Translate

cerpen musik girls

Written By iqbal_editing on Kamis, 20 April 2017 | 05.48

Music Girl's
Cerpen Kiriman: Fadillah Amalia
Musik… musik… musik. Musik, mungkin itulah hidupku. Aku, sangat mencintai musik. Sejak kecil, Aku sangat senang mendengarkan musik. Kedua orang tuaku pun banyak memfasilitasiku dalam hal musik.
Hari ini, sekolahku libur. Hal biasa yang sering kulakukan saat libur adalah mendownload musik-musik baru. Sekarang, Aku sudah mendownload kurang lebih 15 lagu baru yang mungkin, akan menambah wawasanku tentang dunia musik.
“Lyra!” panggil seseorang dari arah bawah. Aku sudah bisa menebak siapa yang memanggilku, Bunda. Tanpa menjawab panggilannya, Aku segera beranjak dari kamarku menuju ke bawah, tepatnya ruang tengah.
Satu per satu anak tangga yang membawaku tepat di ruang tengah, kulewati. Sampai pada anak tangga terakhir, Bunda tersenyum padaku dan menyuruhku duduk disampingnya.
“Ada apa Bun?” tanyaku yang sudah duduk di samping Bunda.
“Hmmm… Bunda ingin bicara tentang suatu hal yang mungkin penting untukmu…” ujar Bunda. Aku sedikit bingung dibuatnya. Hal yang mungkin penting untukku? Apa?
“Apa itu Bun?” tanyaku bingung. Bunda berdeham sejenak, lalu menjawab pertanyaanku.
“Bunda ingin bicara tentang keinginanmu membentuk grup Band. Bunda… mengizinkanmu. Tapi… ada syaratnya…” jelas Bunda. Aku agak kaget dengan ucapan Bunda. Selama ini, Bunda kurang setuju Aku membuat sebuah grup Band, karena beliau takut Aku meninggalkan shalat.
“Syaratnya adalah, kamu harus tetap rajin shalat walau kamu sudah menjadi penyanyi dan satu lagi, kamu harus berhijab dan mendirikan grup Band Muslim. Bunda ingin, kamu membuat grup Band Muslim yang tak kalah maju dengan grup Band Pop lainnya. Buatlah Dunia Musik penuh dengan lagu-lagu Islami yang modern. Jika kamu masih bingung atau bimbang. Bunda beri kamu waktu tiga hari untuk memikirkan jawabannya,” jelas Bunda. Aku yang masih bingung ingin menjawab apa, langsung mengangguk tanda setuju atas apa ya Bunda bicarakan.
“Baiklah Bun, Aku akan berusaha untuk mendapatkan jawaban atas persyaratan Bunda dalam waktu tiga hari. Kalau begitu, Aku izin kembali ke kamar lagi ya, Bun?” jawabku. Bunda hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu, Aku pun menuju kamar untuk merenungkan jawaban atas persyaratan Bunda. Sebenarnya, Aku setuju dengan persyaratan Bunda, karena di usiaku yang menginjak usia ke 12, Aku masih belum melaksanakan perintah sang Illahi, yaitu berhijab. Namun, Aku masih bimbang, apakah Aku bisa total menutup auratku? Apa Aku bisa memperbaiki akhlaqku? Aku masih terus berpikir, merenung akan jawaban yang akan diberikan kepada Bunda.
Dua hari telah berlalu sejak Bunda memberi persyaratan yang membuatku sedikit bingung. Namun, sekarang, Aku sudah cukup yakin untuk dapat memenuhi persyaratan Bunda, ya… walaupun belum sepenuhnya yakin. Untuk meyakinkan diriku, Aku pun segera mengambil jilbab segi empatku yang diberikan Bunda kemarin, Bunda bilang, jika Aku sanggup memenuhi persyaratan darinya, Aku harus memakai jilbab itu saat bertemu dengannya.
“Subhanallah…” Aku bertasbih memuji Allah Swt. Aku melihat, wajahku terbalut kain suci yang menyejukkan hati. Kain suci yang dapat meneduhkan wajah yang mengenakannya. Akhirnya, Aku pun sudah sepenuhnya yakin untuk menerima persyaratan dari Bunda.
Aku pun menunggu hari esok untuk memberitahu Bunda akan jawabanku.
Hari yang kutunggu-tunggu telah tiba, sekarang, Aku telah duduk di samping Bunda, dengan wajah yang terbalut jilbab dan pakaian yang menutupi auratku. Bunda hanya tersenyum bangga melihatku. Kami berdua pun saling berpelukan, menangis bahagia atas hidayah yang diberikan sang Illahi.
Hati itu juga, kami mencari 4 orang yang dirasa cocok untuk menjadi anggota dalam grup Band Muslim yang akan ku buat nanti. Sampai akhirnya, kami menemukan 4 orang yang cocok menjadi anggota grup Band Muslim. 4 orang itu adalah Fania, saudara dekatku. Hanna, sahabatku. Tyra dan Reysa, sepupuku. Sejak saat itu, kami berlima mebentuk sebuah grup Band Muslim yang kami beri nama Music Girl’s. Nama itu kami beri, karena kami sangaaat mencintai musik.
Sekarang, nanti dan seterusnya, kami akan terjun ke Dunia Musik. Kami akan terjun ke dalam alunan musik Islami yang indah! (Music Girl’s)
Cerpen Karangan: Fadillah Amalia

0 komentar:

Posting Komentar

 
berita unik