Pagi itu, 10 maret 2014. Anak-anak SMAN 13 yang terletak di ujung kota Banda Aceh mengikuti upacara bendera, ya seperti biasanya kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari senin. (kegiatan yang wajib diikuti semua siswa siswi)
Hari ini aku bangun pagi-pagi sekali, entah kenapa pagi ini aku sangat bersemangat. Aku buru-buru mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah. Perlu diketahui, sekolah dan rumahku letaknya tidak terlalu jauh yaa.
Setibanya di sekolah, aku diperintah oleh bapak guru menjadi koordinator acara seminar, pagi itu aku sampai lupa kalau ada seminar, ya langsung saja aku mengumpulkan teman-teman yang ikut seminar. Tetapi sebelum kami berangkat, kami mengikuti upacara bendera dulu. Kebetulan pembinanya adalah Bpk ********* dari polda Aceh. (disensor ya)
30 menit berlalu, akhirnya upacara pun selesai. Kami langsung bersiap-siap untuk mengikuti acara seminarnya. Aku dan teman-teman bergegas berangkat.
“hei henny, kamu pergi dengan siapa?” tanya temanku yang bernama Angga “Aku sendirian ni, kenapa? Mau pergi denganku?” sahutku
Oh iya, aku sampai lupa. Perkenalkan nama ku Henny, aku bersekolah di SMAN 13 Banda Aceh, sekarang aku sudah kelas 3 dan di jurusan IPA.
Dan aku pun berangkat dengan angga.
“hei henny, kamu pergi dengan siapa?” tanya temanku yang bernama Angga “Aku sendirian ni, kenapa? Mau pergi denganku?” sahutku
Oh iya, aku sampai lupa. Perkenalkan nama ku Henny, aku bersekolah di SMAN 13 Banda Aceh, sekarang aku sudah kelas 3 dan di jurusan IPA.
Dan aku pun berangkat dengan angga.
Sesampainya di tempat acara, kami langsung dibawa ke dalam ruangan oleh panitia acara. Kami semua dibagikan baju ganti. Setelah semua siap kami pun mengikuti acara itu. Yang datang sangat ramai, ada dari sekolah-sekolah lain dan ada juga dari berbagai universitas. Dan yang perlu diketahui yang membuat acara ini adalah mahasiswa-mahasiswa dari universitas itu sendiri. Seminar yang kami ikuti ini adalah seminar tentang ilmu politik, apalagi kan ini musim pemilu, ya jadi bahas masalah pemilu.
Yang hadir di acara itu ada Rektor dari Universitas Syiah Kuala banda aceh beserta para Dekan, ada juga Direktur dari Universitas indonesia, perwakilan dari DPR dan anggota KIP.
Acara pembukaan pun dimulai, awalnya sih biasa aja. Tiba-tiba salah satu teman ku bertanya, “bukan nya yang ngeMC itu kakak kelas kita yang di SMA ya?” tanya angga. “eeh iya iya itu kan bang adit” jawab fida.
Sontak aku kaget dengar nama itu. “Adit?” batinku
“eh hen, itu bang adit loh mantanmu dulu” kata fida
Ya ampun, mukaku langsung memerah saat aku tau itu beneran adit. Adit adalah kakak kelas ku dulu, sekarang dia menjadi alumni. Aku dan dia pernah menjadi sepasang kekasih, tetapi berakhir begitu saja tanpa sebab.
Sontak aku kaget dengar nama itu. “Adit?” batinku
“eh hen, itu bang adit loh mantanmu dulu” kata fida
Ya ampun, mukaku langsung memerah saat aku tau itu beneran adit. Adit adalah kakak kelas ku dulu, sekarang dia menjadi alumni. Aku dan dia pernah menjadi sepasang kekasih, tetapi berakhir begitu saja tanpa sebab.
2 jam berlalu, acara pembukaan itu dan acara sesi tanya jawab pun berakhir. Kami dibagi kelompok, aku dan teman-teman ada di kelompok 3. Tutor kami namanya bang haikal, sangat asik bergabung dengannya. Materi-materi yang diajarkannya bisa dimengerti. Setelah diberi materi tentang politik, sesi tanya jawab pun dimulai.
“coba kalian jelaskan apa itu politik?” tanya pemateri
Satu dari kami pun tidak bisa menjawabnya. Aku masih kepikiran dengan adit, rasanya kenangan yang dulu teringat kembali.
“Adit, coba aja kamu ngerti perasaan aku, mungkin kita gak akan berjauhan gini. Mungkin aku sangat senang melihat kamu di sini, walau dari kejauhan” batinku “hen, kamu kenapa?” tanya fida yang membuatku kaget “Ah gak kenapa-kenapa kok” jawabku sambil melontarkan senyuman termanis ku.
“pasti kamu lamunin adit kan?” tanya nya kembali, aku hanya tersenyum.
Memang teman ku yang satu ini sangat tau tentang aku dan adit.
Setelah pemateri satu selesai memberikan materinya, dan sekarang pemateri yang kedua. Acara ini sangat menyenangkan, tetapi hanya aku yang termenung mengingat masa lalu itu.
“coba kalian jelaskan apa itu politik?” tanya pemateri
Satu dari kami pun tidak bisa menjawabnya. Aku masih kepikiran dengan adit, rasanya kenangan yang dulu teringat kembali.
“Adit, coba aja kamu ngerti perasaan aku, mungkin kita gak akan berjauhan gini. Mungkin aku sangat senang melihat kamu di sini, walau dari kejauhan” batinku “hen, kamu kenapa?” tanya fida yang membuatku kaget “Ah gak kenapa-kenapa kok” jawabku sambil melontarkan senyuman termanis ku.
“pasti kamu lamunin adit kan?” tanya nya kembali, aku hanya tersenyum.
Memang teman ku yang satu ini sangat tau tentang aku dan adit.
Setelah pemateri satu selesai memberikan materinya, dan sekarang pemateri yang kedua. Acara ini sangat menyenangkan, tetapi hanya aku yang termenung mengingat masa lalu itu.
“hei henny” seseorang memanggilku dari belakang. Aku hafal suara itu, suara yang membuatku nyaman. Aku menoleh ke belakang dan oh Tuhan “Adit” batinku
“iya, ada apa?” jawabku “masih kenal aku kan?” tanya nya “ya masih lah, kakak leting 2 tahun yang lalu” jawabku tersenyum. Dia ketawa sambil mencubit pipiku gemas, kebiasaan di masa lalu.
“aku sangat merindukanmu, maafkan aku atas semua kesalahanku, aku sangat menyesal” kata adit
“iya gak apa-apa kok, aku bisa maklum. Gimana kabarmu sekarang? Sepertinya kamu sangat sibuk ya?” tanyaku padanya
“iya beginilah aku, masih seperti biasanya” jawab adit
“oh bagus dong, oh iya udah dulu ya aku mau ke toilet” aku permisi dengannya
Tak lama aku kembali ke ruangan, suara itu. Suara yang membuatku nyaman. Aku tersenyum saat melihatnya, tak ku sangka dia juga tersenyum padaku. Hatiku bergetar melihat senyuman itu. Jujur aku masih sangat menyayanginya.
“iya, ada apa?” jawabku “masih kenal aku kan?” tanya nya “ya masih lah, kakak leting 2 tahun yang lalu” jawabku tersenyum. Dia ketawa sambil mencubit pipiku gemas, kebiasaan di masa lalu.
“aku sangat merindukanmu, maafkan aku atas semua kesalahanku, aku sangat menyesal” kata adit
“iya gak apa-apa kok, aku bisa maklum. Gimana kabarmu sekarang? Sepertinya kamu sangat sibuk ya?” tanyaku padanya
“iya beginilah aku, masih seperti biasanya” jawab adit
“oh bagus dong, oh iya udah dulu ya aku mau ke toilet” aku permisi dengannya
Tak lama aku kembali ke ruangan, suara itu. Suara yang membuatku nyaman. Aku tersenyum saat melihatnya, tak ku sangka dia juga tersenyum padaku. Hatiku bergetar melihat senyuman itu. Jujur aku masih sangat menyayanginya.
Acara pun selesai, sekarang waktunya sesi pemotretan generasi muda dan tanda tangan peserta.
“Henny, tunggu” Suara itu memanggilku lagi.
Aku menoleh “iya kenapa?” jawabku
“Aku mau bilang sesuatu, aku masih sangat menyayangi mu. Kamu mau jadi pacarku lagi?”
Pertanyaan itu membuatku kaget dan gemetaran. aku terdiam bahkan tidak berani menatap matanya. Dia genggam tanganku dan bertanya selali lagi “Kamu mau jadi pacarku lagi?”
Ku kuatkan mentalku, dan ku jawab “maaf, aku tidak bisa, sudah ada seseorang yang mengisi hatiku. tetapi kita masih bisa berteman”
Adit murung dan hanya memberikan senyuman terbaiknya. “Baiklah, aku terima keputusanmu”
Tanpa basa basi aku pun meninggalkan adit. “Sejujurnya aku juga sangat menyayangi mu adit” Batinku, yang tanpa sadar aku menitikkan air mata.
Pertemuan singkat ini menjadi kenangan terindah bagiku..
“Henny, tunggu” Suara itu memanggilku lagi.
Aku menoleh “iya kenapa?” jawabku
“Aku mau bilang sesuatu, aku masih sangat menyayangi mu. Kamu mau jadi pacarku lagi?”
Pertanyaan itu membuatku kaget dan gemetaran. aku terdiam bahkan tidak berani menatap matanya. Dia genggam tanganku dan bertanya selali lagi “Kamu mau jadi pacarku lagi?”
Ku kuatkan mentalku, dan ku jawab “maaf, aku tidak bisa, sudah ada seseorang yang mengisi hatiku. tetapi kita masih bisa berteman”
Adit murung dan hanya memberikan senyuman terbaiknya. “Baiklah, aku terima keputusanmu”
Tanpa basa basi aku pun meninggalkan adit. “Sejujurnya aku juga sangat menyayangi mu adit” Batinku, yang tanpa sadar aku menitikkan air mata.
Pertemuan singkat ini menjadi kenangan terindah bagiku..
Sekian.
0 komentar:
Posting Komentar