukan... Julian? Jadi nama kakak kamu Julian?"
"Hmm... Kakak kok pura - pura ga tau."
"Oh ya, kalo kaka boleh tau kaki kamu kenapa mei?"
"Keserempet motor, ini baru di operasi minggu lalu, untung kak ian dapet proyek besar, dan kaki aku bisa langsung di operasi. Tapi kata dokter satu bulan lagi juga udah bisa jalan normal lagi ko."
Mona berpikir, ternyata Julian menculiknya bukan karena itu adalah pekerjaannya, tapi karena ia terpaksa melakukannya karena membutuhkan biaya besar untuk operasi adiknya. Lalu saat ia sedang melihat acara tv, kebetulan acara nya adalah acara berita, dan di berita itu memberitakan tentang dirinya yang sedang di culik oleh lelaki yang bernama Julian. Ternyata Bagus telah melaporkan bahwa bukan dirinya yang menculik mona, tapi Julian. Bagus juga tidak takut kalau Julian melaporkan bahwa Bagus yang menyuruhnya, karena Bagus mempunyai banyak kekuatan untuk membela diri. Mona kaget melihat berita itu. Ia tahu bahwa Julian hanya di bayar oleh Bagus untuk menculiknya.
"Kakak diculk ka ian?"
"Enggak, kakak gak diculik, berita itu salah paham mei"
Mei lalu lari ke arah kamar Julian, dan menceritakan apa yang telah ia lihat pada kakaknya itu. Lalu Mona mengikuti mei dan ikut masuk ke kamar julian.
"Aku akan memulangkanmu"
"aku gak mau pulang, aku gak mau bertunangan sama Harry, biarian aku disini beberapa hari lagi"
"Kamu harus pulang, kalau tidak,.."
"Kalau tidak apa?"
"Bagus menyuruhku membunuhmu, tapi aku malah menyelamatkanmu, oleh karena itu ia melaporkanku ke polisi,"
Penculik yang menculiknya telah menyelamatkan hidupnya, pertama ia menyelamatkan dari perrunangannya, kedua ia menyelamatkan nyawanya. Ia sangat beruntung di culik oleh Julian.
___________
DAY 6;
Julian akhirnya membiarkan mona untuk tinggal dirumahnya lebih lama. Pagi ini mereka bertiga, Julian, Meian, dan Ramona sedang Sarapan pagi. Meian sudah memakai seragam sekolahnya. Lalu Meian pun berangkat sekolah. Tinggallah mereka berdua di rumah itu.
"Kamu gak bosan disini?"
"Enggak lah... Aku senang diculik sama kamu"
"Senang? Kok di culik malah senang?"
"Kamu udah menyelamatkan aku dari Harry. Aku tdak mau bertunangan dengan harry. Kedua kamu menyelamtkan aku dari Bagus yang mau membunuhku. Ketiga......."
"Apa?"
Wajah mona memerah, lalu ia tidak melanjutkan perkataannya. ia ingin sekali mengatakan bahwa hal ketiga yang membuatnya senang adalah karena Julian telah membuatnya Jatuh Cinta. Tapi bibir nya tak bisa mengatakanya.
"Ketiga apa?"
"Nanti kamu juga tahu"
"Aku juga senang bisa menculik kamu"
"Kenapa?..."
"Nanti kamu juga tahu"
Mereka terlihat malu-malu dan menjadi salah tingkah. Siang pun berlalu mereka berdua menyiapakan makan siang bersama untuk mereka berdua dan juga untuk Meian. Setelah semua makanan siap, Meian pun pulang dri sekolah.
"Kak ian,di depan gang ada Polisi nyari - nyari kakak." (Kata Meian panik)
"Kita harus kabur yan.." (Sambung Mona)
"Cepat ka!"
"Kamu gak apa apa disini sendiri?"
"Gak papa kak. Kalau polisi kesini aku akan bilang kakak gak kesini"
"Kamu hati - hati ya de"
Lalu mereka berdua lari ke sebuah gereja untuk menyelamatkan diri. Mereka berdua duduk di altar gereja.
"Mona, aku mungkin harus menyerahkan diri. Mungkin dengan begitu hukuman ku akan lebih ringan"
"Jangan... Aku tidak mau melihat mu dipenjara." (Jawab mona sambil menahan air matanya)
"Kenapa kamu menangis?..." (Julian pun memeluk mona)
"Aku jatuh cinta... Sama kamu yan..."
Di depan altar gereja mereka pun berciuman. Ciuman termanis yang pernah mereka lakukan.
"Aku juga sayang sama kamu... Mona..."
(Mona tersenyum bahagia)
"Aku boleh minta sesuatu?..."
"Apa..."
"Tolong jaga Meian... Aku harus mempertanggung jawabkan perbuatanku"
(Mona mengangguk sambil bercucuran air mata)
_________
Julian pun menyerahkan diri. Ia pun di penjara. Julian mendapatkan hukuman berat, walaupun mendapat pembelaan dari Mona, mungkin karena Harry yang sakit hati karena gara gara dia ia kehilangan calon tunangannya yaitu Mona. Oleh karena itu ia menyogok pengadilan agar menhukum nya dengan berat. Julian di penjara selama 3 tahun. Sedangkan bagus tidak mendapat hukuman apapun, padahal mona sudah melaporkan bagus, tapi semua tidak bisa menjebloskan nya ke penjara. Bagus tidak marah atau pun dendam pada julian karena tidak menurutinya untuk membunuh Mona, justru bagus senang karena punculik bayarannya it merebut calon tunangan musuhnya, baginya itu sama saja. Bagus hanya tertawa mengetahui bahwa Mona membatalkan pertunangannya.
Mona setia menunggu Julian dari hukuman, sesuai permintaan julian pada nya ia menjaga Meian dengan baik. Mona memilih untuk tinggal di rumah Julian bersama Meian. Kedua orang tuanya sangat menentang perbuatan nya ini, tapi ia tetap melakukan sesuai dengan janjinya pada julian. Ia juga bingung kenapa ia bisa jatuh cinta pada orang yang menculiknya. Ia hanya 6 hari bersamanya, tapi ia seperti sudah mengenalnya 6 tahun. Mungkin itulah Cinta. Karena cinta pula Mona memilih meninggalkan kedua Orang tuanya demi Julian, meskipun ia harus menuggu lama untuk bisa hidup bersama menghabiskan hidup dengan orang yang ia cintai.
End
0 komentar:
Posting Komentar