1 BLOCKING
Blocking adalah kedudukan aktor pada
saat di atas pentas. Dalam permainan drama, blocking yang baik sangat
diperlukan, oleh karena itu pada waktu bermain kita harus selalu
mengontrol tubuh kita agar tidak merusak blocking. Blocking tersebut
harus seimbang, utuh, bervariasi dan memiliki titik pusat perhatian
serta wajar.Jelas, tidak ragu ragu, meyakinkan. Kesemuanya itu mempunyai
pengertian bahwa gerak yang dilakukan jangan setengah setengah dan
jangan sampai berlebihan. Kalau ragu ragu terkesan kaku sedangkan kalau
berlebihan terkesan over acting.
Beberapa prinsip dasar dalam mengolah blocking di antaranya:
1 Dimengerti (jelas)
Apa yang kita wujudkan dalam bentuk gerak tidak menyimpang dari hukum
gerak dalam kehidupan. Misalnya bila mengangkat barang yang berat
dengan tangan kanan, maka tubuh kita akan miring ke kiri, dsb.
Blocking
harus memiliki motivasi yang jelas berarti gerak-gerak anggota tubuh
maupun gerak wajah harus sesuai tuntutan peran dalam naskah.
2. Seimbang
Seimbang berarti kedudukan pemain,
termasuk juga benda-benda yang ada diatas panggung (setting) tidak
mengelompok di satu tempat, sehingga mengakibatkan adanya kesan berat
sebelah. Jadi semua bagian panggung harus terwakili oleh pemain atau
benda-benda yang ada di panggung. Penjelasan lebih lanjut mengenai
keseimbangan panggung ini akan disampaikan pada bagian mengenai
"Komposisi Pentas".
3. Utuh
Utuh berarti blocking yang ditampilkan
hendaknya merupakan suatu kesatuan. Semua penempatan dan gerak yang
harus dilakukan harus saling menunjang dan tidak saling menutupi.
4. Bervariasi
Bervariasi artinya bahwa kedudukan
pemain tidak disuatu tempat saja, melainkan membentuk
komposisi-komposisi baru sehingga penonton tidak jenuh. Keadaan seorang
pemain jangan sama dengan kedudukan pemain lainnya. Misalnya sama-sama
berdiri, sama-sama jongkok, menghadap ke arah yang sama, dsb. Kecuali
kalau memang dikehendaki oleh naskah.
5. Memiliki titik pusat
Memiliki titik pusat
artinya setiap penampilan harus memiliki titik pusat perhatian. Hal ini
penting artinya untuk memperkuat peranan lakon dan mempermudah penonton
untuk melihat dimana sebenarnya titik pusat dari adegan yang sedang
berlangsung. Antara pemain juga jangan saling mengacau sehingga akan
mengaburkan dimana sebenarnya letak titik perhatian.
6. Wajar
Wajar artinya setiap penempatan pemain
ataupun benda-benda haruslah tampak wajar, tidak dibuat-buat. Disamping
itu setiap penempatan juga harus memiliki motivasi dan harus beralasan.
Dalam drama kontemporer kadang-kadang naskah tidak menuntut blocking
yang sempurna, bahkan kadang-kadang juga sutradara atau naskah itu
sendiri sama sekali meninggalkan prinsip-prinsip blocking. Ada juga
naskah yang menuntut adanya gerak-gerak yang seragam diantara para
pemainnya.
2 MEDITASI
Secara umum arti
meditasi adalah mencoba untuk menenangkan pikiran. Dalam teater dapat
diartikan sebagai suatu usaha untuk menenangkan dan mengosongkan pikiran
dengan tujuan untuk memperoleh kestabilan diri.
Tujuan Meditasi:
1. Mengosongkan pikiran.
Kita mencoba mengosongkan pikiran kita, dengan jalan membuang segala
sesuatu yang ada dalam pikiran kita, tentang berbagai masalah baik itu
masalah keluarga, sekolah, pribadi dan sebagainya. Kita singkirkan semua
itu dari otak kita agar pikiran kita bebas dari segala beban dan
ikatan.
2. Meditasi sebagai jembatan.
Disini alam
latihan kita sebut sebagai alam "semu", karena segala sesuatu yang kita
kerjakan dalam latihan adalah semu, tidak pernah kita kerjakan dalam
kehidupan sehari-hari. Jadi setiap gerak kita akan berbeda dengan
kelakuan kita sehari-hari. Untuk itulah kita memerlukan suatu jembatan
yang akan membawa kita dari alam kehidupan kita sehari-hari ke alam
latihan.
Cara meditasi:
1. Posisi tubuh tidak terikat,
dalam arti tidak dipaksakan. Tetapi yang biasa dilakukan adalah dengan
duduk bersila, badan usahakan tegak. Cara ini dimaksudkan untuk memberi
bidang/ruangan pada rongga tubuh sebelah dalam.
2. Atur pernapasan dengan baik, hirup udara pelan-pelan dan keluarkan
juga dengan perlahan. Rasakan seluruh gerak peredaran udara yang masuk
dan keluar dalam tubuh kita.
Kosongkan pikiran kita, kemudian
rasakan suasana yang ada disekeliling kita dengan segala perasaan. Kita
akan merasakan suasana yang hening, tenang, bisu, diam tak bergerak.
Kita menyuruh syaraf kita untuk lelap, kemudian kita siap untuk
berkonsentrasi.
Catatan:
Pada suatu saat mungkin kita
kehilangan rangsangan untuk berlatih, seolah-olah timbul kelesuan dalam
setiap gerak dan ucapan. Hal ini sering terjadi akibat diri terlalu
lelah atau terlalu banyak pikiran. Jika hal ini tidak diatasi dan kita
paksakan untuk berlatih, maka akan sia-sia belaka. Cara untuk mengatasi
adalah dengan MEDITASI. Meditasi juga perlu dilakukan bila kita akan
bermain di panggung, agar kita dapat mengkonsentrasikan diri kita dengan
peran yang hendak kita bawakan.
3.KONSENTRASI
Konsentrasi secara umum berarti "pemusatan". Dalam teater kita
mengartikannya dengan pemusatan pikiran terhadap alam latihan atau
peran-peran yang akan kita bawakan agar kita tidak terganggu dengan
pikiran-pikiran lain, sehingga kita dapat menjiwai segala sesuatu yang
kita kerjakan.
Cara konsentrasi:
Kita harus melakukan dahulu
meditasi. Kita kosongkan dulu pikiran kita, dengan cara-cara yang sudah
ditentukan. Kita kerjakan sesempurna mungkin agar pikiran kita
benar-benar kosong dan siap berkonsentrasi.
Setelah pikiran kita
kosong, mulailah memasuki otak kita dengan satu unsur pikiran. Rasakan
bahwa saat ini sedang latihan, kita memasuki alam semu yang tidak kita
dapati dalam kehidupan sehari-hari. Jangan memikirkan yang lain, selain
bahwa kita saat ini sedang latihan teater.
Catatan:
Pada saat kita akan membawakan
suatu peran, misalnya sebagai ayah, nenek, gadis pemalu dan sebagainya,
baik itu dalam latihan atau pementasan, konsentrasikan pikiran kita pada
hal tersebut. Jangan sekali-kali memikirkan yang lain.
4 PERNAPASAN
Seorang artis panggung, baik itu dramawan ataupun penyanyi, maka untuk
memperoleh suara yang baik ia memerlukan pernapasan yang baik pula. Oleh
karena itu ia harus melatih pernapasan/alat-alat pernapasannya serta
mempergunakannya secara tepat agar dapat diperoleh hasil yang maksimum,
baik dalam latihan ataupun dalam pementasan.
Ada empat macam pernapasan yang biasa dipergunakan:
1. Pernapasan dada
Pada pernapasan dada kita
menyerap udara kemudian kita masukkan ke rongga dada sehingga dada kita
membusung. Di kalangan orang orang teater pernapasan dada biasanya tidak
dipergunakan karena disamping daya tampung atau kapasitas dada untuk
udara sangat sedikit, juga dapat mengganggu gerak/akting sang aktor,
karena bahu menjadi kaku.
2. Pernapasan perut
Dinamakan pernapasan perut
jika udara yang kita hisap kita masukkan ke dalam perut sehingga perut
kita menggelembung. Pernapasan perut dipergunakan oleh sebagian
dramawan, karena tidak banyak mengganggu gerak dan daya tampungnya lebih
banyak dibandingkan dada.
3. Pernapasan lengkap
Pada pernapasan lengkap
kita mempergunakan dada dan perut untuk menyimpan udara, sehingga udara
yang kita serap sangat banyak (maksimum). Pernapasan lengkap
dipergunakan oleh sebagian artis panggung yang biasanya tidak terlalu
mengutamakan akting, tetapi mengutamakan vokal.
4. Pernapasan diafragma
Diafragma adalah bagian
tubuh kita yang terletak diantara rongga dada dan perut. Sedangkan yang
dimaksud dengan Pernapasan diafragma adalah ketika sang aktor itu
mengambil udara sebanyak-banyaknya kemudian disimpan di diafragma dan
rasakan bahwa diafragma itu benar-benar mengembang. Hal ini dapat kita
rasakan dengan mengembangnya perut, pinggang, bahkan bagian belakang
tubuh di sebelah atas pinggul kita juga turut mengembang.
Akhir-akhir ini, banyak orang teater yang mempergunakan pernapasan
diafragma, karena tidak banyak mengganggu gerak dan daya tampungnya
lebih banyak dibandingkan dengan pernapasan perut.
Latihan latihan pernapasan:
Pertama kita
menyerap udara sebanyak mungkin. Kemudian masukkan ke dalam dada,
kemudian turunkan ke perut, sampai di situ napas kita tahan. Dalam
keadaan demikian tubuh kita gerakkan turun sampai batas maksimum bawah.
Setelah sampai di bawah, lalu naik lagi ke posisi semula, barulah napas
kita keluarkan kembali.
Cara kedua adalah menarik napas dan mengeluarkannya kembali dengan cepat.
Cara berikutnya adalah menarik napas dalam dalam, kemudian keluarkan
lewat mulut dengan mendesis, menggumam, ataupun cara cara lain. Di sini
kita sudah mulai menyinggung vokal.
*Catatan: Bila sudah menentukan
pernapasan apa yang akan kita pakai, disarankan agar janganlah beralih
ke bentuk pernapasan yang lain.
5 VOKAL
Untuk menjadi seorang pemain drama yang baik, maka dia harus mempunyai dasar vokal yang baik pula. "Baik" dalam pengertian:
- dapat terdengar (dalam jangkauan penonton, sampai penonton, yang paling belakang),
- jelas (artikulasi/pengucapan yang tepat),
- tersampaikan misi (pesan) dari dialog yang diucapkan, dan
- tidak monoton.
Untuk mempunyai vokal yang baik ini, maka perlu dilakukan latihan
latihan vokal. Banyak cara, yang dilakukan untuk melatih vokal, antara
lain:
1. Tariklah napas, lantas keluarkan lewat mulut sambil
menghentakan suara "wah…" dengan energi suara. Lakukan ini berulang
kali.
2. Tariklah napas, lantas keluarkan lewat mulut sambil menggumam "mmm…mmm…" (suara keluar lewat hidung).
3. Sama dengan latihan kedua, hanya keluarkan dengan suara mendesis,"ssss……."
4. Hirup udara banyak banyak, kemudian keluarkan vokal "aaaaa……." sampai batas napas yang terakhir. Nada suara jangan berubah.
5. Sama dengan latihan di atas, hanya nada (tinggi rendah suara) diubah-ubah naik turun (dalam satu tarikan napas)
6. Keluarkan vokal "a…..a……" secara terputus-putus.
7. Keluarkan suara vokal "a i u e o", "ai ao au ae ", "oa oi oe ou",
"iao iau iae aie aio aiu oui oua uei uia ......" dan sebagainya.
8. Berteriaklah sekuat kuatnya sampai ke tingkat histeris.
9. Bersuara, berbicara, berteriak sambil berialan, jongkok, bergulung
gulung, berlari, berputar putar dan berbagai variasi lainnnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar