Translate

CERPEN PERAWAT MUDA

Written By iqbal_editing on Kamis, 13 April 2017 | 02.04

“Wanita cantik berparas indah menata syair dari sudut-sudut hijaunya taman asrama”
Dia bukan seorang penyair, bukan juga seorang inspirator, penyair ataupun inspirator hebat yang didaulat sebagai pembicara handal, apalagi seorang wanita cantik yang belakangan santer dengan kecantikan paras yang memolesinnya. Dia hanyalah seorang gadis muda berparas cantik yang menghabiskan waktu di perhelatan tugas mulia yang di embanya dalam menggapai cita dalam pendidikan. Lalu apa hebatnya seorang Dia?, sehingga saya menyempatkan untuk melibatkannya dalam bentuk tulisan?
DALAM suatu pertemuan yang tak sengaja, melihatnya seperti hal yang biasa saya lakukan sebelumnya, kepada teman-teman, rekan  saat kalipertama berjumpa, tak ada yang istimewa dari pertemuan tersebut sebenarnya. “hai, boleh saya duduk disini.” umbarku membuka percakapan, membangunkanya dari angan panjangnya di kursi dimana orang banyak berdiri disekitar dia duduk  berlindung dari derasnya hujan yang menyerjang, seakan hujan itu berkata “waktunya untuk istrahat frent”, kepada setiap orang yang ada disana.
Dengan sedikit senyum dia menoleh kearahku berdiri, “oh tentu bisa”, dan sedikit membetulkuan cara duduk, dia menyodorkan sebuah kain kecil kepadaku mungkin maksudnya untuk mengelab kursi sebelahnya yang mulai berair terkena derasnya hujan. Terimakasih, dengan sedikit menundukkan badan aku meraih kain kecil yang dia berikan, lalu mengelab kurci disamping dia duduk. Kamu tugas di sini yah, sambil mengembalikan kain kecil yang tati kepadanya, “ngak ah, aku cuman dapat dinas disini saja dari kampus”, dia menerima kain yang tadi dan meletakkanya diatas meja didepan kami duduk.
Kampus?, oh masih kuliah, kuliah dimana? aku melanjutkan percakapan tak mempedulikan orang banyak yang mendesak kami yang  tengan duduk ditegah ruangan itu, Aku kuliah di kampus akamdemi keperawatan dekat Rumah Sakit ini, sambil mengarahkan jauh pandangan keluar, “hujanya makin deras -nya” dia melanjutkan ucapanya, rupanya Dia adalah seorang mahasiswi dari kampus yang berada tak jauh dari Rumah Sakit kami berada. Truss…!! kamu, sedang ngapain disini? suaranya seakan meninggi yang membuatku menghentikan aktifitas membalas SMS dari kawan dari tadi, sambil berdiri aku mengantongi Hp yang kupegang, Aku cuman berdetuh disini, kebetulan tadi lewat depan, dari pada menerobos hujan makanya aku masuk ke Rumah Sakit ini untuk berteduh, tapi ngak hanya aku juga mungkin…!!! sambil melanjutkan ucapanku aku meraih sebotol air mineral dari dalam tasku, kamu haus…!!, sambil menyodorkan sebotol air mineral yang tadi kearah-nya. “Trimakasih…!!! aku juga bawa ko, sambil menunjukan air mineral yang dia bawa.
Hujan diluar sudah mulai reda, dan entah berapa lama kami duduk ditempat itu, tetapi tak ada seorang-pun dri tempat itu yang enggan melangkahkan kaki untuk melanjutkan aktifitas yang sempat tertunda. kringg..!! kring…!!!, suara Hp di dalam ransel yang dia kenakan berbunyi, oh..!! sebentarya aku angkat trlrpon dulu, dengan mengangukan kepala aku menjawab ucapanya, sambil menunggu dia selesai menjawab telepon, aku membuka tas yang kuletakkan dimeja tempat kami duduk, lalu mengeluarkan buku komik, yang selalu menemaniku setiap hari kemanapun aku melangkah, maklumlah….!!! sudah menjadi hobby. Lama juga mereka berbincang dengan seorang dari ujung telepon yang menjadi teman dia ngombrol, sampai-sampai 5-6 lembar saya menghabiskan waktu membaca komik yang kupengan sambil bersandaran dikursi tempat kami duduk.
Buku apatuh..!!! dia membangunkanku dari keseriusan yang mulai terikut suasana dalam komik yang aku baca dari tadi, ” heheeheh…!!! ko kaget..!! makanya jangan serius kali bacanya, untung wanita baik yang disampingmu duduk, kalau gak..!!! kalau ngak apa..!! aku memotong percakapanya. Buku apa sih, kayakna srius kali bacanya, dia tak menjawab pertanyaanku. Komic aku  menyodorkan buku kepadanya, kamu suka juga? aku melanjutkan omonganku. sedikit membuka lembar demi lembar, aku suka sih..!! tapi gak buku komic seperti ini, aku suka..!! sambil menyebutkan beberapa buku komic yang gak asing lagi ditelingaku dia melanjutkan ucapanya. ohh..!! yalah kamukan cewek wajar dong klo suka komic seperti tu, aku memotong percakapanya yang dri tadi seperti memikirkan nama komic lainya yang dia suka. Hujanya udah reda sambil berdiri aku melihat keluar, mau pulang..!! sambil berdiri dia menoleh kearahku, maunya sih..!! takut ujanya turun lagi, masih mendung tuh..!! aku mengarahkan pandanganku ke atas..!!! aahh..!! itu bukan mendung lagi, da sore ni yah biasadong.. !! sambil beranjak dari kursi, kami melangkah memastikanya keluar.
Yakah..!! dengan sedikit ragu aku membalas ucapnya, aku masih melihat keatas, sambil memastikan apa yang dia ucapkan tadi. udahlah yakin aja, Kamu tinggal dimana sih..!! sampil memukul-mukul pundakku..!! maaff abu..!! tirmakasih, sambil membersikan bju, aku tinggal dekat sini juga iskandar muda aku menjabanya, maupulankan? dia meneruskan ucapanya. ayo sama kita kluar, aku jga mo pulang, dia melanjutkanya. Kamipun sama sama melangkah keluar dari rumah sakit temapat kami berada, ngomong-omong kita blum kenalan, padahal sudah dri tadi berbinjang, sambil mengulurkan tangan dia menghentikan langkahnya, Mitha..!! akupun menjabat tanganya Anju..!! sambil menyebutkan namaku. Tuh bus kami dia menunjuk bus yang rupanya dari tadi menunggunya dijalan depang rumah sakit tersebut, woii..!! cepatlah kami da lapar ni..!! lama kali kau keluar, dengan logat khas Mean, seorang wanita dari dalam mobil tersebut kepadanya. Ya..!! ada pasien yang perlu bantuan tadi dia meninggikan suaranya, kawanmu ya.!!! aku mencoba ikut dalam pembicaraan mereka, ya..!! tman 1 kampus dia menjawab ku.
Aku mau masuk kemobil nih, kamu ada hp ngak, nanti kita lanjutkan lagi, kamu jga mau pulang kan, dia membuka pintu mobil yang dri tadi sudah menunggunya, tentu aku membalasnya, smbil membacakan nomor hpku, dengan cpat dia melpon ke hpku, tuh nomorku yah, dia naik kebus, ok makasih aku membantu menutup pintu mobilnya dri luar, aku duluan plang ya sampai jumpa nanti, busnya pun melaju dengan cepat. meningalkan tempat aku berdiri.
Perkenalan singkat yang takpernah diduga sebelumnya, akupun kembali keparkiran rumah sakit tersebut untuk mengambil Motor yang kuparkirkan di area parkir tersebut. Sesampainya dirumah seperti biasanya aku lansung meloncat ke tempat tidur dan mencoba tuk istrahat sejenak, hahhh..!! capek aku mungubar kata sendiri..!!! tetapi tak seperti biasanya aku belum juga tertidur, mungkin karena kena hujan tadi yah makana seperti ini, aku melanjutkan ucapanku sendiri.Aku mengambil handul dan beranjak kekamar mandi untuk memutuskan untuk mandi lebih dulu.
*****
Dia adalah seorang Wanita yang kuat, berpendirian & berani menjalani hidup, siapa yang dapat menjalaninya seperti yang Dia jalani?? padahal siapa yang tau tentangya secara permanen. Kekuatan dan kelebihannya sunggulah luar biasa, bagaimana tidak, dia kuat menjalani hidup ditengah-tengah cercaan, hinaan orang-orang disekitarnya, yang selalu menganggabnya lalai melaksanakan tugas, jikalau  jiwa-jiwa yang lemah terbaring yang diterpa penyakit, tidak dapat tertolong lagi, terlebih banyaknya mata memandang, bibir berucap secara sepihak dibalik profesi nya. apa kita bisa bertahan jikalau kita mengemban posisinya..!!!, sambil sedikit menebalkan tulisan aku menggaris bawahi nya
“detik berlalu kening mengerut, sajak kata yang cocok menggambarkan itu belum juga terlintas”
Saya sendiri tidak habis pikir….!!!, sambil menghentikan kegiatan yang dari tadi sibuk menulis aku mengangkat tangan keatas kepala
Sebetulnya apahkah Dia nyaman bertahan dengan semua itu, “Bisa saja dia pergi mengemban Pendidikan dan tanggung jawab yang lain” dengan talenta dan keterampilan yang dimiliki, saya yakin dia bisa untuk itu, dan menepis  semua yang ia alami saat ini. Mencoba menjabat pertanyaan yang terlintas di pikiran dari tadi.
Aku teringat akan yang dia katakan ketika saya bertanya tentang keputusan mengapa dia mengambil pendidikan yang katanya menelan banyak pengeluaran tersebut, Namun apa yang dia katakan,“tak sedikit-pun aku melayangkan pikiran untuk mencoba mengakhiri apa yang kulakukan hari ini, terutama dalam pelayanan karena tanggung jawab dari pendidikan ku saat ini”.  menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terlontar serta terlintas di benat  selama ini.
Wowwww luar biasa……!!!!, sambil membetulkan cara duduk saya melanjutkan untuk mengetik, sedikit meraba layar monitor Komputer yang terpampang didepan ku aku menuliskannya kembali.
“Bukan memaparkan kecantikan atapun itu yang namanya kelebihan dan kemampuan, tanggung jawab, pendirian serta ego memahami yang memaparkan ‘DIA’ yang sebenarnya, aku mengangukan kepala mencoba memahami yang aku tulis tentang dia. Berawal dari perjumpaan yang tak terduga sebelumnya, sampai saat ini hubungan itupun berlanjut, bahkan hampir sudah melewati 1 tahun, mungin ni masih terlalu muda tetapi sulit bagi seseorang menjalaninya, inilah yang menyebabkan banyak orang yang takmampu tuk bertahan.
***
“Dia bukan penulis hebat yang mampu membawa suasana pembacanya, bukan juga penyair yang bernostalgia memberikan kenyamanan bagi yang mendegarnya. Namun mereka orang-orang yang mampu memberikan teladan untuk dan membantu banyaknya yang mensyukuri sisa-sisa hidup.”  demikian lah mereka yang menjalankan tugas yang mulia bagi setiap orang teruslah berjuang, senyum-senyum manis- MU slalu aku rindu kan. (*)

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik